. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 22 Januari 2022

Berwisata ke Gunung Api Bawah Laut, Aktivitasnya Tak Hanya Menyelam


Apa yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar gunung api bawah laut? Bila jawabannya adalah gunung api yang berada di bawah permukaan laut dan untuk melihatnya langsung dengan cara menyelam, jelas itu tidak salah.

Ya, menyelam salah satu aktivitas wisata yang bisa dilakukan wisatawan jika berkunjung ke suatu wilayah perairan yang di dalamnya ada gunung api bawah laut.

Cuma itu? Jelas tidak. Buat yang tidak bisa ataupun tidak menyukai aktivitas menyelam masih bisa kok melihat gunung bawah api laut tersebut, bahkan berkegiatan wisata lainnya.

Bagaimana caranya? Gampang, suruh saja rekan yang hobi menyelam alias benar-benar diver untuk mengabadikan (memotret ataupun merekam) gunung bawah api tersebut saat menyelam.

Setelah itu baru melihat foto-foto hasil jepretannya atau menonton video buatannya, sambil meminta penyelam tersebut menjelaskan kondisi di sana termasuk biota laut yang ditemukan di sekitar gunung api bawah laut tersebut. Beres, bukan.

Lalu aktivitas wisata apa yang bisa dilakukan selain menyelam di gunung api bawah laut?

Sebelum membahas itu, sebaiknya Anda tentukan terlebih dulu gunung api bawah laut apa dulu yang ingin Anda sambangi. Soalnya negeri ini memiliki sejumlah gunung api bawah laut selain ratusan gunung api aktif, tidur, dan non aktif (mati) yang ada di daratan.

Belakangan ini tersiar kabar, beberapa gunung api bawah laut yang bersemayam di sejumlah perairan di Tanah Air tercinta ini tengah dipantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pantauan tersebut dilakukan menyusul letusan gunung api bawah laut bernama Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga yang memicu tsunami, baru-baru ini. Tonga berada di Samudra Pasifik Selatan, sekitar 3.200 Km sebelah Timur Brisbane, Australia.

PVMBG mencatat ada enam gunung api bawah laut besar di Indonesia yang saat ini sedang dipantau aktivitasnya.

Keenam gunung api bawah laut tersebut adalah Gunung Hobal di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gunung Yersey juga di perairan NTT.

Selanjutnya Gunung Banua Wuhu dan  Gunung Kawio Barat yang berada di Perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina.

Dua lagi Gunung Kaisar Tiongkok (Emperor of China) dan Gunung Nieuwekerk yang terletak di Laut Banda, perairan Maluku.

Nah, kalau Anda memilih berwisata ke Gunung Hobal, sebelum ke sana cari tahu dulu berbagai informasi terkait gunung tersebut dari berbagai sumber.

Di laman vsi.esdm.go.id dijelaskan letak Gunung Hobal sekitar 200 meter dari pesisir pantai Waiteba, pantai yang disapu gelombang tsunami bulan Juli 1979.

Bencana itu menenggelamkan separuh dari wilayah bekas ibu kota Kecamatan Atedai, bersama ratusan penghuninya.

Sebelum G. Hobal meletus sekitar 1970-an, puncaknya muncul diatas permukaan laut saat air surut. Namun saat terjadi pasang, gunung api itu kembali tenggelam. Namun saat ini, saat air surut pun gunung tersebut tidak terlihat, kemungkinan puncaknya sudah tergerus gelombang laut.

Letusan Gunung Hobal terkahir terjadi pada tahun 1999, saat itu hembusan asap putih keluar dari permukaan laut setingi ±100 meter.

Berdasarkan catatan PVMBG, potensi dan aktivitas wisata di sekitar Gunung Hobal yang dapat dilakukan pengunjung antara lain menikmati pemandangan pantai yang dipadu dengan fenomena gunung api bawah laut, serta keindahan panorama sekitarnya berupa jajaran Gunung Ili Gripe dan Gunung Ili Werung.


Untuk menuju lokasi Gunung Hobal, dijelaskan pula, pengunjung bisa berangkat dari Maumere ke Larantuka dengan menggunakan kendaraan beroda empat.

Selanjutnya dari Larantuka ke Lembata (Lewoleba) dengan menggunakan kapal laut, terus berganti dengan kendaraan beroda empat dari Lembata menuju ke Kecamatan Atadei dimana Gunung Hobal berada. Dari sini untuk sampai ke Gunung Hobal yang terletak dibawah laut menggunakan berok atau sampan lokal.

Begitupun kalau Anda berniat ke Gunung Banua Wuhu yang  berada di sebelah barat daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe.

Kegiatan utamanya untuk melihat langsung dengan mata kepala sendiri gunung api bawah laut tersebut, ya dengan menyelam.

Beberapa penyelam menyarankan bagi wisatawan yang berminat menyelam di perairan dekat Banua Wuhu, sebaiknya tidak pada sore atau malam hari karena dikhawatirkan terseret arus deras bawah lautnya yang kencang. Waktu terbaik yang disarankan adalah menjelang siang hari.

Pilihan lain selain menyelam, bisa keliling beberapa kepulauan yang tersebar di sekitar gunung api bawah laut tersebut antara lain Pulau Karakitang, Mangahetang, dan Agulabe.

Di Pulau Karakitang wisatawan bisa menikmati pantai dan perairan teluk-teluk yang berombak tenang.

Di Pulau Mangahetang, melihat  rumah-rumah nelayan dan spot-spot menyelam melihat beragam ikan cantik di sekitar terumbu karang. Sedangkan Di Pulau Agulabe bersantai di pantainya yang berasir putih dibawah deretan nyiur.

Selain itu juga bisa memancing dan photo hunting panoramanya maupun melihat/mengamati kehidupan sekaligus budaya masyarakat setempat serta menikmati aneka makanan khasnya, terutama yang berbahan aneka seafood yang fresh.

Kalau memilih berwisata ke Gunung Api Bawah Laut Kawio Barat, tentu Anda harus sampai ke perairan sekitar Pulau Kawio.

Berdasarkan data sebuah penelitian suhu bawah laut di sekitar Gunung Kawio Barat  sangat panas, bisa mencapai 200 derajat Celcius selain itu juga ditemukan banyak biota laut dengan aneka terumbu karang yang sehat.

Pilihan lain, Anda bisa menikmati ragam pesona lain dari Kawio, yang merupakan pulau cantik di Kampung Kawio, Kecamatan Marore, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Amatan TravelPlus Indonesia, berwisata ke lokasi gunung api bawah laut di Indonesia memang belum begitu populer, bahkan masih banyak publik/warganet yang belum tahu kalau di sejumlah perairan negeri ini bersemayam gunung-gunung api bawah laut yang masih aktif.

Lewat tulisan inilah, TravelPlus berupaya turut memperkenalkan keberadaan dan sekaligus potensi serta aktivitas wisata yang bisa dilakukan wisatawan di kawasan eksotis sekaligus spesial tersebut.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. Bobo.id, @greeners.co, @hijrahfest & tangkapan layar vsi.esdm.go.id


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP