. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 31 Maret 2021

Mau Event Sukses, Bernilai Plus Melangitkan Ragam Daya Tarik Setempat? Ini Kiatnya


Menggelar sebuah event itu bisa dibilang sukses dan bernilai plus/lebih, jika sekaligus bermanfaat melangitkan (baca: memperkenalkan, mempublikasikan, mempromosikan) ragam daya tarik kota/daerah/kawasan yang menjadi lokasi/tempat kegiatan.

Event yang TravelPlus Indonesia, ig: @adjitropis, tiktok @FaktaWisata.id maksud di sini, jelas kegiatan yang  berhubungan dengan pariwisata, olahraga, konservasi alam dan budaya, ekonomi kreatif (ekraf) dan lainnya. Ragam daya tariknya pun tentu yang terkait dengan sektor-sektor tersebut.

Format event di sini, bisa berupa workshop, seminar, diskusi, rapat koordinasi, kongres, pameran, hiburan, pertunjukkan seni, parade, lomba/kejuaraan/pertandingan, pelepasliaran, perayaan hari spesial maupun kombinasi dari bermacam acara atau dalam kemasan festival.

Bagaimana caranya agar bisa sukses dan bernilai seperti dimaksud di atas?

Ya penyelenggaranya (pemko/pemkab, pemerintah pusat/kementerian ataupun UPT, dll atau swasta maupun sinergi keduanya dengan menggunakan jasa event organizer atau dikelola sendiri) jangan sekali-kali berprinsip asal ada/punya event, yang penting sudah bikin event, yang penting event-nya banyak, dan atau yang penting sudah buat flyer lalu diunggah di akun medsos intern, sudah merasa cukup terpublikasikan.

Sejatinya, pihak penyelenggara punya kreativitas lebih, bukan cuma mengajak peserta/delegasi event itu jalan-jalan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata, city tour, kulineran, dan belanja oleh-oleh; bukan hanya menampilkan bermacam tarian, alat musik, dan musik/lagu dalam kemasan menarik/keren saat penjemputan, pembukaan acara, jamuan santap malam, dan atau penutupan; serta bukan semata menyuguhkan aneka kuliner khas setempat.

Penyelenggaranya pun harus melibatkan peran aktif para pewarta (wartawan/blogger) terutama media online (website ataupun weblog).

Pewarta (wartawan/blogger) yang bagaimana yang sebaiknya dilibatkan agar tujuan di atas tercapai?

Tentu saja pewarta yang berpengalaman dan juga punya nilai lebih, artinya pewarta itu bukan hanya berpengalaman/loyal meliput sektor-sektor tersebut di atas, tapi juga sangat melek promosi lewat beragam akun media sosial (medsos)-nya.

Pewarta tersebut bukan cuma meliput event lalu dimuat di medianya. Melainkan juga mengekspos aneka daya tarik budaya yang ditampilkan serta ragam destinasi wisata yang dikunjungi, kemudian hasil liputannya disebarluaskan via akun medsos kekiniannya seperti Instagram (IG) ataupun Tiktok.


Bagaimana cara penyelengara event mengetahui pewarta (wartawan/blogger) yang berpengalaman dan punya nilai lebih?

Mudah sekali. Pertama, lihat saja rekam jejaknya sebagai pewarta lewat ragam karya jurnalistiknya (tulisan, foto, video dll) di media tempatnya bekerja, entah itu di media mainstream ataupun media independen/mandiri baik berformat website ataupun weblog.

Kedua, amati kreativitas dan ragam karya jurnalistik yang dibuatnya. Apakah benar-benar kreatif dan variatif atau lebih banyak copas (copy paste) pers release.

Ketiga, pantau saja akun medsos-nya. Lihat berapa jumlah unggahannya dan apa yang diunggahnya, lihat pula jumlah pengikut (followers)-nya, dan jumlah akun yang diikutinya.

Keempat, cek apakah pewarta itu selama ini juga aktif meluangkan waktu, tenaga dan menyisihkan biaya untuk menyebarluaskan link karya jurnalistiknya ke sejumlah pihak terkait via WA, WAG ataupun Telegram?

Semua itu bisa jadi salah satu indikator apakah pewarta tersebut amat melek promosi karya jurnalistik/non jurnalistiknya atau tidak, pewarta itu berpengalaman/loyal atau tidak, dan pewarta itu bernilai lebih atau tidak.

Lalu apa saja untungnya buat pejabat/pihak penyelenggara jika melibatkan pewarta (wartawan/blogger) berpengalaman dan punya nilai lebih dalam setiap event yang digelar?

Sudah pasti banyak, di antaranya bukan cuma event-nya yang terpublikasikan, pun ragam daya tarik kota/daerah/tempat kegiatan itu berlangsung ikut melangit/mengangkasa. Selain itu, nama pejabat dan kinerjanya serta nama instansi/lembaga/kementeriannya pun otomatis ikut terangkat.


Satu lagi pertanyaan yang cukup menggelitik, apakah secara finansial pejabat pemerintah tersebut merugi karena melibatkan pewarta (wartawan/blogger) tersebut dalam setiap event-nya?

Jawabannya jelas sama sekali tidak, karena biaya yang digunakan untuk melibatkan pewarta tersebut sepersen pun bukan uang dari kantong pribadi pejabat.

Biaya tersebut dari uang negara yang digunakan untuk hal positif/bermanfaat yakni mempublikasikan event yang digelar sekaligus mempromosikan ragam daya tarik kota/daerah yang menjadi lokasi/tempat kegiatan tersebut agar dikenal dan atau semakin dikenal masyarakat luas, minimal di tingkat nasional.

Lewat tulisan ini, TravelPlus berharap semoga semakin banyak pejabat terkait termasuk pihak penyelenggara event yang kian melek promosi dan sadar pentingnya melibatkan pewarta berpengalaman dan bernilai lebih, agar sektor-sektor di negeri tercinta ini sebagaimana tersebut di atas semakin maju, lestari, dan bermanfaat hingga berujung pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat khususnya dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP