Terkait Pengembangan Destinasi Sungai sebagai Atraksi Wisata, Ini Jawaban Menparekraf Sandiaga Uno

Sebelum Weekly Press Briefing (WPB) edisi  Senin, 6 Juni 2022 digelar Kemenparekraf, TravelPlus Indonesia mengirimkan 2 pertanyaan terkait Pengembangan Destinasi Sungai sebagai Atraksi Wisata pada Jumat (3/6/2022) pagi.

Kedua pertanyaan itu TravelPlus kirim untuk melengkapi beberapa tulisan terkait wisata sungai di weblog TravelPlus Indonesia dan ragam medsos-nya, terutama tulisan berjudul: "Lewat Festival, Sungai-sungai Ini Jadi Lebih Terkenal dan Jaring Wisatawan". (Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2022/06/lewat-festival-sungai-sungai-ini-jadi.html).

Pertanyaan pertama yang TravelPlus kirim berbunyi: Terkait pengembangan wisata sungai, apakah Kemenparekraf/Baparekraf mempunyai masterpiece rencana pengembangan destinasi sungai di Indonesia, termasuk rancangan atau desain sungai yang keren dan canggih agar bisa menjadi destinasi sekaligus atraksi berkelas dunia lewat festival, river cruise, dan lainnya? Bisa dijelaskan perencanaan & rancangan pengembangan destinasi sungai tersebut secara detail?

Pertanyaan kedua, sampai saat ini event festival berlabel atau berlokasi di sungai apa saja yang jadi unggulan dan kenapa?

Sehari usai WPB, Selasa (7/6/2022), salah seorang staf Biro Komunikasi Publik (Birkomlik), Kemenparekraf mengirimkan jawaban kedua pertanyaan itu kepada TravelPlus lewat pesan WA.

Sebelum menjadikan kedua jawaban itu sebagai tulisan, TravelPlus sempat bertanya kepada staf tersebut apakah kedua jawaban itu dari Menparekraf atau Deputi Pengembangan Destinasi? "Menparekraf, mas," balasnya.

Jadi, inilah jawaban Menparekraf Sandiaga Uno untuk pertanyaan pertama sesuai yang dikirim staf Birkomlik Kemenparekraf tersebut.

"Terkait pengembangan sungai sebagai atraksi wisata, Kemenparekraf hingga saat ini telah mengembangkan atraksi wisata arung jeram secara lengkap baik dari sisi atraksi maupun regulasinya (terdapat standar usaha dan standar kompetensi).

Terkait pengembangan river cruise, Kemenparekraf pada sekitar 2010 melalui program Destination Managmen Organization (DMO) Tanjung Puting telah mengembangkan river cruise sebagai atraksi wisata.

Diharapkan tahun mendatang Kemenparekraf dapat mengembangkan river cruise di destinasi lainnya melalui program pola perjalanan wisata minat khusus.

Banyak sungai di daerah tujuan wisata kita jadikan sebagai destinasi wisata menarik untuk kegiatan wisata minat khusus seperti wisata arung jeram atau rafting.

Produk wisata rafting yang dikemas dalam paket wisata banyak kita temukan di destinasi wisata Sungai Citarik Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jabar serta Sungai Ayung Ubud Bali. Paket wisata tersebut dikelola oleh banyak operator dan diminati wisatawan.  Juga wisata susur sungai seperti susur sungai Musi dan Sungai Kapuas banyak diminati wisatawan," tulisnya.

Menurut Sandiaga Uno sungai sebagai pusat dan sumber kebudayaan sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata sekaligus program pelestarian lingkungan.

"Program pelestarian yang dibarengi dengan kegiatan pengembangan pariwisata cenderung lebih mudah dilaksanakan oleh masyarakat serta mudah dalam menciptakan kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian sungai," tambahnya.

Event Unggulan 

Adapun jawaban Sandiaga Uno untuk pertanyaan TravelPlus yang kedua:

"Saat ini ada Festival 7 Sungai desa wisata Cibuluh, Tanjungsiang masuk ke dalam Calendar of Event (CoE) Kharisma Nusantara 2022 yang merupakan rangkaian event nasional.

Festival 7 sungai sendiri merupakan event tahunan yang sudah 6 kali diselenggarakan masyarakat desa wisata Cibuluh, Tanjungsiang," terangnya.

Dalam event ini, lanjutnya ditampilkan beragam seni budaya masyarakat Cibuluh dan sekitarnya terutama budaya terkait sungai yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Cibuluh.

"Desa wisata Cibuluh sendiri dilalui 7 buah Sungai besar yang akhirnya bersatu di sungai Cipunagara," pungkasnya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia