Hutan-Hutan Kota Ini Tak Sekadar Teduhkan Paras Jakarta
Jika masih banyak orang yang beranggapan Jakarta itu sangar dan gersang, itu sepenuhnya tidak salah. Mungkin yang mereka tahu, ibu kota negara tercinta ini isinya cuma belantara beton berupa gedung-gedung jangkung, jembatan layang, dan perkampungan padat.
Padahal di provinsi kerak telor ini masih ada kok beberapa taman dan hutan kota yang membuat wajahnya teduh dipandang mata.
Di bilangan Jakarta Barat misalnya ada Hutan Kota Srengseng.
Di hutan berluas 15 hektar di tengah perkampungan yang lumayan padat, tapatnya di Jalan Haji Kelik pengunjung yang datang bisa melakukan berbagai aktivitas menarik dan menyehatkan seperti keliling menikmati kerindangan pepohonannya.
Di sana sekurangnya ada 65 spesies pohon tinggi antara lain ketapang, akasia, mahoni, jati, dan flamboyan, serta pohon perdu dan tanaman merambat. Kalau lagi beruntung bisa melihat burung dan biawak.
Pengunjung juga bisa beraktivitas olahraga seperti jalan santai, jogging, bersepeda, dan memancing ikan. Soalnya di bagian belakang hutan ini ada danau kecil berair kehijauan yang menambah kesejukan area hutan kota ini.
Tak cuma itu, bisa melihat pembuatan kompos, pembibitan tanaman, dan satu lagi budidaya lebah madu tanpa sengat yang dilakukan Kelompok Tani Hutan (KTH) Srengseng Hijau Lestari.
Spesies lebah yang dapat ditemukan di hutan kota satu ini antara lain hetero trigona itama, tretragonula biroi, dan genio trigona torasica.
Kabarnya dalam satu bulan KTH Srengseng Hijau Lestari dapat memanen 1-3 liter madu dari koloni ini. Madunya juga bisa dibeli pengunjung sebagai buah tangan.
Fasilitas umum yang ada di Hutan Kota Srengseng lumayan lengkap, antara lain lahan parkir, musala, toilet, jalan setapak sekaligus jogging track, serta kedai makanan dan minuman.
Berikutnya di wilayah kota Jakarta Selatan, ada Hutan Sangga Buana (Pesanggrahan) yang berlokasi di Lebak Bulus.
Di hutan kota yang berada di bantaran Sungai Pesanggrahan, sekitar 4 km dari Terminal Lebak Bulus ini Anda bisa menikmati kicuan burung, gemericik air serrta suasana teduh, asri, dan hijau, karena ada sekitar 60 ribu jenis pohon yang tumbuh di lahan seluas 120 hektar ini, antara lain pohon bambu.
Bermacam pohon buah juga ada di hutan ini seperti pohon rambutan, nangka, sukun, melinjo, dan belimbing wuluh.
Aktivitas lainnya, Anda bisa jalan santai dan memancing. Menariknya hutan kota satu ini dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan, mushola, taman bermain anak, trek lari, lapangan, dan rumah-rumah adat Betawi serta tempat parkir yang luas.
Banyak fasilitas baru di sana seperti amphitheater untuk aktivitas pentas, viewing tower untuk melihat kawasan Kemayoran dari atas, jogging track untuk berolahraga, dan banyak lagi tempat-tempat iconic lainnya yang cocok untuk berfoto.
Di Jakarta Pusat juga ada Hutan Arboretum Ir. Lukito Daryadi M.Sc di lingkungan kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senayan, Jakarta Pusat.
Di Arboretum seluas 4 hektar ini ada ratusan pohon dari puluhan jenis spesies tanaman asli Indonesia maupun khas negara.
Di kawasan zero plastic ini, pengunjung bisa mengenal bermacam pohon dan tanaman dengan memindai barcode yang tertera lalu bersantai di Kafe Arborea.
Sementara itu di Jakarta Timur ada Hutan Kota Cijantung yang berada tak jauh dari gerbang masuk komplek Markas Komando Kopassus dan Mal Cijantung, tepatnya di Jalan RA. Fadillah, Cijantung, Pasar Rebo.
Di hutan kota berluas sekitar 17.500 hektar ini ditumbuhi berbagai jenis pohon seperti trembesi, angsana, bungur, flamboyan, mahoni, jati, ketapang, asam landi, beringin, dan lainnya.
Hutan kota satu ini yang bersih dan terawat ini juga difasilitasi jogging track untuk jalan santai atau lari, sejumlah tempat duduk untuk bersantai.
Di Jakarta Timur juga ada Hutan Kota Halim yang berada komplek Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma
Lahan terbuka hijau seluas 3,5 hektar ini dihuni bermacam pohon antara lain angsana, kayu kanis, dan sengon.
Di Jakarta Utara ada Hutan Kota Danau Cincin yang berluas mencapai 8,4 hektar dan membentang sepanjang 2,5 kilometer yang mengelilingi sebagian besar Danau Cincin.
Koleksi pohonnya sekitar 10.000 batang pohon dari berbagai jenis seperti mahoni, flamboyan, dan trembesi.
Oase di tengah Jakarta Utara ini dilengkapi jalan setapak serta jogging track.
Masih di Jakarta Utara, ada tiga hutan kota lagi yakni Hutan Kota Rawa Malang, Hutan Kota Penjaringan, dan Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK).
Hutan Kota Rawa Malang berada di Semper, Cilincing. Hutan seluas 5,7 hektar itu memiliki berbagai jenis pohon seperti trembesi, bintaro, ketapang, kemiri, dan kemangi. Sedangkan Hutan Kota Penjaringan berada di Jalan Kepanduan 2, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan memiliki berbagai fasilitas seperti jogging track, taman yang luas, rumah makan, kamar mandi/MCK, dan tempat istirahat.
Sementara itu Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK) atau kini lebih dikenal dengan nama Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk yang berluas sekitar 99 hektar, 40% lahannya dimanfaatkan untuk hutan bakau (mangrove).
Di hutan yang berada di Jalan Garden House, Penjaringan, Angke, Kapuk Muara, PIK ini Anda bisa menyusuri hutan manggrove dengan menggunakan perahu. Bahkan bisa berwisata menanam mangrove.
Di hutan ini juga disediakan tempat untuk menginap seperti rumah tenda, rumah tenda di atas air hingga villa.
Mengapa hari ini tepat 22 Juni ini, TravelPlus Indonesia menyuguhkan tulisan tentang hutan-hutan kota yang ada di Jakarta tersebut? Karena tanggal tersebut merupakan Hari Ulang Tahun Jakarta yang kini berusia 494 tahun dan Hari Hutan Hujan Sedunia. Jadi biar simple, disatukan lewat tulisan bertema hutan kota yang ada di Jakarta ini sekalipun bukan tipe hutan hujan.
Menurut Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, hutan-hutan kota tersebut selain menjadi "paru-paru kota" untuk wilayah setempat, pun menjadi wahana konservasi, rekreasi, olahraga, dan wisata edukasi.
Nah, kalau nanti Anda ke Jakarta buktikan sendiri kalau kampungnya si-Pitung ini bukan cuma belantara beton tapi juga punya beberapa hutan kota yang tak sekadar meneduhkan parasnya.
Naskah: adji TravelPlus @adjitropis
Foto: adji, @tamanhutandki & @utankemayoran
0 komentar:
Posting Komentar