Sejak Hari Pertama Ramadhan, TWA Sumber Semen Sudah Boleh Dikunjungi Wisatawan

Kabar baik datang dari Taman Wisata Alam (TWA) Sumber Semen. Pada hari pertama Ramadhan 1442 Hijriah, tepatnya Selasa (13/4/2021), kawasan konservasi yang berada di Desa Gading, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah ini sudah boleh dikunjungi lagi oleh wisatawan peminat wisata alam.

Informasi tersebut diumumkan lewat video berdurasi 3:22 detik, berikut captions-nya di akun Instagram (IG) resmi @balaiksdajawatengah, Kamis (15/4/2021).

Sebelum reaktivitas (pembukaan kembali), pihak pengelola dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah telah menyiapkan sarana wisata pengunjung sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) seperti tempat cuci tangan, handsanitizer, thermo gun (alat cek suhu badan), tanda batas antrian, dan penghitungan kuota pengunjung berdasarkan daya dukung dan daya tampung kawasan.

Setelah melalui tahapan-tahapan sesuai dengan ketentuan, pada tanggal 9 April 2021 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang menerbitkan rekomendasi untuk membuka kembali TWA Sumber Semen karena dinilai telah memenuhi prokes bagi usaha pariwisata di Kabupaten Rembang.

Pada 12 April 2021 kawasan ini resmi dibuka kembali untuk kunjungan wisata alamnya oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dan dapat mulai dikunjungi 13 April 2021.

Dikutip dari laman rembangkab.go.id, Bupati Abdul Hafidz meminta kepada pengelola agar memperhatikan jumlah dan kedatangan pengunjung. Jangan sampai terjadi kerumunan di dalam Sumber Semen.

"Tadi ditetapkan 700 sekian (batas pengunjung perharinya-red) itupun saya minta harus tidak boleh bersamaan, jadi harus ada jarak. Sekiranya yang masuk pertama sudah agak penuh, jangan kemudian ditambah, tapi menunggu yang pertama keluar, lalu yang menuggu tadi dimasukkan, sirkulasinya harus diatur," tegasnya.

Kepala BKSDA Jawa Tengah Darmanto menjelaskan pada 9 April 2021 kemarin bersama jajaran terkait telah melaksanakan sosialisasi dan simulasi reaktivitas TWA Sumber Semen. "Diharapkan dengan dibukanya kembali Sumber Semen ini dapat memberikan dampak positif bagi banyak pihak, khususnya masyarakat sekitar," ungkapnya.

Sesuai arahan Direktur Jendral (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, lanjut Darmanto, pembatasan pengunjung di TWA sebanyak 30 persen.

“Dari hasil penghitungan daya dukung dan daya tampung TWA Sumber Semen, yakni 703 orang pengunjung setiap harinya, dengan sistem rotasi," terangnya.

Sebagai pengingat, TWA Sumber Semen yang berluas 19,172 Ha ini sempat ditutup sementara karena pandemi Covid 19 sejak tanggal 17 Maret 2020 lalu.

Di laman ksdajateng.id, dijelaskan TWA Sumber Semen ditetapkan sebagai TWA Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 54/Kpts/Um/2/1975 tanggal 27 Februari 1975.

TWA yang terdiri atas 2 tipe hutan yaitu hutan alam dan hutan tanaman ini terletak pada ketinggian 140 meter ri atas permukaan laut (Mdpl) dengan topografi sebagian besar merupakan daerah dataran rendah dengan bentuk lapangan datar, bergelombang, dan sedikit miring ke tengah ke arah Sungai Walanggabeng.

Flora yang tumbuh di TWA ini antara lain Jati, Mahoni, Miri, Kepel, Winong, dan Kesemek. Sedangkan fauna yang menghuninya antara lain Lutung, Ayam hutan, Kutilang, dan Kacer.

Selain dianugerahi keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, kawasan ini juga memilki sumber air berlimpah yang digunakan sebagai pemandian alam sekaligus menjadi objek utama daya tarik wisatanya.

Kedua sumber mata airnya yaitu Sumber Semen dan Sumber Sewu, berupa muara sungai bawah tanah yang muncul pada suatu tempat yang rendah dan ditampung dalam kolam sebagai tempat pemandian.

Tak sulit menjangkau TWA Sumber Semen. Wisatawan yang membawa kendaraan sendiri dari Semerang menuju Demak - Kudus - Pati - Rembang - Desa Terongan - Desa Joho, Desa Jinanten sampai ke Desa Gading.

Alternatifnya dari Semarang - Purwodadi - Blora - Desa Jepon sampai Desa Gading.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: tangkapan layar video yang diunggah @balaiksdajawatengah & ksdajateng.id