Usai Lihat Sesarahan Hutan Desa Pa’au, Nikmati Ragam Daya Tarik Alamnya
Selepas melihat tradisi budaya Sesarahan Hutan di Desa Pa'au, sebaiknya jangan lekas pulang. Lanjutkan kunjungan menikmati ragam daya tarik wisata alamnya dari arung jeram sampai mendaki gunung.
Secara administratif, Desa Pa'au berada di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya di dataran pegunungan Riam Kanan yang juga berdekatan dengan Daerah Aliran Sungan Waduk Riam Kanan.
Selain daya tarik wisata budaya antara lain upacara Sesarahan Hutan, Desa Pa'au juga memiliki ragam daya tarik wisata alam yang kerap dikunjungi bukan hanya wisatawan lokal dan nusantara, pun mancanegara terlebih sebelum pandemi.
Sekurangnya ada 5 objek wisata alam yang bisa dinikmati wisatawan usai menyaksikan Sesarahan Hutan, yaitu Sungai Tuyub, Batu Balian, Mandin Penyaluhan, Mandin Sakendet, dan Puncak Gunung Haur Bunak.
Di profil Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Penyaluhan
Indah Desa Pa'au dijelaskan Sungai Tuyub
merupakan sungai yang tergolong besar dan berarus cukup deras, yang bisa digunakan buntuk berarung jeram (rafting).
Untuk menuju sungai yang berjarak sekitar 2,5 Km dari Desa Pa'au, hanya butuh waktu 50 menit berjalan kaki atau 15 menit dengan menggunakan perahu klotok.
Batu Balian adalah batu yang menyerupai kursi atau orang yang sedang bersimpuh. Lokasinya di pertemuan 2 anak sungai.
Objek alam satu ini boleh dibilang masih terkesan sakral karena merupakan perwujudan dari upacara nenek moyang warga Desa Pa'au zaman dahulu yang disebut upacara Babalian.
Kabarnya, susunan bongkahan batu tersebut memilik nama dan peran masing-masing dalam upacara tersebut.
Jarak Batu Balian dari Desa Pa'au
sekitar 3 Km, dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 1 jam atau 15 menit dengan naik perahu klotok.
Selanjutnya Mandin (air terjun) Penyaluhan yang diapit antara dua gunung sehingga terasa sekali kelembabannya.
Menurut kepercayaan masyarakat
sekitar, orang yang belum pernah
sama sekali ke Mandin ini akan
di-saluh atau diguyur hujan.
Lokasi air terjun ini sekitar 3 jam dengan berjalan kaki dari Desa Pa'au yang berjarak 11 Km.
yang terletak di kaki Gunung Haur Bunak atau berjarak 6 Km dari Desa Pa'au.
Menurut cerita dari tokoh warga Desa Pa'au, air terjun satu ini ada penunggunya berupa kakek tua berjenggot panjang yang biasa disebut warga dengan nama Datu Sakendet.
Satu lagi Puncak Gunung Haur Bunak yang menjadi alah satu gunung tertinggi di Kabupaten Banjar.
Di puncak gunung ini, wisatawan akan disajikan pemandangan yang cukup menakjubkan, namun kerap diselimuti gumpalan awan tebal.
Menurut Ketua Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Penyaluhan
Indah Desa Paau, Aspiani Alpawi, Gunung Haur Bunak memiliki ketinggian 1.141 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
memerlukan waktu 2 hari 1 malam dengan jarak tempuh pendakian sekitar 10 Km," jelasnya kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis, Senin (13/9/2021).
Gunung tersebut dinamai Haur Bunak karena terdapat pohon haur (aur)
sejenis bambu yang memilik unak atau duri.
Pohon-pohon yang tumbuh di gunung ini pun penuh dengan lumut, disebabkan Karena kelembabannya cukup tinggi.
Itulah ragam daya tarik wisata alam di Desa Pa'au yang bisa wisatawan nikmati usai melihat Sesarahan Hutan yang tahun ini akan digelar tanggal 20 - 21 September.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: dok.Pokdarwis Penyaluhan
Indah Desa Pa'au
0 komentar:
Posting Komentar