Lima Hotel di Pulau Dewata Ini Siap Terima Karantina Gaya Bali untuk Wisman

Input/usulan agar wisatawan mancanegara  (wisman) yang ingin berwisata ke Bali, karantinanya juga di hotel yang ada di Pulau Dewata tersebut akhirnya terkabulkan.

Karantinanya pun berbeda, boleh dibilang gaya Bali atau disesuaikan. Namanya paket liburan pemanasan atau bahasa sononya  warm-up vacation package.

Paket tersebut bukan hanya berlaku buat wisman, pun orang dari luar negeri yang bertujuan lain selain berwisata di Bali. Oleh karena itu paket tersebut diperuntukkan buat Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau disingkat PPLN.

Pada tahap awal ini, baru 5 hotel di Bali yang siap melayani warm up vacation PPLN.

Kelima hotel tersebut sebagaimana tercantum dalam siaran pers Kemenparekraf, Kamis (3/2/2022) adalah Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).

Kenapa baru 5 hotel? Pasti itu pertanyaan yang muncul mengingat di Bali tersedia banyak hotel dan resort yang keren-keren.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf, Nia Niscaya pun menjawabnya begini. “Karena lima hotel itu, saat ini yang sudah siap dari segi fasilitas hingga protokol kesehatan yang disiplin,” ujarnya sebagaimana tertuang di siaran pers tersebut.

Lalu PPLN dari negara mana yang pertama mengindahkan warm up vacation PPLN di Bali hari ini dan di hotel apa? Pasti itu pertanyaan yang muncul berikutnya.

Ternyata menurut Nia, pada hari ini ada  6 pelaku usaha pariwisata dari Jepang yang  datang merasakan pengalaman untuk berlibur ke Indonesia dengan warming up vacation serta surat edaran yang berlaku.

"Mereka experiencing warm up vacation ini di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua," ungkapnya.

Kata Nia lagi, mereka diundang ke Indonesia untuk memberitahukan bahwa Bali sudah dibuka.

Sebagai pengingat, sebelumnya TravelPlus Indonesia membuat berita bertajuk: 'Agar Bali Bangkit Pariwisatanya, Begini Usulan Dede Yusuf Buat Sandiaga Uno" yang tayang pada Kamis (27/1/2022).

Berita tersebut berisi tentang usulan/masukan/input dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf agar perlakuan kebijakan terkait pandemi antara di Bali dengan di Jawa harus berbeda atau dengan kata ada penanganan khusus untuk Bali, antara lain pemberlakuan karantina bagi wisman yang ingin ke Bali.

Usulan tersebut disampaikan politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Menparekraf RI Sandiaga Uno dan jajarannya pada Senin, 24 Januari 2022, lalu diunggah dalam bentuk video Reels ber-captions: "Agar Bali Bangkit Pariwisatanya" yang diunggah di akun IG pribadinya @ddyusuf66, Kamis (27/1/2022).

Link berita tersebut: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2022/01/agar-bali-bangkit-pariwisatanya-begini.html, lalu TravelPlus unggah di akun IG @adjitropis dan @travelplusindonesia, tujuh hari lalu.

Unggahan link berita tersebut di @adjitropis, mendapat komentar dari seorang warganet ber- akun @matahari23.

Begini isi komentarnya: "Turis disini pada gak mau ke Bali atau Indonesia kalau karantinanya terlalu lama dan menurut gw karantina 7 hari di hotel itu terlalu lama, kalau hanya 2-3 hari lebih masuk akal sekalian jetlag di hotel".

Komentarnya berlanjut begini: "Kebanyakan orang luar libur hanya 2 Minggu, terus kalau dipotong seminggu (untuk karantina) ya rugi dan gak puas liburannya'.

Di ujung komentarnya, ibu dua putri yang tinggal di United Kingdom ini berharap begini: "Semoga karantina bisa diperpendek ya dan industri pariwisata bisa maju lagi👍".

Komentar itu langsung dibalas admin @adjitropis begini:  "Thx Vie infonya..".  Tak lupa di-tag pula ke akun IG Menparekraf Sandiaga Uno @sandiuno dan @ddyusuf66.

Naskah: Adji TravelPlus

Foto: dok.birkom kemenparekraf 

Tangkapan layar: @adjitropis & tim @travelplusindonesia