. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 21 Januari 2022

Nikmati Wajah Samarinda di Usia 354 Tahun, Sederet Daya Tariknya Ini Wajib Masuk Daftar City Tour


Berwisata kota (city tour) di Samarinda hari ini, jelas terasa lebih istimewa. Soalnya bertepatan dengan bertambah usianya yang kini 354 tahun (21 Januari 1668 - 21 Januari 2022).

Seperti apa wajah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini sekarang? Untuk mengetahuinya, tak ada cara lain selain menyambangi sederet daya tariknya lewat city tour.

Berdasarkan amatan TravelPlus Indonesia ditambah data berbagai sumber, daya tarik Samarinda yang berjuluk Kota Tepian terbilang cukup beragam. Ada wisata budaya, religi, sejarah, alam, buatan, susur sungai, belanja, dan kuliner termasuk oleh-oleh.

Wisata budaya di kota ber-motto TEPIAN (Teduh, Rapi, Aman, dan Nyaman) ini antara lain mengunjungi Desa Budaya Pampang, Cagar Budaya Kampung Tenun dan  Rumah Adat, dan Taman Budaya Samarinda.

Desa Budaya Pampang yang berada di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, sekitar 5 Km dari jalan raya, sebelum Bandara APT Pranoto atau sekitar 20 Km dari pusat kota merupakan lokasi untuk melihat atraksi budaya Suku Dayak Kenyah setiap Minggu.

Cagar Budaya Kampung Tenun di Gang Pertenunan, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Samarinda Seberang merupakan sentra pengerajin sarung Samarinda.

Di sana ada deretan rumah panggung yang dibangun di area bekas rawa dan pinggir Sungai Mahakam. Di kampung tersebut juga ada Cagar Budaya Rumah Adat.

Taman Budaya Samarinda yang berada di Kemakmuran, Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinangsalah menjadi salah satu tempat untuk mengenal dan melihat bermacam pentas seni budaya yang ada di Kaltim Timur.

Objek wisata religinya antara lain Masjid Shiratal Mustaqiem, Masjid Islamic Center Samarinda, Makam La Mohang Daeng Mangkona, dan Goa Maria di Rumah Retret Bukit Rahmat.

Masjid Shirathal Mustaqiem atau Masjid Tua Samarinda Seberang yang beralamat di Jl. Bung Tomo,  Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang adalah masjid tertua di Kota Samarinda yang dibangun pada tahun 1881.

Masjid yang menyimpan Al-Qur’an berusia 400 tahun tersebut pernah menjadi pemenang ke-2 dalam festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.

Masjid yang seluruh bangunannya serba kayu kecuali tempat wudhu ini memiliki menara setinggi 21 meter.

Sementara objek wisata sejarahnya antara lain Museum Samarinda yang berada di dalam satu area Taman Samarendah, tepatnya di Jl. Bhayangkara, Bugis, Kecamatan Samarinda Kota.

Wisata alamnya antara lain Puncak Samarinda, Air Terjun Berambai, Gunung Steling Selili, dan Kebun Raya Samarinda.

Puncak Samarinda yang berketinggian 260 meter di atas permukaan laut (Mdpl) berada di Jl. Berambai, Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Di kawasannya antara lain terdapat Air Terjun Berambai, Gua Kelelawar, dan bumi perkemahan.

Di Kebun Raya Samarinda yang berada di  Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, wisatawan dapat melihat bermacam satwa seperti orangutan, buaya kancil, dan elang kepala putih. Selain itu mengunjungi museum yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai jenis kayu yang dikumpulkan dari berbagai daerah yang ada di Kalimantan. Pilihan lain bersantai di danau buatan.

Wisata buatannya antara lain Jembatan Mahakam Ulu, Jembatan Mahakam Kembar,  Kampung Ketupat, dan Rumah Ulin Arya.

Jembatan Mahakam Ulu yang berada di Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang merupakan sebuah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang.

Jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Mahakam ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 799 meter mulai dibangun tahun 2006 dan dibuka tahun 2009.

Jembatan Mahkota IV (Mahkota: Mahakam Kota) di Karang Asam Ulu, Kecamatan Samarinda Seberang adalah jembatan yang menghubungkan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang.

Jembatan sepanjang 220 meter ini juga dikenal dengan nama Jembatan Mahakam Kembar karena lokasinya persis berada di sisi Jembatan Mahakam/Jembatan Mahkota I.

Kampung Ketupat berada di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang, tepatnya di Jalan Mangkupalas.

Dinamakan begitu karena di sana ada tugu ketupat sebagai icon-nya. Wisatawan bisa melihat taman cantik yang berhadapan dengan Jembatan Mahkota II di tepi Sungai Mahakam dan kampung warna-warni serta sejumlah spot instagramable.

Rumah Ulin Arya yang berada di Tlk. Ambulung, Batu Desa, Kecamatan Samarinda Utara, selain di dalamnya ada bermacam pohon seperti pohon ulin,  buah-buahan, dan aneka tanaman hias juga memiliki beberapa spot menarik seperti Rumah Ulin, Rumah Kaca, Cottages, Mini Farm, Hidden CafĂ©, Arya,s Playground, Camping Ground, Botanical Garden, dan ditambah beberapa fasilitas seperti pendopo dan beberapa gazebo.

Susur Sungai Mahakam
Tak sempurna City Tour di Samarinda kalau tidak menyusuri Sungai Mahakam. Sungai Mahakam merupakan salah satu dari 20-an sungai yang ada di Samarinda.

Sungai tersebut melewati daerah Loa Buah, Loa Janan Ilir, Loa Bakung, Karang Asam Ulu, Teluk Lerong Ulu, Teluk Lerong Ilir, Pasar Pagi, Karang Mumus, Selili, Kelurahan Mesjid, Pulau Atas, Sungai Kapih, Rawa Makmur, dan Bukuan.

Wisata susur Sungai Mahakam dimulai dari Dermaga Kapal Wisata Sungai Mahakam yang beralamat di Jl. Gajah Mada No.19, Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota.

Waktu yang tepat untuk berwisata susur sungai itu pada sore hari sekitar pukul 18.00 Wita sampai pukul 19.45 Wita untuk menikmati pesona matahari tenggelam.


Wisata kulinernya antara lain Soto Banjar Ayam Kampung di RM. Amado, aneka hidangan laut di D'Seafood Gatsu dan RM Seafood Pondok Borneo. Sedangkan sentra oleh-olehnya antara lain di Amplang Yulia, Jl. Slamet Riyadi No.16, Kelurahan Tlk. Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.

Aneka panganan yang wajib diborong antara lain Keminting dan Amplang Kuku Macan.

Keminting terbuat dari olahan kemiri, sagu, gula  dan tepung yang berbentuk seperti tempurung kerang. Menariknya belanja di sana, wisatawan bisa melihat proses pembuatannya.

Selain camilan, jangan lupa berwisata belanja aneka produk ekonomi kreatif (ekraf), khususnya kerajinan tangan seperti Sarung Samarinda dan Batik Samarinda.

Lokasi untuk memborong Sarung Tenun di Cagar Budaya Kampung Tenun, sambil melihat proses pembuatannya. Selain berbentuk sarung, juga ada aneka produk   berbahan dari Sarung Samarinda antara lain peci, tas, sepatu, baju bahkan gaun malam.

Kalau ingin membeli ukir-ukiran dan pernak-pernik serta Batik Ampiek atau batik yang bermotif ukiran Dayak, antara lain di Citra Niaga.

Lewat tulisan ini saya Adji TravelPlus @adjitropis dan tim @travelplusindonesia mengucapkan selamat #HUTSamarindake354 dan #HUTPemkotke62 semoga semakin maju dan berkualitas sektor pariwisata dan ekraf-nya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP