Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup XIII Digelar WALHI di Makassar
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menggelar PNLH atau Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup di Makassar, Sulawesi Selatan tahun ini.
Dalam siaran pers WALHI yang diunggah akun Instagram (IG) resminya @walhi.nasional, Sabtu (18/9/2021) dijelaskan PNLH merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi WALHI.
Forum tersebut untuk merumuskan perencanaan strategis organisasi dan pergantian kepengurusan kepemimpinan WALHI di tingkat nasional.
PNLH diadakan setiap 4 tahun sekali, yang dihadiri oleh anggota WALHI, pengurus maupun peninjau.
Hadi Jatmiko Ketua Panitia Pengarah PNLH XIII, menjelaskan sejak WALHI mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi publik, PNLH juga menjadi momentum penting bagi gerakan penyelamatan lingkungan hidup di Indonesia.
"Sekaligus untuk mengkonsolidasikan dirinya baik organisasi masyarakat sipil maupun publik luas yang selama ini memiliki perhatian pada penyelamatan lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan rakyat tersebut," terangnya.
PNLH kali ini mengambil tema “Mempertegas Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat untuk Mewujudkan Keadilan Ekologis”.
"Kami menyadari bahwa pemenuhan, pengakuan dan perlindungan Wilayah Kelola Rakyat (WKR) dan Keadilan Ekologis menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan untuk bumi yang lebih baik," ungkap Hadi.
Dalam siaran pers tersebut dijelaskan pula WKR, yaitu konsep tanding yang diusung WALHI.
WKR adalah sistem kelola wilayah oleh komunitas yang integratif dan partisipatif, dalam proses tata kuasa, kelola, produksi, dan konsumsi, melalui mekanisme penyelenggaraan yang senantiasa memperhatikan fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai pendukung kehidupan, berdasarkan nilai dan kearifan setempat guna mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan.
"Sementara itu keadilan ekologis menempatkan hak khusus yang dimiliki lingkungan, sehingga posisinya tidak dianggap sebagai sekadar objek," jelas Hadi lagi.
Khalisah Halid dari Eksekutif Nasional WALHI menegaskan kunci utama untuk mewujudkan keadilan ekologis adalah pemerataan alokasi dan distribusi sumber daya sosial, lingkungan hidup (alam) yang berlangsung dari tingkat lokal, nasional hingga tingkat global.
"Hal ini untuk menjamin pemihakan yang kuat terhadap kelompok terlemah di dalam masyarakat, jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dan lingkungan hidup yang sehat, serta memastikan generasi yang akan datang menikmati hak yang sama, sehingga generasi ke depan dapat menjadi subjek hukum penuh yang harus dijamin hak-haknya,” jelasnya.
WALHI merupakan organisasi lingkungan hidup tertua dan terbesar di Indonesia, dengan jumlah anggota 496 organisasi termasuk 28 provinsi di Indonesia.
Sejak 15 Oktober 1980, WALHI secara aktif mendorong upaya perlindungan dan restorasi ekologi di Indonesia.
Dalam PNLH XIII, arah gerakan perjuangan dan perlindungan lingkungan hidup akan ditentukan secara strategis,.
Di PNLH kali ini juga akan memilih kepemimpinan baru di WALHI.
Adapun calon Direktur Eksekutif Nasional WALHI berikutnya adalah Anton P Wijaya, Dana Tarigan, Mualimin Pardi Dahlan, dan Zenzi Suhadi.
Sementara Calon Dewan Nasional WALHI antara lain Asmar Exwar, Dwi Sudarsono, Ismet Soelaiman, Raynaldo Sembiring, Dwi Retnastuti, dan Susanto Kurniawan. Para kandidat tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @walhi.nasional
0 komentar:
Posting Komentar