Hadiri Pra Kongres ke V JKPI 2021, Sawahlunto Siap Jika Nanti Jadi Tuan Rumah

Pra Kongres ke V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2021 di  Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh dihadiri para pemimpin kota/kabupaten yang tergabung dalam JKPI, salah satunya dari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Dalam Pra Kongres kali ini, Sawahlunto diwakili oleh Wakil Walikota (Wawako) Sawahlunto Zohirin Sayuti dan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Sawahlunto, Halomoan.

Informasi tersebut, TravelPlus Indonesia peroleh dari Kepala Bidang (Kabid) Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman, DisbudPBP Kota Sawahlunto, Rahmat Gino Sea Games, Rabu (31/3/21).

Mendapat info tersebut, TravelPlus segera menghubungi Zohirin Sayuti, Halomoan, dan tentu saja Wali Kota Sawahlunto Deri Asta.

Menurut Zohirin Sayuti kalau Sawahlunto, misalnya menjadi tuan rumah pra kongres JKPI berikutnya, Insya Allah sangat siap.

"Tapi kalau untuk pelaksanaan kongres perlu kerja keras dalam penyediaan penginapan peserta karena masing-masing kabupaten/kota akan membawa delegasi kesenian dan  pameran selain peserta kongres itu sendiri," jelas orang nomor dua di kota wisata tambang yang berbudaya ini.

Berdasarkan informasi yang didapat Zohirin, ada daerah yang membawa rombongan di atas 100 orang pada saat kongres.

"Saat ini yang sudah tergabung dalam JKPI tercatat 72 kabupaten/kota di Indonesia. Jadi kalau jadi tuan rumah untuk kongres, perlu pendataan tempat tidur hotel dan homestay, setidaknya untuk 2.000 tempat tidur," terangnya lagi.

Dalam Pra Kongres ke V JKPI 2021 di  Banda Aceh, lanjut Zohirin, Sawahlunto terpilih sebagai Ibu Kota Kebudayaan Indonesia tahun 2021 bersama 4 kota lainnya yaitu Bogor, Banda Aceh, Surakarta, dan Ambon berdasarkan Mufakat Banda Aceh.

Menurutnya, terpilihnya Sawahlunto sebagai Ibu Kota Kebudayaan Indonesia ini tidak terlepas dari penetapan Sawahlunto sebagai Warisan budaya Dunia oleh UNESCO. "Untuk itu kita perlu melakukan pembenahan di setiap bidang dan mensosialisasikannya kepada masyarakat agar setiap orang yang berkunjung ke destinasi wisata di Sawahlunto, mendapatkan pelayanan yang baik," ujarnya.

Kata Zohirin, kriteria masing-masing Ibu Kota Kebudayaan Indonesia itu nanti akan berbeda-beda. "Contohnya  Ambon karena sudah mendapat pengakuan sebagai kota musik, lalu  Sawahlunto sebagai kota budaya karena sejarah tambangnya. Demikian pula dengan Banda Aceh, Surakarta, dan Bogor," jelasnya lagi.

Ia berharap dengan terpilihnya Sawahlunto sebagai salah satu Ibu Kota Kebudayaan Indonesia, nama dan daya tarik Sawahlunto menjadi kian dikenal banyak orang.

"Kalau sudah semakin dikenal, diharapkan wisatawan akan banyak berkunjung ke Sawahlunto khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya, sehingga bisa meningkatkan gairah perekonomian warga kembali," harapnya.

Sementara itu Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menjelaskan setelah Pra Kongres ke V JKPI 2021 di Banda Aceh, pihaknya juga akan mengikuti Kongres ke V JKPI 2021 di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kongres JKPI ke V rencananya akan diadakan bertepatan dengan hari lahir JKPI pada tanggal 25 Oktober 2021 dengan masing-masing anggota akan membawa delegasi peserta kongres,  pawai budaya, pameran, dan tim kesenian," terang Deri.

Kepala Disbud Kota Sawahlunto, Halomoan menambahkan dalam Kongres JKPI ke V di Bogor nanti baru ada keputusan penetapan/pencanangan  Ibu Kota Kebudayaan Indonesia, apakah versi JKPI atau pemerintah pusat/kementerian.

"Kalau saat ini dalam Pra Kongres ke V JKPI 2021 di Banda Aceh, Ibu Kota Kebudayaan Indonesia itu belum ditetapkan, baru sebatas terpilih 5 kota yang diusulkan JKPI, yaitu Sawahlunto, Banda Aceh, Bogor, Surakarta, dan Ambon," ungkap Halomoan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.zohirin sayuti