. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 17 Januari 2022

Berwisata ke Mancanegara Boleh-boleh Saja, Asalkan...


Berwisata kemanapun termasuk ke luar negeri itu memang hak setiap individu. Bisa jadi karena orang itu sudah keliling Indonesia dan bosan ingin cari sesuatu yang baru. Bisa juga karena ongkosnya lebih murah karena kota/daerahnya lebih dekat ke luar negeri/negara tetangga ketimbang ke destinasi andalan di Tanah Air.

Kemungkinan lain, orang itu dipercaya menjadi endorse lantaran tersohor dan followers-nya berjibun.

Kalau sudah begitu, rasanya sulit meminta orang tersebut untuk berwisata di dalam negeri saja. 

Lagian kalau setiap orang diharuskan/diwajibkan berwisata di dalam negeri saja, bisa berdampak buruk juga bagi sektor lain seperti maskapai penerbangan yang memiliki rute Indonesia ke mancanegara. 

Bukan cuma itu, sejumlah Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang menjual paket wisata outbound seperti untuk VFR (mengunjungi teman dan kerabat), solusi medis dan kesehatan, rekreasi dan kesenangan, bisnis serta akademik atau tujuan belajar, bisa-bisa bangkrut.

Solusi terbaik, cukup dengan mengimbau/mengingat/menyarankan agar wisatawan Indonesia mengutamakan berwisata di dalam negeri sambil terus melakukan/menyiapkan 7 langkah sebagaimana tertera dalam tulisan TravelPlus Indonesia sebelumnya yang berjudul "Biar Orang Tajir Berwisata di Indonesia Aja, Tujuh Langkah Ini Harus Pemerintah Lakukan".

Biarkan saja orang tajir/selebritas/selebgram, dan lainnya memilih berwisata ke luar negeri asalkan diberi sederet catatan, yaitu:

Pertama, waktu/kondisinya tepat/disesuaikan. Jangan saat di dalam negeri masih berkutat melawan pandemi atau sejumlah daerah di Tanah Air tengah tertimpa musibah bencana alam, dan lainnya. 

Kedua, tidak lebay atau terlalu mengekspos daya tarik negara yang dikunjungi lewat foto untuk display HP dan atau konten video untuk disebarluaskan di ragam media sosial (medsos)-nya. 

Selain terkesan pamer, bahkan justru ada yang menilai sikap itu malah norak/kampungan karena sudah membangga-banggakan daya tarik/ikon wisata negara orang lain.

Ketiga, memperhatikan dan mengindahkan imbauan pemerintah untuk tidak berwisata ke mancanegara dengan tujuan untuk menjaga keselamatan Anda dan orang lain terlebih masyarakat Indonesia karena adanya pandemi, wabah penyakit, bencana, peperangan, dan lainnya.

Keempat, bertujuan untuk mempromosikan Indonesia misalnya melakukan konser atau pentas seni budaya, mengikuti bazar/pameran wisata atau ekraf (kerajinan/kuliner, paket-paket wisata Indonesia), dan lainnya.

Kelima, melakukan studi banding/mempelajari/melakukan pengamatan bahkan penelitian mengapa pariwisata negara tersebut maju, bersih, menarik, berimej dunia sampai disukai turis dari berbagai negara, mendapat penghargaan internasional. Bisa juga mempelajari cara pelayanan/service kreatif dan berkualitas yang mereka lakukan.

Dengan kata lain, ada rambu-rambu yang harus disosialisasikan kepada kalangan the have tersebut agar mereka paham/sadar jika berniat berwisata ke luar negeri.

Lalu bagaimana buat WNI yang tak mampu berwisata ke mancanegara?  Ya syukuri saja apa yang ada/apa yang dimiliki maupun yang tidak dimiliki. Artinya kalau tidak mampu berwisata ke negara orang lantaran tak punya dana/kesempatan, ya solusinya berwisatalah di dalam negeri sendiri.

Pilihan itu justru akan mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah. 

Kalau Anda lebih memilih berwisata (apapun jenis wisatanya termasuk wisata alam dan petualangan) mulai dari yang ada di daerah/kota Anda, lalu lanjut ke kota/kabupaten/provinsi lain di Tanah Air kemudian menyebarluaskan ragam pesonanya di ragam medsos, berarti Anda sudah turut memajukan Pariwisata Nasional.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP