. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 06 Februari 2022

Pesona Imogiri Tak Hanya Bukit Bego, Ini Sederet Daya Tarik Lainnya


Imogiri merupakan salah satu Kapanewon atau kecamatan di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki daya tarik wisata atau pesona beragam.

Bila Anda berencana berwisata ke kecamatan yang berjarak 8 Km di sebelah Tenggara ibu kota Kabupaten Bantul ini suatu hari nanti, berikut ragam pesonanya yang bisa Anda masukkan ke daftar kunjungan.

Kalau suka berwisata budaya, Anda bisa menyaksikan Upacara Merti Dusun di Gua Cerme, Upacara Rasulan di Desa Wukirsari, Upacara Kirab Budaya dan Upacara Nguras Kong (Enceh).

Di laman kec-imogiri.bantulkab.go.id dijelaskan Upacara Merti Dusun dilaksanakan di pelataran Goa Cerme yang berada di Dusun Srunggo I dan Srunggo II.

Upacara Merti Dusun atau bersih dusun atau sedekah bumi dimaksudkan untuk mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

Sementara itu Upacara Rasulan digelar di Masjid Giriloyo, Imogiri sesudah bulan purnama pada hari Legi atau Wage menurut kalender Jawa.

Upacara Kirab Budaya dan Upacara Nguras Kong (Enceh) yang dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon pada bulan Suro merupakan tradisi dalam rangka mengganti air yang terdapat dalam 'kong' di Makam Raja-raja Imogiri.

Air kurasan tersebut lalu dibagi-bagikan kepada masyarakat yang memiliki kepercayaan bahwa air tersebut dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan.

Bila Anda senang berwisata berstatus cagar budaya, pilihannya ada Masjid Banyusumurup, Komplek Makam Raja-Raja Imogiri, Makam Banyusumurup, dan Makam Giriloyo.

Masih di laman yang sama, dijelaskan Masjid Banyusumurup yang terletak di Desa Girirejo memiliki arsitektur Jawa yaitu bentuk Joglo dengan 4 tiang penyangga (sokoguru) yang berdiri di atas ompak batu.

Secara keseluruhan, bentuk dan bagian masjid mirip dengan masjid keraton lain. Bagian-bagian bangunannya terdiri dari ruang utama, serambi, pawestren, dan kolam.

Komplek Makam Raja-Raja Imogiri yang juga berada di Desa Girirejo merupakan komplek makam yang diperuntukkan bagi raja raja Mataram dan keluarganya. Makam ini didirikan oleh Sultan Agung antara tahun 1632 - 1640 M.

Adapun Makam Banyusumurup yang berada 2 Km sebelah Selatan Kompleks Makam Imogiri merupakan makamnya Pangeran Pekik, putra Pangeran Purbaya seorang penguasa di Surabaya pada sekitar abad 17 M.

Makam Giriloyo yang berlokasi di Cengkehan, Desa Wukirsari merupakan peninggalan masa Islam sekitar abad 17 M dan sampai saat ini masih dikeramatkan oleh masyarakat.

Tokoh yang dimakamkan di sana adalah Pangeran Juminah. Beliau adalah Paman Sultan Agung. Pada mulanya makam ini dipersiapkan bagi makam Sultan Agung beserta keluarganya, tetapi yang di makamkan pertamakali adalah Pangeran Juminah, maka Sultan Agung membatalkan dan kemudian makam dirinya dipindah ke Pajimatan Imogiri.


Desa Wisata
Bila Anda senang menikmati suasana desa wisata, pilihannya ada Desa Wisata Kebon Agung, Desa Wisata Wayang Wukirsari, dan Desa Wisata Karangtengah.

Di laman desawisatabantul.com dijelaskan Desa Wisata Kebon Agung yang berjarak  Imogiri sekitar 2 Km sebelah Selatan Makam Raja-Raja Mataram atau 1 Km Selatan Kantor Kecamatan Imogiri, pengunjung bisa menginap di rumah warga/homestay dan menikmati berbagai obyek wisatanya seperti Bendung Tegal, Rumah Limasan, Rumah Joglo, dan Kegiatan pertanian seperti pemupukan sistem S.R.I, budidaya Ikan, kolam pemancingan, dan ternak kambing.

Selain itu bisa menyaksikan bermacam kesenian setempat seperti gejog lesung, seni keprajuritan, seni karawitan, kenduri, dan bancaan.

Di Desa Kebonagung juga terdapat Museum Tani Jawa Indonesia, tepatnya di Kampung Tani Candran.

Sesuai namanya, museum itu menyimpan berbagai alat pertanian tradisional jawa, khususnya alat pertanian yang dipakai oleh masyarakat di Yogyakarta antara lain luku, garu, cangkul, keranjang, lesung, lumpang, sabit, ani-ani, caping, wajan, cowek, kendil, anglo, keren, kenthongan, gosrok, dan lainnya. 

Pengunjung juga bisa mencoba permainan tradisional seperti bakiak dan egrang.

Adapun di Desa Wisata Karangtengah, pengunjung bisa ikut wisata tanam pohon di Area Boekit Hijau. Jenis tanamannya ada jambu mete, tanaman obat-obatan dan tanaman lainnya yang bermanfaat, dengan harapan pesertanya kembali datang menengok pohon hasil tanamannya.

Pilihan lain berwisata sejarah masih di area Boekit Hijau, antara lain ke Watu Wedok yang memiliki lubang mata air yang tidak pernah kering. Konon kabarnya lubang tersebut dibuat oleh Sultan Agung dengan memukul tongkatnya ke bebatuan sehingga keluar air untuk diminum para prajuritnya saat mencari lokasi Makam Raja-Raja di Imogiri.

Pengunjung juga bisa berkemah di Camping Ground Bukit Nganjung yang berpanorama perbukitan dan keindahan kelok Sungai Oya serta pesona sunrise dan sunset nan menawan.

Tak kalah asyik melihat aneka atraksi budaya di area Boekit Hijau bahkan bisa belajar seni budaya sesuai dengan pilihan wisatawan, seperti seni bregodo keprajuritan, jatilan, gejog lesung, karawitan, hadroh, cokekan, srandul, dan bermacam tari.

Sebelum pulang bisa melihat proses dan membeli aneka kerajinan tangannya seperti  warongko keris di Pedukuhan Karangrejek dan Mojolegi, batik tulis pewarna alam  pernak pernik berbahan kayu seperti mangkok, piring, tempat hantaran, dan vas bunga, bermacam tas berbahan limbah plastik serta aneka panganan keripik tempe, peyek, ceriping pisang, krupuk soblem, bakpia, dan jamu tradisional.


Lain lagi dengan Desa Wisata Wayang di Desa Wukirsari yang dihuni paguyuban pengrajin wayang kulit.

Di sana pengunjung bisa melihat proses pembuatannya dan membeli bermacam suvenir wayang kulit yang berkualitas, bahkan mengikuti paket belajar membuat wayang dari proses awal menyiapkan kulit hingga menyajikannya ke dalam pementasan.

Di laman wisatawayang.com diterangkan, pengunjung juga bisa mengikuti paket treking yang berbeda dengan lokasi tujuan utamanya hamparan sawah luas nan hijau. Pesertanya akan diajak menyusuri sawah hingga menuju ke lokasi istirahat yang berada di tengah sawah.

Selain itu ber-outbound, sepak bola sawah, belajar sendratari Ramayana, belajar gamelan, membuat aneka mainan tradisional dari uba rampe janur (daun kelapa yang masih muda), menulis aksara Jawa, membatik, dan membuat wedang uwuh.

Kampung Batik Tulis
Kecamatan Imogiri juga memiliki beberapa sentra kerajinan antara lain sentra kerajinan batik tulis di Giriloyo Wukirsari, sentra kerajinan keris di Banyusumurup, sentra kerajinan tatah sungging di Pucung Wukirsari, dan  sentra pembuatan makanan keripik tempe di Desa Imogiri.

Sentra kerajinan batik tulis di Giriloyo Wukirsari dikenal pula dengan nama Kampung Batik Giriloyo yang terletak di Desa Wukirsari. Hampir 90 persen aktivitas masyarakat di desa yang berada tidak jauh dari Makam Raja-raja Mataram ini adalah membatik.

Kampung Batik Giriloyo meliputi tiga dusun yakni Giriloyo, Cengkehan, dan Karang Kulon yang menghasilkan berbagai motif batik antara lain wahyu tumurun, sri kuncoro, sekar arum, sido asih, dan sido luhur.

Di kampung batik tulis ini selain bisa melihat proses pembuatannya dan memborong aneka kain batik, pengunjung juga bisa belajar membatik dengan mengikuti paket wisata belajar membatik ini. Hasil karya berupa kain batik berukuran 35x35 cm dapat dibawa pulang sebagai cindera mata.

Nah, kalau Anda penyuka wisata alam, pilihannya antara lain Bukit Gua Cerme dan Bukit Bego.


Gua Cerme yang beralamat di Dusun Srunggo, Desa Selopamioro memiliki panjang hampir 2 km. Di gua bersungai bawah tanah ini terdapat stalaktit dan stalakmit serta mata air dari batu yang dinamakan air zam-zam.

Lokasi gua ini dari pusat kota Jogja sekitar 26 km dengan waktu tempuh berkendara kurang lebih 1 jam.

Bukit Bego (Punthuk Bêgo) yang juga bernama Bukit Kedung Buweng adalah wisata berupa bukit sisa proyek penggalian tanah.

Awal Bukit Bego menjadi populer karena sering dikunjungi oleh para muda-mudi pecinta fotografi dan pesepeda untuk berfoto dan beristirahat.

Namanya diambil dari sebuah alat berat atau ekskavator (masyarakat lokal menyebutnya dengan nama bego atau beko) untuk menggaruk tanah.

Bukit Bego Melangit
Nama Bukit Bego hari ini, Minggu (6/2/2022) melangit, terekspos di sejumlah media karena menjadi lokasi kecelakaan maut bus pariwisata.

Bus pariwisata itu dikabarkan menabrak tebing di kawasan Bukit Bego, tepatnya di Jalan Imogiri–Dlingo, Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri hingga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus ingin mengucapkan turut berdukacita, semoga keluarga korban yang luka-luka maupun meninggal dunia diberi ketabahan dan kekuatan.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: dok. kec-imogiri.bantulkab.go.id, @goacermeofficial, desawisatabantul.com & wisatawayang.com


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP