. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 02 Juni 2021

Bersepeda Keliling Kawasan Wisata Heritage di Lima Kota Ini, Bikin Sehat Tambah Smart


Bersepeda keliling kawasan wisata heritage, manfaatnya bukan hanya membuat peminatnya sehat tapi juga bertambah smart.

Nah, sehari jelang Hari Sepeda Sedunia (World Bicycle Day) yang diperingati setiap 3 Juni, TravelPlus Indonesia suguhkan tulisan bersepeda keliling kawasan wisata heritage

Amatan TravelPlus, kawasan wisata heritage adalah kawasan yang memiliki sejumlah bangunan tua dan atau bersejarah yang digunakan secara terus menerus dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang kemudian berdaya tarik sebagai tujuan wisata. Jenis bangunannya bisa berupa candi, bangunan tradisional ataupun bangunan kolonial.

Sekurangnya ada lima kawasan wisata heritage di Indonesia yang menarik untuk dijelajahi dengan bersepeda.

Kelima kawasan wisata heritage yang TravelPlus maksud adalah Kota Tua Jakarta (DKI Jakarta), Kota Lama Semarang (Jawa Tengah), Kawasan Gedung Gubernuran Bandung dan Asia Afrika (Jawa Barat), Kota Wisata Tambang Berbudaya Sawahlunto (Sumatera Barat), dan Kota Malang Lama (Jawa Timur).

Bersepeda keliling Kota Tua Jakarta ada beberapa rute antara lain keliling sekitar Museum Fatahillah yang merupakan rute tersingkat, tak sampai 1 jam.

Rute lainya dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Jembatan Kota Intan, hingga ke Toko Merah. Durasinya sekitar 2 jam.

Bisa juga berkeliling ke Kampung Arab Pekojan, Masjid Langgar Tinggi, Masjid An Nawier, Pasar Pagi dan Lama, sampai ke Museum Bank Mandiri.

Pilihan lainnya rute berkeliling ke Gedung Chandra Naya, Vihara Dharma Bakti, Gereja The Fatimah, Vihara Tio Sio Gio, dan Pasar Tradisional Pecinan.

Kalau tak mau membawa sepeda dari rumah, Anda bisa menyewa sepeda onthel atau sepeda hias yang penyewanya berkumpul di Taman Fatahillah.

***

Gowes di kawasan Kota Lama Semarang tak kalah seru. Peminatnya bisa menggunakan sepeda sendiri atau menyewa jenis sepeda onthel, otoped, dan lainnya.

Rutenya antara lain bisa dari Monod Diephuis, Gereja Blendhuk, Jembatan Berok, Jalan Empu Tantular, Marabunta, Jalan Letjen Suprapto, dan kembali ke titik awal.

Asyiknya sambil bersepeda, bisa masuk ke dalam gedung-gedung kuno yang dilewati.


Di Kota Kembang, Bandung, rute gowesnya antara lain dari Alun-alun Kota Bandung (ada Masjid Raya Bandung) sebagai titik temu sekaligus titik start.

Lalu ke Museum Konferensi Asia Afrika (Museum KAA) yang pernah menjadi venue  Konferensi Asia Afrika pada 1955. Jarak museum yang bangunannya bergaya Art Deco itu sekitar 250 meter dari Alun-alun.
 
Selanjutnya ke Jalan Braga, menyusuri jalan sepanjang satu kilometer yang membentang dengan berbagai bangunan kuno ala Eropa di kiri-kanan jalan.

Kemudian ke Jalan Merdeka dan Jalan L. L. R.E. Martadinata (Jalan Riau) sejauh 1,9 Km hingga sampai di depan Gedung Sate.

Gedung yang dibangun pada 1920 dengan  bentuk atapnya yang unik, berhias besi mirip tusuk sate dan enam buah bola sehingga dinamakan Gedung Sate itu, merupakan landmark kota Bandung.

Dari gedung yang kini digunakan sebagai kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini, lanjut ke Taman Lansia yang berada di belakang Gedung Sate.

Di taman yang asri dan rindang oleh pepohonan itu, bisa untuk bersantai sejenak. Tak lupa mampir ke kedai Yoghurt Cisangkuy beroperasi sejak 1976 di sebelah Taman Lansia untuk menikmati beragam rasa yoghurt dan ngemil aneka kue basah dan kering. 



Bersepeda keliling Sawahlunto sensasinya juga tak kalah asyik.

Rutenya bisa mengambil rute yang pernah digunakan untuk sportl tourism event bertajuk Sawahlunto Geopark Funbike 2019 yang diselenggarakan PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO) bekerjasama dengan komunitas bersepeda di ‘Kota Arang’ dan didukung Pemerintah Kota (Pemko).

Titik start dan finish di Lapangan Segitiga (Lapseg), melalui jalur Gang 3 – Simpang SMPN 1 – Tugu Muhammad Yamin – Masjid Raya – Puskesmas Kampung Teleng – Simpang Bank Mandiri – Simpang Pondok Batu – Lubang Panjang – Simpang Kuburan Aia Karuah – Simpang Rusunawa & Kayu Gadang – Simpang Gerbang Puncak Cemara – Air Dingin.

Rute lainnya, dengan start di Lapangan Segitiga dan finish di Museum Gudang Ransum seperti yang pernah dilakukan anggota DPR-RI Fraksi Demokrat Rezka Oktoberia bersama Runner Up 5 Puteri Indonesia, Yoan Clara Teken, dan didampingi Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dalam kegiatan bersepeda wisata bertema “Sehat, Pariwisata Unggul, UMKM Bangkit”, Januari 2021.

Kemudian lanjut gowes ke destinasi wisata sejarah lainnya masih di Sawahlunto seperti Museum Goedang Ransoem, Info Box, Lubang Mbah Soero, dan tenun songket silungkang untuk membeli aneka kerajinan dari Songket Silungkang.

***

Gowes di kawasan wisata heritage Kota Malang pilihannya tentu saja Kawasan Kauman yang dikenal sebagai Heritage Kayutangan yang berada sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Di kawasan tersebut terdapat struktur cagar budaya yang dibangun sejak 1870 hingga 1920. Ada puluhan bangunan heritage yang dilestarikan dan masih berfungsi sebagai hunian sekaligus tempat usaha. Bangunannya menonjolkan ciri khas kolonial Belanda.

Selain gowes di Kawasan Heritage Kayutangan, bisa juga ke kawasan dan bangunan di kota Malang yang berstatus cagar budaya, di antaranya kawasan Jalan Besar Ijen yang memiliki kekhasan bangunan rumah dengan bentuk atap segi lima, kawasan Jalan Merbabu dengan bangunan rumah-rumah kuno, bangunan (gedung) PLN, Stasiun Kotabaru, serta sejumlah bangunan sekolah.

Pilihan lainnya ke Kampung Budaya Polowijen yang berlokasi di Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen.

Kalau ingin ikut paket, pilihannya paket cycling Malang city tour yang berjarak tempuh sekitar 17 Km dengan lama tempuh lebih kurang 3 jam.

Titik start-nya dari hotel tempat inap di Kota Malang, Stasiun Kota Malang, Tugu Balikota Malang, Ijen, Pasar Bunga, Pasar Burung, Kayu Tangan, Celaket, Alun-alun Malang, Kampung Warna-warni, Kampung Tridi, dan finish di hotel kembali.

Paket tersebut melewati spot-spot menarik di dalam kota Malang. Waktunya 06.00 – 10.00 WIB / 15.00 – 17.30 WIB.

Ini Tipsnya

Supaya aktivitas bersepeda di kawasan wisata heritage berujung sehat dan bertambah smart, ada baiknya ikuti tips di  bawah ini.

Pertama, gunakan sepeda yang nyaman, kenakan baju dan pelengkapan sepeda yang nyaman, waktu terbaik pagi atau sore hari, dan sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil minimal 2 orang sampai 10 orang dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan di era pandemi ini.

Selanjutnya bisa dilakukan secara mandiri ataupun ikut/membeli paket tur, kelebihan membeli paket tur ada pemandu wisata (guide)-nya, kalau dilakukan secara mandiri, sebelum gowes sebaiknya kumpulkan beragam data kawasan wisata tersebut mulai dari rute jalan, nama bangunan dan sejarah bangunannya.


Berikutnya, bawa bekal minum secukupnya dan alat dokumentasi seperti HP atau kamera. Sempatkan mampir ke tempat-tempat ikonik untuk ber-swa foto atau mengambil dokumentasi.

Tips terakhir, biar lebih komplit sebaiknya sekaligus berwisata kuliner, mampir ke warung/rumah makan/resto/cafe/kedai/ jajajan street food untuk beristirahat sejenak.

Selamat Hari Sepeda Sedunia, 3 Juni. Yuk gowes di kawasan wisata heritage.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: @adjitropis, @der1asta, @museum_sawahlunto & @sawahluntotourism
  

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP