10 Jenis Masjid dan Surau Ini Berdaya Tarik Lebih, Wow Nomor 5 Ada di Gunung
Rumah ibadah seperti masjid dan surau dibangun dengan tujuan utama sebagai tempat menunaikan shalat lima waktu dan ibadah lainnya. Tapi seiring berjalannya waktu, kedua rumah ibadah buat umat Islam tersebut ternyata ada yang memiliki daya tarik lebih tersendiri bagi wisatawan sehingga sekaligus menjadi objek wisata.
Amatan TravelPlus Indonesia tepat di hari spesial bagi umat Islam, Isra Mi'raj 1443 H/2022 M, Senin (28/2) ini, sekurangnya ada 10 jenis masjid dan surau di Tanah Air tercinta ini yang berdaya tarik lebih.
Pertama, jenis masjid atau surau yang mendapat predikat rumah ibadah kebal tsunami atau masjid atau surau perkasa dari berbagai bencana alam. Maksudnya masjid ataupun surau yang tetap berdiri kokoh sekalipun diguncang gempa bumi, dihantam banjir bandang atau bahkan tsunami.
Contohnya beberapa masjid di Aceh antara lain Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh dan Masjid Rahmatullah atau Masjid Lampuuk di Desa Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar.
Masjid yang berada sekitar 500 meter dari bibir Pantai Lampuuk ini tetap berdiri kokoh, sementara bangunan di kiri kanannya hancur tak tersisa termasuk deretan pohon cemara dan kelapa yang tercabut dari akarnya hingga tumbang dan terseret ratusan meter.
Masjid yang sebelum tsunami diresmikan pada 12 September 1997 oleh Gubernur DI Aceh Prof. Syamsuddin Mahmud, kini sudah direnovasi hingga tampil lebih cantik.
Masjid tersebut pernah dikunjungi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno seusai kunker di Sabang.
Selain itu ada Masjid Raya Teuku Cik Maharaja di Peukan Bada, Masjid dekat obyek wisata spritual Kuburan Syiah Kuala, Masjid di Ujung Karang, Melauboh, dan masjid-masjid ajaib lainnya.
Contoh lainnya Masjid Jabalurrahmah yang menjadi saksi bisu keperkasaannya dari bencana jebolnya tanggul Situ Gintung pada 27 Maret 2009. Lokasinya di Jl. Gn. Raya No.1C, Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Kedua, jenis masjid atau surau yang berarsitektur unik dan atau megah. Contohnya Masjid Kubah Mas di Cinere Depok, Jabar; Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang, Sumbar; Masjid Agung Al-Falah atau Masjid 1000 Tiang di Kota Jambi dekat dengan Sungai Batang Hari; dan Masjid Safinatun Najah atau lebih dikenal dengan nama Masjid Kapal atau Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh yan beralamat di Jl. Kyai Pandak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jateng.
Adapun contoh masjid yang berarsitektur megah antara lain Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada 24 Agustus 1961.
Ketiga, jenis masjid atau surau yang tergolong kuno (tua) dan bersejarah. Contohnya antara lain Masjid Agung Banten di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 Km sebelah utara Kota Serang, Banten.
Masjid ini dibangun pertama kali oleh Syekh Sultan Maulana Hasanudin (1552-1570), Sultan pertama dari kesultanan Banten, yang tak lain putra pertama dari Sunan Gunung Jati, salah satu dari wali songo yang menyebarkan Islam di Jawa.
Contoh lainnya Masjid Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan Cirebon yang didirikan sejak Sunan Gunung Jati (salah satu Walisongo); Masjid Agung Nurul Islam yang berstatus cagar budaya di Kota Sawahlunto yang baru saja di-catulang warna putih sesuai warna aslinya; Masjid Raya Sultan Riau atau Masjid Pulau Penyengat yang berwarna kuning; dan Masjid Jami Sulthan Lingga di Daik, ibu kota Kabupaten Lingga, Kepri.
Kalau di Aceh antara lain Masjid Indrapuri di Desa Pekuan Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar yang dibangun tahun 1270 H atau akhir tahun 1853; Masjid Guci Rumpong di Desa Guci Rumpong, Kecamatan Peukan Bari, Kabupaten Pidie; Masjid Madinah di Jl. Poros Sigli-Medan tepatnya di Desa Dayah Krut Kuta Baro, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya; Masjid Gunung Kleng di Desa Gunung Kleng, Kecamatan Meureubho, Kabupaten Aceh Barat, dan Masjid Tuha Manjing di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin juga di Kabupaten Aceh Barat serta Masjid Baiturrahman atau Masjid Raya Banda Aceh yang dibangun tahun 1292 atau abad ke 13.
Di Sumut, antara lain Masjid Raya Al Mashun. Masjid peninggalan Sultan Deli ini berjarak sekitar 200 meter dari Istana Maimun, kota Medan.
Di Sumsel antara lain Masjid Agung Palembang yang didirikan Ki Gedeh Ing Suro (Sultan Palembang) dan pernah dihancurkan oleh Mayor Van der Laen saat perang Palembang melawan Belanda pada tahun 1659 ini semula berada di Keraton Kuto Gawang. Kalau sekarang berada di Kompleks PT. Pusri tepatnya di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang, tak jauh dari Jembatan Ampera atau Jembatan Musi.
Di Yogyakarta, antara lain Masjid Gedhe Kauman yang terletak di sebelah Barat Kompleks Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta.
Di Madura, antara lain ada Masjid Madegan di Kampung Madegan, Kelurahan Pologan, Kecamatan Sampang Kota, Kabupaten Sampang, tepatnya di Kompleks Makam Ratu Ibu; Masjid Agung Sumenep atau Masjid Jami yang dibangun sekitar 1779 di jantung Kota Sumenep; dan Langgar Gayam di Desa/Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.
Contoh lainnya, Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar yang diperkirakan sebagai peninggalan abad ke-17 dan menjadi masjid tertua di Kabupaten Solok. Sedangkan di Jakarta contohnya Masjid Agung Al-Azhar di kompleks sekolah dan universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1952 dan berstatus cagar budaya Nasional per tanggal 19 Agustus 1993.
Keempat, jenis masjid atau surau yang dibangun di atas air (laut ataupun danau) atau dikenal dengan sebutan masjid terapung alias floating mosque.
Contoh masjid terapung di atas laut antara lain Masjid Terapung Al-Aminah yang terletak 300 meter dari bibir Pantai Sari Ringgung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung; Masjid Arkam Babu Rahman di sekitar Pantai Talise, Kota Palu, Sulteng (kini tinggal badan dan atapnya saja akibat gempa dan tsunami); Masjid Al-Munawaroh di Kota Ternate, Maluku Utara; Masjid Amahami di kawasan Pantai Amahami, kota Bima, NTB; Masjid Oesman Al Khoir di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar; Masjid Amirul Mukminin di Teluk Makassar, tepatnya 1 Km dari anjungan Pantai Losari, kota Makassar, Sulsel; dan Masjid Terapung Samudera Ilahi di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar.
Sementara masjid terapung di atas danau contohnya antara lain Masjid Al Jabbar atau sering disebut juga dengan Masjid Terapung Gedebage karena berada di tengah-tengah danau atau situ Gedebage, tepatnya di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jabar.
Dibangun di Gunung
Kelima, jenis masjid atau surau yang dibangun di gunung. Contohnya antara lain Mushola Gunung Talang di Alun-alun Gunung Talang yang kerap disebut "lapangan bola" di ketinggian 2.500-an Meter di atas permukaan laut (Mdpl) atau beberapa ratus meter menjelang puncak Gunung Talang lewat jalur pendakian dari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar.
Mushola berukuran 2,4 x 3,5 meter tersebut disebut-sebut tempat ibadah tertinggi di Sumbar bahkan Pulau Sumatera.
Mushola tersebut diresmikan oleh Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Yuliandri, SH, MH secara virtual, Ahad (14/2/2021).
Contoh lainnya Mushola Jabalussalam atau Mushola Gunung Slamet. Surau yang mulai dibangun 21 Agustus 2021 ini berada di ketinggian 2.500 Mdpl di Pos 4 Jalur Permadi Guci, Gunung Slamet, Kabupaten Tegal, Jateng.
Satu lagi Masjid Jabal Nur Hidayatullah di Dataran Tinggi Tenger, tepatnya di ketinggian lebih dari 2.000 Mdpl sehingga berpredikat sebagai masjid tertinggi di Pulau Jawa.
Keistimewaan masjid yang berada di Dusun Puncak, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim ini terpampang pemandangan alam pegunungan yang menawan berupa perkebunan teras khas masyarakat Tengger dengan latar belakang Gunung Semeru, berikut Mahameru sebagai puncaknya atau atapnya Jawa.
Keenam, jenis masjid atau surau yang berada di atas awan. Contohnya antara lain Masjid Jami Aminatul Jannah yang berada di Rest Area Sumber Jaya, Lampung Barat, Lampung dan Masjid Al Ikhlas yang berada di ketinggian 1.200 Mdpl di pegunungan Dusun Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Bali dan sekaligus menjadi masjid tertinggi di Pulau Dewata ini.
Contoh lainnya Masjid Rahmatan Lil 'Alamin yang berada di objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten. Peletakan batu pertama pembangunan masjid di tersebut dilakukan Gubernur Banten Wahidin Halim pada Kamis (24/10/2019) dan Masjid di atas awan basecamp Gunung Slamet Jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jateng.
Ketujuh, jenis masjid atau surau yang berada di destinasi super prioritas (DSP). Contoh masjid dan surau di DSP Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, NTB antara lain Masjid Nurul Bilad yang diresmikan pada 21 Oktober 2017.
Sementara itu di DSP Danau Toba yang mencakup 8 kabupaten di Sumut ini antara Masjid Raya Taqwa Parapat di Jalan SM Raja No.02, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; Masjid Al Ikhlas di Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir; Masjid Al Hasanah di Pangururan ibu kota Kabupaten Samosir tepatnya di seberang jalan tepian Danau Toba; Masjid Al Hadhonah yang berdiri tahun 1935 di Jalan Masjid No 3 Kelurahan Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa); dan Masjid Fisabilillah di Kecamatan Lumban Julu, masih di Tobasa.
Satu lagi Masjid Raya Dolok Sanggul di Dolok Sanggul, ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di tepi Jalan Raya Siliwangi dekat dengan Hotel & Resto Bukitinggi yang menyediakan aneka masakan khas Minang yang tentu halal, salah satunya rendang daging kuda.
Objek wisata terdekat dari Dolok Sanggul adalah Lembah Bakkara yang terkenal sebagai kampung halaman Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.
Kedelapan, jenis masjid atau surau bermanajemen modern atau kekinian yang berorientasi ada pelayanan umat. Contohnya antara lain Masjid Jogokariyan di Jl. Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja.
Masjid ini pernah mendapat juara 1 hingga juara harapan 2 masjid besar percontohan DIY tahun 2016. Pada tahun yang sama, masjid ini mendapat penghargaan sebagai masjid besar percontohan idarah Nasional oleh Kemenag RI.
Contoh lainnya Masjid Jabal Arafah Batam yang beralamat di Lubuk Baja, Nagoya, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Berkonsep Ramah Lingkungan
Kesembilan, jenis masjid atau surau berkonsep ramah lingkungan atau yang pro konservasi. Contohnya antara lain Masjid Baitul Ma'muur di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jabar.
Lewat program sedekah sampah plastiknya sejak 14 November 2019, Masjid Baitul Ma'muur bukan hanya mencuri perhatian, pun mendapatkan sertifikat Masjid Ramah Lingkungan peringkat Tumbuh yang berlaku sampai dengan 8 Maret 2023 dari ecoMasjid Indonesia.
Terakhir, atau kesepuluh jenis masjid atau surau yang masuk dalam itinerary paket religi city tour.
Contohnya antara lain lima masjid kuno di kota Cirebon yang masuk Paket Wisata Religi Jelajah Masjid Kuno Cirebon yang digagas oleh pengelola Masjid At-Taqwa Center Kota Cirebon dengan menggunakan Bus Wisata Citros.
Kelima masjid tua yang dikunjungi dalam paket tersebut adalah Mesigit (masjid) Pejlagrahan, Pakungwati, Abang Panjunan, Jagabayan, dan Mesigit Pangeran Kejaksan.
Itulah masjid dan surau yang keberadaannya bukan hanya sekadar menjawab kebutuhan untuk beribadah terutama shalat lima waktu berjamaah bagi masyarakat sekitarnya, pun mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan nusantara.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar