Mau Pintar Soal Urban Farming? Solusinya ya Belajar di Desa Wisata Kampung Samtama
Ingin sekali bertani di kota besar seperti Jakarta alias urban farming tapi lahan terbatas, bagaimana jalan keluarnya ya?
Pertanian perkotaan atau pertanian urban atau istilah kerennya urban farming adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Di dalamnya juga termasuk peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura.
Dalam arti luas, urban farming itu seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Begitu kira-kira pengertian urban farming.
Menjawab pertanyaan di atas, salah satu solusinya Anda bisa belajar pertanian perkotaan atau urban farming di Desa Wisata Kampung Samtama RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur (CPT), Kecamatan Cempaka Putih.
Kenapa harus ke Kampung Samtama? Adian Sudiana selaku pengelola Desa Wisata Kampung Samtama kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis menjelaskan karena desa wisata di bilangan Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta ini merupakan salah satu destinasi urban farming dan pengelolaan sampah, baik dari dalam dan luar negeri dengan tujuan untuk studi banding, pelatihan, dan penelitian maupun kunjungan kerja.
"Buktinya Kristina Ulm mahasiswi dari Stuttgart University Germany pernah melakukan study banding urban farming di Kampung Samtama dalam rangka thesis S2," kata Adian di Jakarta, Senin (19/7/2021).
Selain itu ada Evita Curtis dari Colorado Amerika Serikat, Professor Jessica Ann Cook juga dari Amerika Serikat sebagai Pengajar di National University of Singapore dalam rangka riset Gang Hijau dan urban farming, 27 mahasiswa Aeisec International dari 8 negara yaitu Irlandia, Belanda,
Jerman, Italia, Mesir, Tiongkok, Kamboja, dan Vietnam serta mahasiswi IPB dalam rangka penggalian data Skripsi mengenai
urban farming.
PT. PLN (Persero), Dinas Pertanian Kotamadya Surakarta, Pemerintah Kabupaten Tk II Lamongan Jawa Timur, warga binaan Kompas Gramedia Group, Pemerintah Daerah Provinsi Tk I Kepulauan Riau, dan masih banyak lagi juga pernah berkunjung ke Desa Wisata Kampung Samtama untuk mengetahui lebih jauh soal urban farming.
"Jadi sebagai solusinya di tempat kami, Anda bisa belajar cara menanam dan memanen sayuran hidroponik, menikmati hasil olahan, dan keliling ke 4 lokasi pertanian perkotaan, pengelolaan sampah, Gang Hijau, dan lainnya," jelasnya.
Di Kampung Samtama juga tersedia aneka produk daur ulang limbah, produk olahan sayuran, dan produk olahan lainnya. "Jadi bisa sekalian berwisata belanja hasil urban farming Kampung Samtama," tambahnya.
Diluar kondisi pandemi, lanjut Adian, Anda bisa melihat penampilan atraksi Ondel-ondel yang merupakan budaya warga lokal dalam kegiatan Karnaval 17 Agustus, pengantin sunat, dan acara acara lainnya.
Kalau Anda datang dari luar Jakarta dan ingin menginap di Kampung Samtama juga bisa. "Untuk sarana homestay kami ada, kerjasama dengan pemilik pemilik kost, kami juga ada Hotel Dailly Inn," terang Adian lagi.
Saat ini Kampung Samtama sedang mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Selain itu, pengelolanya tengah membangun sarana kelas pelatihan untuk pertanian perkotaan, UMKM, serta display produk baik olahan dan produk daur ulang limbah.
"Pengembangan lokasi pertanian perkotaan berupa sarana hidroponik yang tersedia sudah mencapai 5053 lubang tanam dan masih terus ditingkatkan hingga 10.000 lubang tanam sampai tahun 2025," ungkap Adian.
Pihak pengelolanya juga sudah berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) yang mendukung ADWI 2021 dan juga selama ini sudah membantu sarana sarana pengelolaan lingkungan berupa hidroponik, bank sampah dan pemberdayaan perempuan dalam pengolahan olahan paska panen sayuran hidroponik.
"Kami juga sudah mengajukan antara lain pembuatan Gapura Desa Wisata Kampung Samtama RW 03 Cempaka Putih Timur, sarana tambahan PHBS, hidroponik, meremajakan sarana Ondel-ondel, memperbaiki galeri foto kegiatan Kampung Samtama, dan peta lokasi," bebernya.
Sangat mudah menjangkau Desa Wisata Kampung Samtama. Kalau Anda dari luar Jakarta apalagi dari luar Jawa, paling praktis naik pesawat turun di Bandara Soekarno Hatta. "Dari bandar ke Kampung Samtama berjarak lebih kurang 30 Km dan bisa Anda jangkau dengan taxi, bis Damri maupun taxi online," terangnya.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa cek di akun Instagram (IG) @p4sdaunhijau01003cpt, @adiansudiana, dan @virrieaprilia atau Facebook Adian Sudiana dan Virrie Aprilia, serta unggahan video di kanal Youtube berjudul "Percontohan Urban Farming dan Gang Hijau", "Kampung Samtama RW 03 Cempaka Putih Timur", dan "Kampung Hijau Berseri RW 03 Cempaka Putih Timur".
Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pihak pengelola menutup sementara kunjungan wisata ke Desa Wisata Kampung Samtama.
"Ditutup sampai ada kebijakan Pemerintah. Yang masih dilakukan saat ini hanya ada penelitian 2 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Ibnu Chaldun untuk skripsinya dan kegiatan internal warga saja," pungkas Adian.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: dok. Adian Sudiana & @p4sdaunhijau01003cpt
0 komentar:
Posting Komentar