Jelang World Rhino Day 2021, Yuk Kita Kenali Perbedaan Badak Jawa dan Badak Sumatra
Tanggal 22 September merupakan Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day (WRD) yang diperingati sebagai upaya membangun pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian badak-badak di muka bumi ini, termasuk yang ada di Indonesia.
Di Tanah Air tercinta ini, ada 2 jenis badak yang masih bertahan hidup sampai sekarang, yaitu Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis).
Nah, jelang WRD 2021, TravelPlus Indonesia @adjitropis kali ini menyuguhkan perbedaan kedua jenis badak tersebut dari sisi morfologi (bentuk tubuh) dan habitatnya.
Dihimpun dari berbagai sumber antara lain badak.or.id, secara morfologi ukuran tubuh Badak Jawa lebih besar daripada Badak Sumatera.
Bobot Badak Jawa antara 900 - 2,300 Kg, tinggi 1,2 - 1,7 M, dan panjang 3 - 3,4 M. Khusus untuk Badak Jawa betina badannya lebih besar dibanding yang jantan. Sedangkan Badak Sumatra merupakan badak terkecil di dunia sehingga disebut juga badak primitif. Berat badannya berkisar 600 - 950 Kg, tinggi 1 - 1,5 M, dan panjang 2 - 3 M.
Perbedaan berikutnya, Badak Jawa bercula satu dengan ukuran panjang culanya rata-rata 20 – 25 cm, dan dapat mencapai 30,5 cm.
Cula tersebut tumbuh pada badak jantan, namun terkadang dijumpai adanya cula pada badak betina dewasa walaupun hanya sebesar kepalan tangan.
Kalau Badak Sumatra bercula dua dengan panjang cula depan atau disebut anterior berkisar antara 25-80 Cm. Sedangkan cula belakang (posterior) ukurannya lebih pendek dan tak lebih dari 10 Cm.
Selanjutnya, kulit Badak Jawa berwarna abu-abu kehitaman dan tebal.
Terdapat tiga lipatan kulit yang melintang seperti lapisan baju baja yaitu di bagian bawah leher hingga bagian atas yang berbatasan dengan bahu dengan lipatan atas punggung membentuk sadel (pelana), lalu di dekat pangkal ekor, dan lipatan di bagian atas kaki belakang.
Kulit Badak Jawa memiliki sedikit rambut saat berusia muda yang perlahan menipis bahkan tidak tampak seiring pertumbuhannya kecuali pada daun telinga, rambut kelopak mata, dan ujung ekor.
Sebaliknya Badak Sumatra berkulit tipis, halus, dan licin. Kulitnya berwarna coklat kemerahan dan memiliki rambut bahkan dijuluki sebagai badak berambut. Di kulitnya ada dua lipatan, di belakang kaki depan dan di bagian perut yang melingkar.
Perbedaan dari habitatnya, Badak Jawa menyukai hutan hujan dataran rendah dan rawa-rawa. Tapi ada juga yang ditemukan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (Mdpl), yaitu di daerah Gunung Honje, Taman Nasional Ujung Kulon.
Badak Jawa juga menyukai kondisi habitat dengan hutan yang rimbun, daerah semak dan perdu yang rapat, kurang menyukai tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari.
Sementara Badak Sumatra umumnya ditemukan di daerah berbukit-bukit yang dekat dengan air. Mereka juga menempati hutan hujan tropis dan hutan lumut pegunungan, tetapi juga menyukai daerah pinggiran hutan dan hutan sekunder. Intinya jenis badak satu ini dapat hidup pada kisaran rentang habitat yang luas, mulai dari rawa-rawa dataran rendah hingga hutan pegunungan.
Secara umum, habitat Badak Sumatra terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menyukai habitat dataran rendah seperti di Taman Nasional Way Kambas, Lampung dan kelompok yang menyenangi habitat dataran tinggi seperti di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Lampung- Bengkulu) dan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
Itulah beberapa perbedaan antara Badak Jawa dan Badak Sumatra. Kendati banyak perbedaannya, keduanya juga memiliki sejumlah persamaan.
Adapun persamaan keduanya, antara lain sama-sama ber-ordo Perissodactyla dan ber-famili Rhinocerotidae, satwa mamalia atau menyusui, hewan herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan, satwa browser atau penjelajah/peramban dan cenderung soliter (penyendiri) serta sama-sama menghuni kawasan konservasi berstatus taman nasional sekalipun berlainan provinsi seperti tersebut di atas.
Lewat tulisan ini, TravelPlus sekaligus mengucapkan selamat Hari Badak Dunia 2021, semoga habitat keduanya terjaga dan populasi Badak Jawa dan Sumatera bertambah.
Buat Anda yang ingin memperingati Hari Badak Sedunia 2021 sekaligus mau mengetahui berapa sebenarnya jumlah Badak Jawa dan Badak Sumatra di Indonesia dan bagaimana upaya konservasinya, bisa mengikuti webinar bertajuk "Penyelamatan Badak Jawa dan Badak Sumatra".
Webinar yang digelar Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut bertempat di Zoom, Rabu, 22 September 2021, pukul 09.00-11.00 WIB dan dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar terlebih dahulu di http://bit.ly/WebinarHariBadak.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @adjitropis, btn_ujungkulon & @btn_waykambas
0 komentar:
Posting Komentar