. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 21 Januari 2022

Ingin Wisata Nyaman? Perhatikan Kondisi Cuaca dan Moda Transportasi yang Digunakan



Lakalantas truk kontainer yang menyeruduk sederet kendaraan di traffic light Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pagi hingga menelan korban jiwa, memberi pelajaran penting bagi kita agar senantiasa waspada saat berkendara untuk tujuan apapun, termasuk wisata.

Kendati saat ini semakin banyak tersedia moda transportasi dengan fasilitas keamanan dan kenyamanan, namun ternyata masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti cuaca, faktor attitude pengemudi atau nahkoda, dan lainnya.

Berdasarkan pengalaman melakukan kunjungan ke berbagai destinasi wisata baik untuk liburan maupun tugas, berikut  Travelplus Indonesia suguhan kiat memilih moda transportasi yang aman dan nyaman untuk wisata.

Sebelum berangkat ke objek wisata yang ingin dituju, sebaiknya kumpulkan informasi alat transportasi apa saja yang bakal Anda gunakan, termasuk waktu atau jadual keberangkatan dan biayanya.

Bila menggunakan moda transportasi darat seperti bus untuk ke luar kota, sebaiknya memilih bus dari perusahaan bus yang bereputasi baik dengan kondisi bus yang masih layak pakai.


Pilih bus dengan rute tercepat agar cepat sampai tujuan. Kalau kunjungan dilakukan secara berkelompok atau rombongan sewa bus pariwisata yang bereputasi baik, andal, dan berpengalaman. Jangan cari bus pariwisata yang tak bermutu karena alasan murah.

Kalau jarak tempuhnya jauh, perhatikan kondisi sopirnya. Kalau kelihatan mengantuk, sarankan untuk istirahat sejenak atau digantikan dengan sopir cadangan. Perhatikan cara mengemudi sopir tersebut. Kalau ugal-ugalan, ngebut, dan asal, sebaiknya ditegur karena dapat berakibat patal.

Bila menggunakan transportasi air, misalnya menyeberang selat atau laut, gunakan kapal motor (KM) yang layak pakai, berizin, dan disertai dengan bajubpelampung keselamatan (life jacket). Tak ada ruginya mempersiapkan life jacket yang praktis sendiri sebagai antisipasi.

Sebaiknya men-carter kapal bila dilakukan secara rombongan. Kalau ikut dengan kapal umum, perhatikan daya muat kapal. Apakah mengindahkannya atau tidak. Kalau melihat ada kejanggalan itu, sebaiknya tegur nahkoda atau urungkan niat naik kapal tersebut.


Peristiwa tenggelamnya kapal angkut umum di perairan Kota Baru, Kalimantan Selatan beberapa tahun lalu yang menewaskan belasan penumpangnya akibat kapasitas muat penumpang melebihi daya angkut kapal tersebut, bisa dijadikan pelajaran berharga.

Begitupun kejadian terbakarnya Kapal Cepat Wahana Gili Ocean 4 yang mengangkut ratusan wisatawan asing dan lokal di perairan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akibat mesin meledak pada Juni 2015, serta tragedi serupa yang menimpa KM Zahro Express di perairan Teluk Jakarta awal 2017, sebaiknya semua musibah itu dijadikan bahan pertimbangan dan pembelajaran.

Kalau punya dana lebih, silakan men-carter kapal cepat (speedboat) atau kapal pesiar modern (yacht) yang tentu berfasilitas lebih nyaman dan dilengkapi perlengkapan keselamatan yang memadai. Namun harus tetap diperhatikan kondisi cuaca dan pengalaman nahkodanya.

Perhatikan kondisi cuaca dan gelombang laut saat itu. Dapatkan informasinya dari BMKG, dll. Kalau sedang tak bersahabat, jangan paksakan menyeberang dengan kapal sebagus apapun. Sebaiknya tunggu sampai cuaca membaik.


Jika menggunakan transportasi udara yakni pesawat, sebaiknya pilih maskapai penerbangan yang bereputasi baik, memiliki pesawat yang layak terbang, termasuk pilot yang benar-benar berkondisi sehat.

Bila menggunakan pesawat berbadan kecil atau berkapasitas minim sebaiknya lihat kondisi kapal dan juga cuaca. Kalau pesawat sudah berstandar internasional, layak terbang, dan cuaca sedang baik, itu tak masalah.

Jika tak pilihan harus menggunakan alat transportasi khusus buatan masyarakat lokal di daerah terpencil, seperti getek atau rakit bambu, perahu tradisional, ketinting, taksi air, sampan, ojek sepeda motor, bentor atau becak bermotor, dan lainnya. Perhatikan kualitas kendaraan tersebut,  kondisi lokasi/jalan, dan lalin yang dilalui untuk meminimalisir kecelakaan.


Berdoalah memohon keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan sebelum berangkat dengan menggunakan apapun alat transportasinya, begitupun sekembalinya.

Ingatlah, sekalipun Anda berjiwa petualang, pemberani, siap menghadapi tantangan seberat apapun saat melakukan perjalanan wisata ala backpaker atau petualang sejati dengan alat transportasi apapun seadanya atau sedapatnya, tak ada salahnya tetap mawas diri dengan memperhatikan sederet kiat di atas.

Semua itu untuk keamanan, kenyamanan, dan pastinya keselamatan Anda juga dalam berwisata. 

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP