Berkunjung ke Desa Wisata Kebon Kosong, Biar Sempurna Ikuti Tujuh Jenis Wisatanya
Salah satu daya tarik destinasi desa wisata adalah tersedianya bermacam jenis wisata dengan beragam aktivitas menarik yang bisa dilakukan pengunjung, selain karena kelengkapan fasilitasnya dan atau keindahan panorama alamnya.
Nah di Kota Jakarta Pusat, tepatnya Kecamatan Kemayoran ada desa wisata yang menawarkan sekurangnya 7 jenis wisata buat pengunjungnya. Namanya Desa Wisata Kebon Kosong yang tak lain adalah Kampung Tangguh "Jaya", Eduwisata Bhinneka.
"Kami menawarkan antara lain agro wisata dan wisata lingkungan yang bernilai edukasi, wisata religi, wisata seni budaya, wisata olahraga, wisata kerajinan tangan, dan wisata kuliner," jelas Joko Sarjono pengelola Desa Wisata Kebon Kosong kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis, Senin (19/7/2021).
Pengunjung yang ingin ber-agro wisata di desa wisata yang juga dikenal dengan nama Kampung Hijau Rosella ini, bisa melakukan antara lain pelatihan budidaya tanaman di lahan terbatas, berkebun di tengah kota, mengenal produk olahan pertanian, budidaya ikan lele, serta urban farming konvensional dan hidropoinik.
"Untuk wisata lingkungan, pengunjung antara lain bisa mempelajari pemanfaatan aplikasi bank sampah, pelatihan pemasaran pupuk kompos baik padat maupun cair secara digital, dan bermacam edukasi mengenai lingkungan," jelas Joko.
Buat yang suka berwisata seni budaya, antara lain bisa melihat dan belajar bermacam tarian tradisional Betawi, juga ada tari zapin.
Mau berwisata religi berbasis budaya, antara lain bisa ikut kegiatan marawis di Masjid Baitul Muttaqin RT 12 RW 06 Kebon Kosong dan hadrat yang memadukan gerakan tubuh, tabunan rebana serta alunan shalawat Nabi Muhammad SAW.
''Biasanya hadrat dilakukan untuk mengarak rombongan dalam sebuah acara resepsi pernikahan dan lainnya," terangnya.
Kalau suka berwisata olahraga, bisa main futsal dan latihan karate di sini. "Jiika senang kulineran, tinggal datang ke sentra kuliner bernama Screet Garden RT 14 RW 06," tambah Joko.
Di desa wisata yang berada di Komplek Angkasa Pura Blok PQRS, RT 014 RW 06, Kelurahan Kebon Kosong ini pengunjung juga bisa mengikuti pelatihan ketrampilan pemanfaatan bahan anorganik menjadi bermacam produk handy craft dan melihat pembuatan biji buah jenitri menjadi tasbih.
"Produk UMKM tasbih dari Kebon Kosong sudah di ekspor ke China lho," ungkap Joko.
Pengunjung dari luar Jakarta, juga bisa menginap di desa wisata yang berjarak sekitar 30 Km dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, lewat tol kemudian turun di Tol Kemayoran kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 1 Km ini.
"Tampat penginapannya di rumah warga atau homestay dengan tarif per hari Rp 60.000 sampai dengan Rp 150. 000 untuk yang mengambil paket," jelasnya lagi.
Menurut Joko, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Desa Wisata Kebon Kosong ditutup sementara untuk kunjungan wisata. "Selesai PPKM Darurat, kami pasti buka kembali," ungkapnya.
Sebetulnya bulan ini, lanjut Joko, ada kunjungan tamu dari Kepulauan Seribu dan Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin. "Lantaran ada PPKM, kedua rombongan pengunjung itu batal datang dan reschedule," jelasnya lagi.
Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Persiapan yang kami lakukan antara lain pembuatan website dan perapian lingkungan," pungkas Joko.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropisadji
Foto: dok. Joko Sarjono & Desa Wisata Kebon Kosong Kemayoran
0 komentar:
Posting Komentar