Pesona Simeulue 22 Tahun Tak Cuma Smong, Surfing, Pantai, dan Pulau
Simeulue genap berusia 22 tahun, besok (12/10/2021). Salah satu kabupaten di Provinsi Aceh ini terbentuk tanggal 12 Oktober 1999.
Dalam rangka merayakan Hai Ulang Tahun (HUT)-nya tahun ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Simeulue sudah menggelar 2 kegiatan lomba bermuatan budaya.
Kepala Disparbud Kabupaten Simeulue Asmanuddin kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis baru-baru ini menjelaskan kedua acara tersebut yaitu lomba video puisi kearifan lokal dan budaya Simeulue untuk tingkat SD SMP dan SMU sekabupaten serta lomba tari kreasi baru tingkat SLTA se-kabupaten.
Acara yang digelar selama 2 hari dengan penerapan prokes tersebut, lanjutnya bertujuan untuk meningkatkan kreativitas generasi muda terutama dikalangan pelajar dalam membuat puisi kearifan lokal dan budaya Simeulue serta menciptakan tari kreasi baru yang bersumber dari tari tradisional yang ada.
Simeulue yang beribu kota Sinabang, berada sekitar 150 km dari lepas pantai barat Aceh. Kabupaten yang terdiri atas gugusan pulau ini berdiri tegar di Samudera Indonesia.
Selama ini, kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat ini terkenal namanya berkat Smong yaitu kearifan lokal (local wisdom) masyarakatnya dalam mengantisipasi bahaya bencana alam gempa disusul tsunami.
Kata Smong sendiri adalah nama lain dari tsunami dalam Bahasa Simeulue.
Masyarakat Simeulue menyampaikan Smong lewat ‘tutur’ secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui cerita, nanga-nanga, sikambang, dan nandong (seni tradisional Simeulue berupa dendang).
Selain Smong, Kabupaten yang kini dipimpin oleh Bupati Erli Hasim dan Wakil Bupati Afridawati ini juga tersohor namanya karena menjadi salah satu destinasi selancar (surfing destination) terbaik di nusantara yang diminati wisatawan mancanegara (wisman) terutama para surfer dari Prancis dan Australia.
Sebelum pandemi Covid-19, tepatnya selama tahun 2019, wisman yang berkunjung ke kabupaten yang ber-motto "Simeulue Ate Fulawan" (Simeulue Berhati Emas) ini mencapai lebih dari seribu orang.
Kabupaten berbentuk kepulauan ini juga sudah pernah tiga kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan selancar internasional yakni sejak 2013 hingga 2017. Bahkan, penyelenggaraan surfing di perairan kawasan Simeulue Timur pada 2017 itu pesertanya berasal dari 17 negara di dunia.
Namun sejak pandemi, sport tourism-nya yang bertajuk Aceh Surfing International Championship yang biasa digelar di Pantai Matanurung, Pulau Simeulue, tidak diselenggarakan.
"Event surfing internasional tahun ini juga tidak dapat terlaksana karena pandemi Covid-19," ungkap Asmanuddin.
Lantaran berbentuk kepulauan dan berada di Samudera Hindia, membuat wisata alam kabupaten penghasil lobster terbesar di Aceh ini didominasi wisata bahari seperti pantai dan pulau.
Di akun Instagram (IG) @simeuluetourism ada unggahan sejumlah pantai yang ada di Kabupaten Simeulue antara lain Pantai Thailand Simeulue, Nancala, Busung, Matanurung, Lantik, Babang, Pasir Tinggi, Labuan Bakti, Ujung Sarang, Batu Alafan, dan Pantai Ganting.
Pulaunya antara lain Pulau Pinang, Mincau, Siumat, Simanaha (Pulau Sepatu), Bengkalak, dan Pulau Simeulue Cut yang merupakan pulau terluar Indonesia yang berada 1,4 mil (sekitar 2,24 kilometer) di sebelah Barat dari Pulau Simeulue (atau di sebelah barat laut dari Pulau Nias).
Selain pantai dan pulau, Kabupaten Simeulue ternyata juga punya beberapa air terjun antara lain Air Terjun Leubang Hulu yang berlokasi di Desa Leubang Hulu, Kecamatan Teupah Barat dan Air Terjun Putra Jaya di Simeulue Tengah.
Selain itu juga ada Jembatan Hutan Mangrove, Pelabuhan/Dermaga Terapung Pulau Simeulue Cut, dan Taman Pelabuhan Sinabang.
Lewat tulisan ini, TravelPlus mengucapkan selamat HUT ke-22 buat Kabupaten Simeulue, semoga sektor pariwisata dan kebudayaannya semakin berkilau.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @h.erlyhasyim, @hj.afridawati, @asmanuddinrihad & @simeuluetourism
0 komentar:
Posting Komentar