Di Bulan Suci, Objek-objek Wisata di Wonogiri Reaktivitas Mulai Hari Ini

Sejumlah objek wisata (OW) di Kabupaten Wonogiri dibuka kembali (reaktivitas) untuk kunjungan wisata pada bulan suci, Ramadhan, tepatnya mulai hari ini, Sabtu (17/4/2021).

Sekurangnya ada lima OW yang dikelola Pemkab Wonogiri kembali dibuka yaitu OW Waduk Gajah Mungkur, Museum Karst, Pantai Sembukan, Setren Girimanik, dan OW Kahyangan.

Informasi pembukaan kembali kelima OW tersebut disebarluaskan lewat flyer di akun Instagram IG resmi Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Pariwisata Kabupaten Wonogiri @disporapar_wonogiri, hari ini.

Di flyer itu dijelaskan pengunjung yang ingin berwisata harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

"Pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan hindari kerumunan," begitu isi pesan yang tertera di flyer tersebut.

Amatan TravelPlus, di flyer itu OW Waduk Gajah Mungkur (WGM) terlihat paling ditonjolkan informasinya dibanding 4 OW lainnya. Bisa jadi karena OW WGM yang terletak 6 Km di Selatan Ibu Kota Kabupaten Wonogiri ini merupakan OW andalan sekaligus ikonik dari Wonogiri.

Di OW Waduk Gajah Mungkur yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah ini, pengunjung dapat melakukan bermacam aktivitas wisata yang menarik antara lain mengelilingi waduk dengan perahu ataupun kapal cepat, berfoto di spot-spot fotogenik di taman bunga, melihat aneka fauna di kebun binatang mini atau taman satwa, naik kereta kelinci, dan berenang di waterboom.

Pengunjung juga bisa berwisata kuliner aneka olahan nila dan wader. Pilihan lain menyantap nila bakar di Warung Pak Glinding.

Warung Makan tersebut berada di Jalan Raya Wonogiri - Pracimantoro, Km 7, Jajar, Sendang atau sekitar 5 menit dari OW WGM.

Sebagai informasi tambahan sesuai namanya OW WGM yang mulai beroperasi 1982, merupakan waduk atau dan atau   danau buatan yang dibuat dengan membendung sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Sungai Bengawan Solo.

Dinamakan Gajah Mungkur, karena lokasinya yang tak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur yang berada dinsebelah Harat waduk.

Luas Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk ini mencapai 1.350 Km dengan pintu masuk melalui beberapa sungai besar yaitu Bengawan Solo, Kaduang, Tirtomoyo, Parangjoho,  Temon, dan Sungai Posong. 

Luas genangan maksimum WGM 8.800 Hektar mencakup 7 kecamatan yaitu Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Baturetno, Giriwoyo, Eromoko, dan Kecamatan Wuryantoro. Sedangkan bangunan bendungan berada di Desa Pokohkidul, Kecamatan Wonogiri.

Dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri No. 443.2/825 tentang Pemberlakuan Pelonggaran Kegiatan Perekonomian Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Wonogiri yang dikeluarkan 12 April 2021 disebutkan kegiatan usaha pariwisata diizinkan dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Salah satunya memperhatikan daya tampung tempat wisata maksimal 50 persen, baik objek wisata indoor maupun outdoor.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan kebijakan kelonggaran berawal dari sebuah pemikiran bahwa pandemi Covid-19 sudah berlangsung satu tahun lebih. Waktu satu tahun itu merupakan ruang edukasi yang strategis bagi masyarakat.

"Dari ruang edukasi selama satu tahun itu masing-masing individu sudah paham kewajiban dan tindakan apa yang diperbolehkan dan dilarang. Ruang belajarnya sudah lebih dari satu tahun. Maka kami ambil kebijakan kelonggaran untuk ruang publik, ekonomi dan sosial," jelasnya sebagimana dikutip Solopos.com.

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan di sektor ekonomi pihaknya telah membuka objek wisata dan memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Alun-alun Wonogiri. Di dua sektor tersebut kapasitas pengunjung wisata dan PKL di alun-alun maksimal 50 persen.

"Semua pihak harus punya tanggung jawab dan mengakselerasi penerapan protokol kesehatan. PKL harus turut mengawasi pengunjung di sekitar alun-alun. Begitu juga dengan petugas dan pedagang di objek wisata. Mereka juga bertanggung jawab memonitoring aktivitas pengunjung," pungkasnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @disporapar_wonogiri