. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 02 Juli 2021

PON XX, Bikin Sinar Mentari Harapan Baru dari Timur Ini Kian Berkilau


Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 (XX) yang akan dilaksanakan di 4 klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada 2-15 Oktober 2021, dipastikan bisa membuat sinar Mentari Harapan Baru dari Timur ini semakin berkilau.

Klaster Kota Jayapura kabarnya akan menjadi lokasi 15 cabang olahraga dengan 22 nomor disiplin. Sedangkan Kabupaten Jayapura 14 cabang olahraga dan 21 nomor disiplin.

Sementara itu Kabupaten Mimika akan menjadi tempat pertandingan 9 cabang olahraga dan 12 nomor disiplin. Terakhir Kabupaten Merauke 6 cabang olahraga dengan 6 disiplin cabang olahraga.

Sinar yang TravelPlus Indonesia @adjitropis maksud disini adalah nama/pamor dan imej/citra Papua serta bermacam sektornya, termasuk sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf). Sedangkan berkilau, artinya semakin bersinar, setelah provinsi paling Timur di negara Indonesia ini membuktikan diri terpilih dan siap menjadi tuan rumah/penyelengara PON sekalipun di masa yang tidak biasa ini, era pandemi virus corona.

Nama sekaligus pamor Papua otomastis bukan saja semakin me-Nasional tapi juga mendunia lantaran terekspos ragam media terlebih media online (weblog dan website).

Apalagi pihak penyelenggara membuat website resmi PON XX yaitu http://www.ponxx2020papua.com yang memuat berbagai informasi terkait pelaksanaan PON XX.

Ditambah lagi dengan membuat 7 lomba dalam rangka 100 hari menuju PON XX untuk meningkatkan hype masyarakat, yaitu Kompetisi Blogger, (kompetisi menulis artikel  bertema “Mentari & Harapan Baru dari Timur"), Virtual Run & Virtual Ride (kompetisi berlari dan bersepeda virtual), Kelas Inspirasi (webinar seru soal industri kreatif dan bekerjasama dengan Kemenkominfo), Kolaborasi Anak Negeri (kolaborasi menarik dari produk brand Papua dengan brand Nasional), PONDEMI Stand Up Comedy (kompetisi stand up seru soal PON ke-20), dan Torang Show (talkshow virtual dengan perwakilan atlet dari 34 Provinsi yang akan bertanding di PON XX Papua 2021).

Belum lagi publikasi lewat media kekinian, media sosial atau medsos seperti Instagram (IG), Twitter, Facebook (FB), dan lainnya.

Terlebih penyelenggaranya membuat antara lain akun resmi IG PON XX yaitu @ponxx2020papua ditambah dengan sejumlah tagar terkait antara lain #PONXX, #PONXXPapua2021, #TorangBisa, dan #PesonaPapua.

Semua itu jelas membuat informasi terkait PON XX terpublikasikan berikut ragam daya tarik Papua sehingga secara otomatis sinar Mentari Harapan Baru dari Timur ini semakin berkilau.

Imej/citra Papua pun begitu, ikut berubah, tambah benderang.

Tak bisa dipungkiri sebelum Papua terpilih menjadi tuan rumah PON XX dengan mengalahkan dua calon kuat lainnya Aceh dan Bali, masih banyak orang awam yang mengganggap Bumi Cendrawasih ini identik dengan hutan belantara, tertinggal, dan tidak memiliki infrastruktur keren dan modern.

Namun setelah Pemerintah RI lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menetapkan Papua sebagai tuan rumah PON XX yang semula digelar tahun 2020 namun karena masih awal pandemi Covid-19 akhirnya dilaksanakan tahun ini, membuka mata banyak orang di Tanah Air bahwa paras Mentari Harapan Baru dari Timur ini kini semakin mentereng.

Terlebih setelah Papua memiliki Stadion Lukas Enembe dengan luas stadion mencapai 71.697 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 13 hektare di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Amatan TravelPlus dari berbagai sumber, di antaranya dari laman ponxx2020papua.com dan akun IG @ponxx2020papua mencatat stadion yang dikelilingi ornamen fasad baja melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua  yang berdesain Honai atau rumah adat Papua, terpilih sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 oleh media online Polandia, StadiumDB.com.

Sekalipun gagal bersaing dengan 21 stadion lain dari 19 negara dan juri menetapkan Japan National Stadium sebagai pemenangnya, setidaknya dunia sudah tahu bahwa sang Mentari Harapan Baru dari Timur ini punya venue olahraga berkelas dunia, Stadion Lukas Enembe.

Sumber lain menyebut stadion yang groundbreaking-nya dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 ini mulai dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk 2016 dan rampung pada Juni 2019, lalu diresmikan secara virtual oleh Gubernur Papua Lukas Enembe pada 23 Oktober 2020.

Setelah diresmikan, stadion yang semula berlabel Stadion Papua Bangkit diganti namanya menjadi Stadion Lukas Enembe,  nama Gubernur Papua saat ini yang berkontribusi besar dalam menggolkan Papua sebagai tuan rumah PON XX.

Selain meresmikan Stadion Lukas Enembe, juga dilakukan perubahan nama Bandara Sentani menjadi Bandara Udara Dortheys Hiyo Eluay, peluncuran data orang asli Papua, dan peresmian Terminal Type B Waena Kota Jayapura.

Keberadaan stadion berkapasitas lebih dari 40.000 penonton dan di dalamnya ada 3 venue, yakni lapangan sepakbola, akuatik, dan lapangan menembak ini bukan sekadar sebagai venue utama berbagai pertandingan PON XX berikut acara andalannya pembukaan dan penutupan tapi lebih dari itu, punya banyak keistimewaan.

Seluruh fasilitasnya telah berstandar internasional, merupakan salah satu dari keistimewaannya.

Buktinya, lapangan sepak bola di dalamnya berstandar FIFA, rumput lapangan yang dipakai jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang juga digunakan di stadion-stadion besar ternama.

Pencahayaannya memakai LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik berkekuatan 1.800 lux.

Scoring board perimeter atau papan skor digitalnya di dua sisi tribun, made in Eropa. Sedangkan 88 unit perangkat sound system-nya dari Jepang.

Lintasan atletik sintetisnya bersertifikasi kelas 1 standar IAAF atau federasi atletik internasional, serta dilengkapi lapangan pemanasan.

Bukan cuma itu, lokasinya sangat strategis, di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Aksesnya pun mudah dijangkau. Dari Bandar Udara Internasional Sentani cuma berjarak sekitar 8,9 Km atau hanya 16 menit waktu tempuh perjalanan daratnya dengan kendaraan roda empat. Sedangkan dari stadion ke Rumah Sakit Yowari yang berjarak 15 Km sekitar 20 menit.

Berdasarkan keseluruhan keistimewaan teknologi stadion ini, ditambah infrastruktur pendukung lainnya membuat Stadion Lukas Enembe menjadi ikon landmark baru yang modern, bukan cuma bagi Papua bahkan Indonesia.

Kelengkapan fasilitas dan kemegahan stadion yang menelan biaya pembangunan senilai Rp1,3 triliun dari APBD Provinsi Papua ini, membuatnya mendapat predikat sebagai stadion terbaik dan termegah kedua di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta.

Satu yang pasti, keberadaannya kini bukan hanya sebatas ikon landmark baru bagi Papua yang digunakan untuk kegiatan olahraga sekelas nasional seperti PON, pun suatu hari nanti bukan mustahil bisa menjadi venue sport event level dunia, misalkan Olimpiade.

Selain Stadion Lukas Enembe yang keren, Papua juga memiliki sejumlah venue olahraga lainnya seperti Lapangan Baseball dan Softball di Lanud Silas Papare Sentani, GOR Volly di Koya Koso Kota Jayapura, Lapangan Tenis di kawasan Kantor Walikota dan di GOR STT Gidi Sentani, Lapangan Futsal dan Biliar di Timika serta Lapangan Kriket dan Hoki di Doyo Baru Sentani serta venue Panjat Tebing PON XX di Kabupaten Mimika.


Belum lagi infrastruktur baru lainya yang juga tak kalah keren dibanding yang ada di provinsi lain, di antaranya Jalan Trans Papua dan Jembatan Youtefa.

Jalan Trans Papua merupakan satu proyek infrastruktur utama Pemerintahan Joko Widodo di Papua dan Papua Barat. Pembangunan jalan ini masuk dalam proyek strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) panjang Jalan Trans Papua di Papua mencapai 2.902 Km meliputi ruas Jalan Merauke-Tanah Merah-Waropko (543 Km), Waropko-Oksibil (136 Km), Dekai-Oksibil (225 Km), dan Kenyam-Dekai (180 Km).

Berikutnya ruas Jalan Wamena-Habema-Kenyam-Mamug (295 Km), Jayapura-Elelim-Wamena (585 Km), Wamena-Mulia-Ilaga-Enarotali (466 Km), Wagete-Timika (196 Km), dan ruas Jalan Enarotali-Wagete-Nabire (285 Km).

Sementara itu Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura, menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi sepanjang 732 meter, berlebar 21 meter dan tinggi 20 meter.

Jembatan yang semula bernama Jembatan Holtekamp ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2019, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Berkat jembatan tipe Pelengkung Baja (Continous Steel Arch Bridge) bercat warna merah sehingga disebut juga Jembatan Merah ini, waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Distrik Muara Tami jadi lebih pendek dari 1 jam menjadi 15 menit.

Begitupun kalau ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini, lewat jembatan ini jadi lebih singkat.

Menariknya lagi, jembatan yang dibangun secara kolaborasi antara Pemerintah Pusat KPUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura ini memperoleh 2 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada proyek pembangunannya, yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh, dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.

Kini, keberadaan Jembatan Youtefa yang dapat ditempuh hanya 15 menit dari pusat kota Jayapura bukan semata mempersingkat jarak dan waktu tempuh pun menjadi ikon landmark baru bagi Papua sekaligus destinasi wisata.

Keindahan Jembatan Youtefa menjadi objek wisata buatan yang berpadu dengan keindahan alam sekitarnya seperti Pantai Hamadi, Gunung Mher, hutan dataran rendah, mangrove dan Tanjung Kaswari.

Selain Stadion Lukas Enembe yang menjadi venue utama PON XX, Jalan Trans Papua, dan Jembatan Youtefa tak bisa dipungkiri juga turut membuat sinar Mentari Harapan Baru dari Timur ini semakin berkilau.

Teks: Adji TravelPlus @adjitropis

Foto: @ponxx2020papua & ponxx2020papua.com
 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP