Rayakan HUT ke-352 Sulsel, Yuk Cari Tahu Lebih Jauh 8 Taman Wisata Alamnya
Sulawesi Selatan (Sulsel) termasuk provinsi yang memiliki ragam daya tarik alam terbilang lengkap, di antaranya sudah dikelola sebagai taman wisata alam (TWA) yang merupakan kawasan konservasi.
Jumlah TWA di Sulsel ada 8 sebagaimana tercatat di laman Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel bksdasulsel.org, yaitu TWA Danau Matano, Danau Towuti, Danau Mahalona, Malino, Cani Sirenren, Lejja, Sidrap, dan TWA Nanggala III.
Nah, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-352 Sulsel (19 Oktober 1669 - 19 Oktober 2021), TravelPlus Indonesia @adjitropis suguhkan sekilas profil singkat ke-8 TWA itu yang bersumber dari laman tersebut sebagai bekal buat Anda jika nanti ingin berkunjung.
TWA Danau Matano secara admnistratif terletak di wilayah Kecamatan Nuha dan Kecamatan Soroako, Kabupaten Luwu Timur.
Keistimewaan Danau Matano merupakan danau tektonik yang cukup besar dengan kedalaman mencapai 590 meter, sekaligus menjadi danau terdalam di Asia Tenggara. Wow keren.
Air yang masuk ke dalam danau berasal dari beberapa mata air, baik di dalam danau maupun di sekitarnya.
Kawasan hutan Cagar Alam (CA) Faruhumpenai dianggap memberikan sumbangan terbesar atas stabilitas debit air di Danau ini. Dari kawasan CA tersebut mengalir secara langsung 3 sungai yang cukup besar dan banyak sungai-sungai kecil serta sungai musiman. Selanjutnya, air dari danau ini mengalir ke Danau Mahalona dan Danau Towuti yang juga masih satu sistem dengan Danau Matano (Malili Lake).
Potensi ekosistem TWA ini ada danau, hutan pamah, dan hutan hujan tropis pegunungan bawah.
Flora yang bisa dilihat antara lain damar, kenanga, kapuk hutan, durian, waru, kemiri, kantung semar, jati, dan mangga hutan. Sedangkan faunanya antara lain kuskus, musang sulawesi, anoa gunung, rusa timor, ayam hutan merah, rangkong sulawesi, ular air tawar, buaya muara, dan biawak air.
Jarak dari kota Makassar (ibu kota Sulsel) ke TWA Danau Matano sekitar 620 Km.
Anda dapat mencapai lewat darat melalui jalan poros atau jalan provinsi dengan kondisi yang relatif baik, waktu tempuhnya ± 12 jam.
Rute perjalanannya dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – Massamba – Malili – Sorowako – TWA Danau Matano.
Pilihan lain via udara dengan penerbangan 2x seminggu. Rute perjalanannya dari Bandara Sultan Hasanuddin – Bandara Sorowako – TWA Danau Matano dengan waktu tempuh ± 2 jam.
TWA Danau Towuti berada di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.
Flora yang bisa Anda lihat di sana antara lain damar, kenanga, manggis, waru, beringin, sawo kecik, cemara gunung, akasia, ketapang, matoa, kesambi, aren, dan anggrek tanah. Sedangkan faunanya antara lain kuskus, musang sulawesi, itik kelabu, rangkong sulawesi, buaya muara, biawak air tawar, ular air tawar, ibis kepala hitam, dan elang.
Jarak dari Makassar ke TWA Danau Towuti juga sekitar 620 Km. Lewat darat Waktu tempuhnya pun ± 12 jam dengan Rute perjalanan mulai Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – Massamba – Malili – Wowondula – Timampu – TWA Danau Towuti.
Jalur Udara dengan penerbangan 2x seminggu. Rute perjalanan mulai Bandara Sultan Hasanuddin – Bandara Sorowako – Wowondula – Timampu – TWA Danau Towuti dengan waktu tempuh ± 2 jam.
TWA Danau Mahalona terletak Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.
Kawasan konservasi ini juga merupakan kawasan perairan danau. Sumber air danaunya berasal dari beberapa mata air dan cacthment area di sekitar danau yang masuk ke danau melalui 3 sungai dan anak sungai yang salah satu diantaranya adalah aliran air sungai dari Danau Matano. Selain itu, terdapat sungai yang menghubungi TWA Danau Mahalona dengan TWA Danau Towuti.
Jenis fauna yang bisa dilihat antara lain cangak merah, kuntul kerbau, elang, ayam hutan merah, mandar kelam, rangkong sulawesi, gabus, dan buaya muara.
Jaraknya dari Makassar sama seperti i dua TWA sebelumnya. Begitupun waktu tempuhnya kalau via darat, dengan rute perjalanan dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – Massamba – Malili – Wowondula - Timampu – TWA Danau Mahalona.
Kalau via udara, dari Bandara Sultan Hasanuddin – Bandara Sorowako – Wowondula - Timampu – TWA Danau Mahalona dengan waktu tempuh ± 3 jam.
TWA Malino berasa di Desa Malino, Desa Bulutana, dan Desa Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Di sana terdapat beberapa aliran sungai permukaan yaitu sungai Bulang, Panbolo, Balina, anak Sungai Tanggar dan anak Sungai Takapala. Semua sungai tersebut mengalir ke muara Sungai Jeneberang yang menjadi salah satu sumber air buat masyarakat kota Makassar. Diantara sungai tersebut ada yang merupakan aliran dari Sungai Takapala dan Air Terjun Sungai Bulan.
Flora yang bisa dilihat di sana antara lain pinus, akasia, jabon, beringin, ekaliptus, edelweiss, rotan, dan kenanga. Sedangkan faunanya antara lain nuri, kera hitam, rusa, jalak kerbau, raja udang, gelatik, dan berbagai jenis kupu-kupu.
Jarak dari Makassar ke TWA. Malino ± 70 Km dengan kondisi jalan relatif baik. Lewat darat, waktu tempuhnya ± 2 jam dengan rite perjalanan mulai dari Makassar –Sungguminasa – Pakatto – TWA Malino.
Selanjutnya TWA Cani Sirenren yang terletak di Desa Tellu Boccoe, Desa Cani Sirenreng, dan Desa Pasempe di Kabupaten Bone.
Di sana terdapat Air terjun yang berasal dari hulu Sungai Kajuara Dusun Maningo, Desa Telluboccoe, Kecamatan Ponre yang mengalir kearah selatan aliran Sungai Pasempa pada Kecamatan Palakka.
Di TWA dengan ekosistem hutan hujan tropis daratan rendah ini, Anda bisa melihat ragam flora seperti damar, kenanga, randu, kapuk hutan, durian, kemiri, kantung semar, mangga hutan, kenari, dan anggrek tanah. Sedangkan faunanya antara lain kuskus, musang sulawesi, ayam hutan merah, biawak air tawar, dan ular air tawar.
Jarak dari Makassar ke TWA Cani Sirenreng ± 145 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam over land. Rute perjalanannya mulai dari Makassar – Maros – Cambah – Lappariaja – Bengo – Desa Cani Sirenreng.
TWA Lejja berada di Desa Malino, Desa Bulutana, dan Desa Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Floranya antara lain kenanga, kemiri, ketapang, enau, cendana, kayu hitam, rotan, anggrek bulan, dan vanili hutan. Sedangkan faunanya antara lain kera hitam, rusa, rangkong, kuskus, raja udang, dan ayam hutan.
Jarak dari Makassar ke TWA Lejja ± 175 Km dengan waktu tempuh via darat sekitar 5 jam. Adapun rute perjalanannya mulai dari Makassar – Maros – Soppeng – TWA Lejja atau Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – TWA Lejja.
Berikutnya TWA Sidrap yang berlokasi di Desa Madenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap.
Di TWA berekosistem hutan pamah sekunder ini ada bermacam flora yang bisa dilihat seperti kenanga, kemiri, ekaliptus, jati, rotan, dan pandan. Sedangkan faunanya antara lain kuskus, kera hitam, rusa timor, ayam hutan merah, raja udang, rangkong Sulawesi, dan Biawak Air Tawar.
Jarak dari Makassar ke TWA Sidrap ± 195 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Rute perjalanannya mulai dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – TWA Sidrap.
Terakhir TWA Nanggala III di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.
Di TWA berekosistem hutan hujan tropis pegunungan bawah terdapat bermacam flora seperti pakis perak, damar, cempaka, durian, kantung semar, kayu angin, dan ketapang. Sedangkan faunanya antara lain kuskus, kuntul perak, bangau hitam, elang sulawesi, walet gunung, raja udang, rangkong sulawesi, srigunting, biawak air tawar, dan kumbang tanduk.
Jaraknya dari Makassar ± 420 km dengan waktu tempuh lewat darat sekitar 8 jam.
Rute perjalanannya ada dua yaitu dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – TWA Nanggala III atau dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Enrekang – Makale – Rantepao – TWA Nanggala III.
Lewat tulisan ini TravelPlus ucapkan selamat HUT ke-352 buat Sulsel, semoga keberadaan TWA dan kawasan konservasi lainnya tetap terjaga kelestariannya serta semakin meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: tangkapan layar video TWA di kanal YouTube BBKSDA Sulsel
0 komentar:
Posting Komentar