. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 08 Juni 2021

BBTF 2021 Digelar Hybrid, Ini Keuntungan dan Target Transaksinya


Melihat banyak keuntungannya, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2021 yang digelar secara hybrid karena masih dalam masa pandemi, tetap diminati kalangan industri wisata.

Buktinya peserta pameran wisata yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mulai hari ini, Selasa (8/6) sampai dengan Sabtu (12/6), terutama buyer-nya bukan hanya dari nusantara pun mancanegara.

Ketua Komite BBTF 2021, I Ketut Ardana menjelaskan jumlah seller yang ikut ada 145 industri dari 15 provinsi dalam negeri. 

"Untuk buyer-nya terdiri atas buyer nusantara sebanyak 116 company (travel agent atau TA, tour operator atau TO, dan corporate) dari 14 provinsi yang ikut secara offline atau tatap muka di BICC Nusa Dua dan buyer internasional sebanyak 67 company dari 20 negara yang akan ikut secara online," terangnya kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (8/6/2021).

Dia membenarkan banyak keuntungan yang didapat kalangan industri wisata dengan mengikuti BBTF 2021.

"Pesertanya bisa saling berkomunikasi di destinasi manapun di Indonesia. Seller bisa meng-update product-nya setelah pandemi kepada buyer baik itu buyer nasional maupun internasional," jelasnya.

Keuntungan lainnya, seller bisa menjelaskan kepada buyer bahwa destinasi pariwisata Indonesia tetap exist dan siap menerima wisatawan asalkan border cepat dibuka. "Mereka pun bisa menyampaikan bahwa industri pariwisata sudah disertifikasi protokol kesehatan atau prokes CHSE dan bersertifikat," tambahnya.

Adapun potensi target transaksi BBTF kali ini sebesar 3,7 triliun per tahun mengingat event ini adalah Business to Business (B2B).


Kemasan  BBTF 2021, sambung Ardana, berbeda dengan perhelatan tahun lalu.

"BBTF 2019 - offline semua industri baik seller maupun buyer nasional dan internasional ada di venue secara langsung. Sedangkan BBTF 2021 memakai system hybrid atau offline dan online, tapi khusus buyer internasional semuanya online," terangnya lagi.
 
Perbedaan lain, lanjut Ardana, jumlah peserta atau participants diperkecil. "Kerena pandemi, ya jadi harus ikut ketentuan Prokes atau CHSE,'" ungkapnya.

Selaku penyelenggara, pihaknya berharap setelah BBTF 2021, kalangan industri wisata yang menjadi peserta selain menikmati hasilnya, pun dapat terus mendorong bangkitnya pariwisata Indonesia sekaligus meningkatkan devisa.

"Pihaknya juga akan terus membuat event BBTF ini menjadi setara, bahkan kalau bisa  lebih baik dibanding dengan event sejenis di negara lain seperti ITB Asia Singapore, ATF Asean, CITM China, Satte India, dan sebagainya," harapnya.

BBTF salah satu pameran wisata yang sudah punya nama baik atau dikenal di tingkat pariwisata global. Faktanya pada BBTF 2019 mampu menghadirkan 303 TO dari 46 negara.

"Tahun lalu atau BBTF 2020 tidak diselenggarakan karena pandemi. Dan tahun 2021 ini baru diadakan lagi secara hybrid. Jika tidak ada pandemi, target BBTF hadirkan buyer dari 50 negara," pungkas Ardana.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: dok BBTF 2019 & i ketut ardana  

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP