Hari Ini Dua Tahun Ambon Jadi Kota Musik Dunia, Yuk Jelajah Ragam Pesonanya
Berwisata ke Kota Ambon memang bisa kapan saja. Tapi kalau pas tanggal 31 Oktober terasa lebih istimewa. Kenapa? Karena bertepatan dengan hari jadi Ambon ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia.
Ibu kota Provinsi Maluku yang pernah menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang bergelar Kota Musik Dunia.
Soalnya pada 31 Oktober 2019 bertepatan dengan Hari Kota Sedunia, UNESCO menobatkan Ambon sebagai salah satu kota Kreatif Dunia.
Berkat penetapan tersebut Ambon bersanding dengan puluhan kota lain, dan kemudian Ambon tergabung dalam Jaringan Organisasi Kota Kreatif di dunia yang hingga saat ini anggotanya berjumlah ratusan.
Jaringan Organisasi Kota Kreatif Dunia menyatukan kota-kota yang mendasarkan pengembangan mereka pada kreativitas, baik dalam musik, seni kerajinan rakyat, desain, sastra, seni digital, dan gastronomi.
Selain Ambon, ada beberapa kota lagi di sejumlah negara yang sudah lebih dulu berpredikat sebagai Kota Musik Dunia yaitu Hamamatsu (Jepang), Liverpool (Inggris), Idanha a Nova (Portugal), dan Auckland (Selandia Baru).
Objek wisata yang wajib dikunjungi di Ambon terkait dengan musik antara lain Desa Tuni di Kecamatan Leitimur Selatan yang identik dengan alat musik suling bambu dan Desa Amahusu dengan musik ukulele-nya.
Di kedua desa wisata berbasis musik itu wisatawan bisa melihat aktivitas bermusik warganya yang hidup dan konsisten sedari anak-anak.
Objek lainnya Air Mancur Menari di Taman Pattimura. Sesuai namanya air mancur yang menjadi ikon Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia tersebut, bisa menari mengikuti lantunan irama musik yang diputar.
Taman Pattimura yang berada di Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon merupakan taman yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Taman ini dibangun sebagai penghargaan pada Kapiten Pattimura. Aktivitas yang kerap dilakukan warga dan pengunjung di taman ini antara lain lari pagi/sore, jalan santai keliling taman, bermain bulutangkis, voli, basket, dan lainnya.
Selagi disana abadikan pula monumen/tulisan "Ambon City of Music" di kawasan Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon.
Keberadaan monumen tersebut, memperkuat imej Ambon yang selama ini dikenal dengan julukan "MANISE" (Maju-Aman-Nyaman-Indah-Sejuk-Elok), sebagai kota yang menelorkan sederet musisi berbakat Tanah Air.
Selain objek-objek yang berhubungan dengan musik, masih ada sejumlah daya tarik lain yang patut disambangi selagi berada di Ambon antara lain Gong Perdamaian, Patung Pattimura, Monumen Patung Dr.J. Leimena, dan Patung Martha Christina Tiahahu.
Setelah itu lanjutkan ke Museum Siwa Lima di Jl. Dr. Malaiholo, Taman Makmur, Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe; Benteng Victoria di Jl. Slamet Riyadi, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Waterboom Waitatiri di Jl. Sisingamangaraja, Passo, Kecamatan Baguala; dan Jembatan Merah Putih yang menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka), Kecamatan Sirimau di sisi Utara dengan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon di bagian Selatan.
Mau berwisata religi atau sekadar menunaikan shalat, bisa pergi ke Masjid Agung Annur di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Batumerah; Masjid Jami Ambon; dan atau Masjid Raya Al-Fatah di Jl. Masjid Raya Ambon, Kecamatan Nusaniwe.
Kalau suka berwisata pantai, bisa mengunjungi Pantai Pintu Kota di Kecamatan Nusaniwe dan Pantai Santai di Jl. Amanhuse, Latuhalat, masih di Kecamatan Nusaniwe.
Di sela-sela menjelajahi ragam daya tarik Ambon, ada baiknya luangkan waktu berwisata aneka kuliner khasnya.
Untuk sajian utama khasnya antara lain Nasi Kelapa, Papeda dengan kuah kuning dan beberapa lauk seperti ikan tongkol ataupun ikan tuna, Ikan Asap dengan sambal ataupun dimasak menjadi gulai, Ikan Kuah Pala, sayur pepaya, sambal colo-colo,.sambal bekasang, dan Kohu-Kohu.
Camilan atau panganannya antara lain Rujak Natsepa, Kue Asida,. Roti Kering Kenari, Gogos, Pisang Asar, Bubur Sagu Ubi, Talam Sagu Bakar, Pisang Tongka Langit dan aneka olahannya, Bagea, sert Kue Kenari. Sedangkan minuman khasnya antara lain Rarobang kopi khas dari Ambon yang terbuat dari bubuk kopi yang dicampur dengan bubuk jahe yang disajikan dengan kelapa parut ataupun gula aren dan taburan kacang kenari di atas kopi.
Selain aneka kuliner khas Ambon tersebut, juga ada makanan dari tanah Jawa namun sudah lama ada di Ambon dan bertahan sampai sekarang, yaitu Nasi Kuning.
Salah satu kedai Nasi Kuning yang ramai peminatnya adalah Warung Nasi Kuning Bu Nanik di seberang Masjid Raya Al-Fatah, Kota Ambon, tepatnya di Jalan AM Sangaji.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar