Ragunan Berusia 157 Tahun, Ini Sejarahnya dari “Planten en Dierentuin” sampai Jadi Taman Margasatwa
Ragunan yang lebih dikenal sebagai kebun binatang (zoo) satu-satunya di Jakarta, hari ini, Ahad, berusia 157 tahun (19/9/1864 - 19/9/2021). Berkat umur tersebut, menjadikannya sebagai kebun binatang tertua di Indonesia. Wow, keren.
Dilansir dari laman resminya ragunanzoo.jakarta.go.id, dijelaskan Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama “Planten en Dierentuin”.
Ketika itu, Planten en Dierentuin yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Jalan Cikini Raya No 73, Jakarta Pusat yang dihibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia, dikelola pertama kali oleh Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia atau perhimpunan penyayang flora dan fauna Batavia.
Pasca-Kemerdekaan Indonesia, tepatnya tahun 1949 namanya diganti menjadi Kebun Binatang Cikini.
Mengingat perkembangan Jakarta begitu pesat membuat Cikini dirasa tidak lagi cocok sebagai kebun binatang. Oleh karena itu pada tahun 1964, masa Gubernur Jakarta Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya No 73 ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh.
Sewaktu itu Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 Ha di Ragunan yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat kota.
Translokasi dari Kebun Binatang Cikini ke Ragunan ketika itu membawa lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini.
Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.
Pada tahun 1974 Taman Margasatwa Ragunan dipimpin oleh Benjamin Galstaun direktur pertama waktu itu. Namanya berubah lagi pada 1983 menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan.
Pada tahun 2010 namanya berubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Taman Margasatwa Ragunan. Saat itu luas Taman Margasatwa Ragunan mencapai 147 hektar dengan koleksi satwa 2101 ekor satwa dari 220 spesies.
Pada 2015 BLUD Taman Margasatwa Ragunan berubah namanya menjadi Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Selanjutnya pada tahun 2001 berubah lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragunan. Lalu pada 2009 berubah menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa (TM) Ragunan, sampai sekarang.
TM Ragunan yang berada di Jl. Harsono RM. No. 1, Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan ini dihuni lebih dari ribuan satwa serta ditumbuhi lebih dari puluhan ribu pohon. Berada di dalamnya, seperti berada di hutan tropis mini yang hijau dan rimbun.
Di TM yang ber-visi menjadikan Ragunan seperti kebun binatang di negara maju yang dihuni oleh satwa-satwa yang sejahtera serta ber-misi antara lain meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa dan pendidikan lingkungan ini, pengunjung selain bisa melihat bermacam fauna dan flora.
Fauna jenis mamalia yang bisa dilihat antara lain Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, Singa Afrika, Harimau Bengala/Putih, Macan Tutul Sri Lanka, Jaguar, Buaya, Beruang Madu, Banteng Jawa, Rusa Sulawesi, Rusa Totol, Anoa, Tapir, Babirusa, Orangutan Kalimantan, Bekantan, Siamang, Beruk, Kukang, Lutung Budeng, Monyet Kokah, Monyet Boti, Monyet Marmoset, Simpanse, Yaki, Simpai, Surilli, Gorilla, Nilgai, Sitatunga, dan Binturong.
Jenis reptilnya antara lain Kura-Kura Pipi Merah, Sanca Patola, Sanca kembang, Biawak Salvator, Komodo, King Kobra, Kadal Lidah Biru, Biawak Hitam, Kadal Maluku, Sanca Sawah Putih, dan Kadal Hijau.
Jenis aves-nya antara lain Pelikan/Burung Undan, Flamingo, Elang Ikan Kepala Kelabu, Elang Irian, Kasuari Gelambir Tunggal, Nuri Coklat, Nuri Merah Punggung Kuning, Puyuh Mahkota Sengayan, Bangau Tongtong, Beo, Betet Kalung, Elang Bondol, Merak Biru, Kasuari Gelambir Ganda, Kakatua Raja, Kakatua Jambul Kuning, Julang, Jenjang Mahkota, Dara Mahkota Viktoria, dan Burung Unta. Sedangkan jenis pisces-nya antara lain Arapaima.
Aneka flora yang bisa dilihat antara lain Cengal Pasir, Cempedak, Cempaka Putih, Cempaka Kuning, Bungur, Bunga Kupu-Kupu, Bodhi, Biola Cantik, Bintangur, Beringin India, Belimbing Wuluh, Bacang, Asam Selong, Akasia, Melinjo, Damar Laki-Laki, Damar, Sawo, Saputangan, Puspa, Pinus, Pala, Nyatuh Pucung, Nam Nam, Menteng, Manggis, Kosambi, Kenanga, Kemiri, Kepel, Kemenyan, Kecapi, Kayu Manis, Gandaria, Bunga Bangkai Gadung, Anggrek, Beringin, Bisbul, Bougenvil, Buni, Ebony, dan Matoa.
Selain melihat bermacam fauna dan flora, pengunjung juga bisa beraktivitas wisata rekreasi seperti naik Gajah Tunggang, Onta Tunggang, Kereta Keliling, Kuda Bendi, dan atau naik Kuda Tunggang.
Pilihan lain bersepeda dengan menyewa sepeda tunggal (satu kayuh) dan sepeda ganda (dua kayuh), naik Perahu Angsa di Taman Perahu Angsa, dan melihat Pentas atau Atraksi Satwa seperti kakatua bermain gelang warna warni dan beruang bersepeda.
Pengunjung juga bisa berkunjung ke Taman Satwa Anak, Pusat Primata Schmutzer, Taman Refleksi yang berada di Central Area Pusat Primata Schmutzer, dan ke Aquarium Arapaima untuk melihat ikan raksasa dari Sungai Amazon.
Sampai tulisan ini TravelPlus Indonesia @adjitropis buat hari ini sebagai kado kecil, TM Ragunan yang dikelola Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta ini masih tutup sementara, sebagaimana keterangan di akun Instagram resminya @ragunanzoo.
Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
Captions: kedua foto diambil jauh sebelum pandemi covid-19.
0 komentar:
Posting Komentar