. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 23 Januari 2022

Nusantara sebagai IKN Baru Indonesia Punya Kans Berdaya Tarik Dunia, Asalkan...


Di tengah masih riuhnya pro-kontra seputar pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim termasuk soal penamaan Nusantara sebagai ibu kota negara (IKN) baru Indonesia tersebut, kali ini TravelPlus Indonesia suguhkan tulisan tentang kans Nusantara menjadi daya tarik dunia.

Untuk mewujudkan peluang bagus itu,  sekurangnya ada 10 langkah yang harus dilakukan berdasarkan amatan dan prediksi TravelPlus.

Langkah pertama, Nusantara harus dipimpin oleh seorang yang spesial, misalnya bukan hanya berpengalaman sebagai pimpinan daerah, pun punya daya kreativitas di atas rata-rata. Ada bukti nyata kalau orang itu pernah berhasil merubah wajah kota/kabupaten/provinsinya menjadi lebih tertata, menarik, bersih, berkelas, dan manusiawi sehingga menjelma menjadi daerah/kita yang berdaya tarik lebih.

Kedua, apapun yang dibangun di Nusantara mulai dari pembangunan berskala kecil sampai yang besar, harus punya daya tarik dari sisi arsitektur dan sebagainya.

Contohnya, kalau bikin taman/hutan kota, rumah ibadah, perkantoran, perumahan, dan bangunan lainnya harus semenarik mungkin sehingga jadi mencuri perhatian dan mendapat pujian banyak orang atau berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

Apalagi kalau bikin objek wisata, jangan setengah-setengah, jangan ikut-ikutan, latah, nyontek atau bahkan jiplak sampai sama persis dengan kota/daerah lain atau bahkan negara lain. Harus orisinil tapi berkelas nasional bahkan internasional.

Ketiga, kalau buat kerajinan tangan, merchandise sekalipun ada muatan budaya lokal harus berkualitas, jangan asal punya.

Keempat, begitupun dengan kuliner. Selain mengemas kuliner khas/tradisionalnya menjadi lebih menarik pun harus menyediakan aneka kuliner yang bukan hanya disukai masyarakat dan wisatawan lokal (wislok) pun warga pendatang dari luar Kalimantan terutama Jakarta dan kota besar lain, termasuk wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman).

Artinya kulinernya harus beragam dari aneka makanan lokal, nasional sampai internasional dengan tempat (rumah makan, kedai, resto, kafe, sentra kuliner, street food) dan sajian yang keren, tertata, bersih, strategis, dan se-instgramable mungkin.

Kelima, membuat infrastruktur dan sarana prasarana transportasi baik darat, laut maupun udara mulai dari halte, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, rel kereta api, jalan tol, jalan raya, jembatan, fly over, dan jalan setapak yang lagi-lagi harus bergaya/berarsitektur menarik, modern namun tetap ada unsur muatan budaya lokal dengan fasilitas yang lengkap berkelas dunia.


Keenam, kalau buat hotel, resort dan jenis penginapan kekinian (modern) harus  berarsitektur yang beda selain keren, unik dan bermuatan lokal.

Ketujuh, kalau buat acara baik itu acara budaya, wisata olahraga (sport tourism), konser musik, pameran, konferensi,dan lainnya juga harus berskala dunia.

Kedelapan, menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan, pro konservasi, dan berkelanjutan, misalnya mampu mengurangi penggunaan plastik, mengunakan tenaga surya/air/angin dll, hemat listrik, penggunaan produk makanan berbahan sayuran atau buah organik, punya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, bangunan/teknologi pencegah banjir/kebakaran/bencana asap, dan lainnya.

Kesembilan, punya tim publikasi terdiri atas jurnalis, blogger, pegiat medsos, design grafis, web designer, dll yang solid, andal, kreatif, dan produktif serta berpengalaman untuk membantu menyebarluaskan segala informasi terkini mengenai pembangunan Nusantara. Tim tersebut berada di Nusantara maupun di luar Kalimantan, terutama di Jakarta.

Terakhir atau langkah kesepuluh, punya tema yang keren setiap tahun atau beberapa tahun sekali, misalnya Nusantara sebagai kota ramah lingkungan, kota bersih, kota pendidikan, kota budaya, kota belanja, kota kuliner, kota kriya, kota arsitektur, kota fesyen, kota MICE, kota sport tourism, dll sehingga selalu punya daya tarik lebih yang menjadi bahan pemberitaan nasional bahkan global.

Inti dari semua langkah tersebut adalah apapun yang dibangun/dibuat di Nusantara sekecil apapun apalagi yang megah, harus berdaya tarik dunia, beda (tidak sama dengan kota/negara lain) serta mengusung konsep ramah lingkungan, supaya selalu menarik perhatian sampai menarik kunjungan bukan hanya wislok dan wisnus pun wisman.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia (jurnalis/blogger senior + pegiat medsos di Jakarta, WA: 085711831768)
Foto: dok.IG @sekretariat.kabinet & @disbudparppu

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP