Usai PPKM Mau Lihat Orangutan di Habitat Aslinya? Ini Pilihan Destinasi Konservasinya
Keberadaan orangutan, tak bisa dipungkiri menambah daya pikat sebuah destinasi terlebih itu destinasi berstatus kawasan konservasi.
Indonesia sendiri termasuk beruntung karena memiliki tiga jenis orangutan yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis), dan satu lagi tentu saja Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).
Ketiga jenis primata berbulu cokelat dan kemerahan itu tersebar di beberapa destinasi baik yang berstatus konservasi maupun non konservasi di Sumatera dan Kalimantan.
Nah, jelang peringatan Hari Orangutan Internasional (International Orangutan Day) 2021 yang dirayakan sejumlah negara setiap 19 Agustus, TravelPlus Indonesia @adjitropis menyuguhkan destinasi konservasi yang menjadi hunian alami ketiga jenis orangutan tersebut.
Siapa tahu informasi ini bisa jadi bekal buat Anda yang berencana berkunjung ke destinasi konservasi khusus untuk melihat orangutan di habitat alaminya, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) benar-benar usai.
Khusus Orangutan Sumatera, Anda bisa melihatnya antara lain di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang berada di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Salah satu spot konservasi Orangutan Sumatera di TNGL adalah Bukit Lawang yang berada di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumut).
Di Bukit Lawang, serunya Anda bisa melacak orangutan dengan metode jungle trekking.
Selain di TNGL, Anda bisa mengamatinya di Suaka Margasatwa (SM) Siranggas, yang berada di Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Salak, Kabupaten Dairi serta Kabupaten Pakpak Barat, Sumut.
Sementara itu, Orangutan Tapanuli bisa Anda amati di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), masih di Provinsi Sumut.
Di sana, mereka hidup di kawasan hutan seluas 135 ribu hektar yang membentang dari areal peruntukan lain (APL), Cagar Alam Dolok Sibual-buali sampai Cagar Alam Gunung Raya, yang dikenal sebagai ekosistem Batang Toru.
Kalau Anda berencana melacak keberadaan Orangutan Kalimantan, pilihan destinasi konservasinya pun tak kalah banyak dengan karakter dan atmosfir hutan yang tentu sangat berbeda dengan yang ada di Sumatera.
Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) Sadtata Noor Adirahmanta, destinasi konservasi wisata untuk melihat Orangutan Kalimantan di Kalbar ada tiga destinasi konservasi berstatus taman nasional (TN) yang menjadi hunian alaminya.
"Ketiga TN itu adalah TN Betung Kerihun, Gunung Palung, dan TN Bukit Baka Bukit Raya," terang Sadtata kepada TravelPlus, Rabu (18/8/2021).
Di ketiga TN tersebut, lanjutnya keberadaan Orangutan Kalimantan benar-benar liar artinya hidup dan mencari makan sendiri di hutan.
"Karena kondisinya hutan belantara dan bukan tempat khusus feeding time, jadi agak sulit menemukannya apalagi pada umumnya satwa di hutan cenderung menghindar kalau ada manusia," terangnya.
Namun bukan berarti tidak bisa melihatnya, tentu perlu kesabaran dan faktor keberuntungan.
"Kalau sekali kunjungan ke tiga taman nasional ini berhasil melihat Orangutan Kalimantan, tentu itu suatu keberuntungan tersendiri dan bakal menjadi pengalaman perjalanan petualangan yang tak terlupakan," ujarnya.
Bagaimana di wilayah Kalimantan lainnya? Kepala BKSDA Kalimantan Tengah (Kalteng) Nur Patria Kurniawan pada waktu yang sama namun di tempat yang berbeda mengatakan destinasi konservasi untuk melihat Orangutan Kalimantan di Kalteng antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Lamandau, Taman Nasional Sebangau, dan tentunya Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).
"Juga di Taman Nasional Bukitbaka Bukitraya yang sebagian wilayahnya berada di Kalteng," tambah Nur Patria.
Salah satu camp yang terkenal di TNTP adalah Camp Leakey, yang antara lain menjadi lokasi bagi orangutan untuk diberi makan atau feeding camp oleh petugas dan kemudian menjadi atraksi wisata yang begitu menarik minat wisatawan nusantara bahkan mancanegara untuk datang, terlebih sebelum pandemi.
Selain orangutan, di TNTP wisatawan juga relatif lebih mudah melihat kawanan primata khas Kalimantan lainnya seperti Bekantan, si kera berhidung mancung saat menyusuri sungai hutan rawa gambut dan hutan bakau.
Sementara itu di Kalimantan Timur (Kaltim), destinasi konservasi untuk melihat Orangutan Kalimantan ada di Taman Naional Kutai, terutama di Hutan Prevab.
Sama seperti di Taman Nasional Betung Kerihun, Gunung Palung, dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Orangutan Kalimantan yang ada di TN Kutai juga benar-benar hidup di alam bebas tanpa campur tangan manusia. Untuk bisa melihatnya, sebaiknya wisatawan didampingi pemandu lokal atau ranger/rimbawan setempat.
Selain orangutan, di kawasan tersebut kalau beruntung wisatawan juga bisa melihat satwa liar lainnya seperti kera ekor panjang, kucing hutan, dan beruang madu.
Nah, sebelum Anda mengunjungi salah satu destinasi konservasi untuk melihat Orangutan Sumatera ataupun Orangutan Kalimantan, sebaiknya cek terlebih dulu apakah destinasi konservasi yang ingin Anda tuju sudah dibuka kembali untuk kunjungan wisata setelah ditutup karena PPKM dan lainnya.
Jika sudah dibuka, segera pesan tiket masuknya secara online jika memang destinasi tersebut menerapkan pula online booking.
Persiapkan pula surat kesehatan sesuai era pandemi, antara lain surat negatif Covid-19, kartu tanda sudah divaksin, dan lainnya untuk mempermudah/melancarkan kunjungan.
Satu lagi, indahkan peraturan yang berlaku selama berada di kawasan konservasi, antara lain tidak memberi/melempar makanan ke orangutan yang Anda lihat/temukan.
Lewat tulisan ini, TravelPlus sekaligus mengucapkan selamat menggaungkan Hari Orangutan Internasional 2021 semoga Orangutan Indonesia tetap terjaga keberadaannya termasuk keberadaan rumah tinggal mereka, baik yang berada di kawasan konservasi maupun non konservasi di Sumatera dan Kalimantan.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @adjitropis, @adirahmanta & @nurpatria_kurniawan
0 komentar:
Posting Komentar