Di Danau Dendam Tak Sudah, Kisah 'Dendam' itu Menambah Daya Pikatnya
Dulu, sepasang kekasih muda mudi dikabarkan nekat bunuh diri dengan menceburkan diri ke dalam danau ini. Aksi pendek akal itu konon kabarnya dipicu lantaran hubungan cinta keduanya tak kunjung mendapat restu orangtua sang gadis.
Danau tempat sejoli yang kompak mengakhiri hidupnya itu, kemudian diberi nama Danau Dendam Tak Sudah.
Kalau ditilik dari nama danau yang berada di wilayah Kecamatan Teluk Segara, Selebar, Gading Cempaka, Kota Bengkulu dan Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu ini, sepertinya memang punya hubungan dengan kisah cinta tragis tersebut.
Realita ataukah halu? Ah, entahlah. Soalnya kisah cinta berujung petaka itu memang belum diketahui benar atau tidaknya, atau boleh dibilang legenda.
Satu yang pasti, cerita dari mulut ke mulut sejak zadul (zaman dulu) itu, tak bisa dipungkiri menambah pesona (daya tarik) danau berluas 88,82 hektar ini, dari sisi yang berbeda.
Lalu ragam pesona apa lagi yang dimiliki danau yang merupakan kawasan konservasi berstatus Taman Wisata Alam (TWA) di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu ini?
Lewat video berdurasi 2 menit lebih yang diunggah di akun resmi Instagram (IG) @bksda_bengkulu, Kamis (25/3/21), terungkap fakta ragam pesona baik flora maupun fauna yang menghuni TWA ini.
Aneka floranya tercatat ada anggrek pensil (Papilionanthe hookeriana) yang berjuluk “Ratu Anggrek” dan sempat masuk dalam daftar dilindungi.
Selain itu ada beragam jenis kantong semar yang bunganya pada Januari 2021 sempat menghebohkan warga Bengkulu karena mekar bersamaan dan menebarkan wangi pandan.
Sumber lain menyebut jenis floranya juga ada ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis, bakung, nipah, pulai, dan sikeduduk.
Sementara itu ragam faunanya antara lain bermacam burung air seperti bangau tongtong, cangak merah, dan jenis burung lain seperti burung kutilang.
Sumber lain mencatat beberapa jenis primata juga menetap di TWA ini seperti siamang, lutung, dan kera ekor panjang.
Selain itu ada tupai, babi hutan, ular piton, siput, dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti palau dan kebakung.
Menyandang status TWA, artinya Danau Dendam Tak Sudah ini berfungsi selain sebagai kawasan konservasi yang melindungi berbagai keragaman hayati, sumber air untuk irigasi, daerah cadangan air, dan juga sebagai media pembelajaran alam untuk kepentingan ilmiah, pun sebagai kawasan wisata alam yang berkonsep ramah lingkungan.
Aktivitas wisata yang bisa dilakukan danau ini sebelum pandemi antara lain melihat dan mengabadikan pesona matahari terbit yang amat menawan, bersantai di tepian danau sambil minum kelapa muda, dan atau keliling danau dengan sampan perahu.
Wisatawan juga bisa berwisata kuliner makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk, dan juga kue tat di beberapa kedai di sekitar danau.
Di bawah unggahan video produksi Tim Datin BKSDA Bengkulu 2021 tersebut, adminnya menjelaskan selain cerita legenda di atas, nama danau yang cukup aneh di telinga ini pun dikabarkan memiliki kaitan dengan pembangunan dam/bendungan yang dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda tempo doeloe.
"Konon, koloni membangun bendungan untuk menampung banjir. Tapi, hingga penjajahan berakhir, bendungan itu tak kunjung usai dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, luka dan dendam penduduk Bengkulu tak berkesudahan," tulis adminnya.
Adminnya menambahkan TWA Danau Dendam Tak Sudah ini merupakan TWA termuda dari 8 TWA yang dikelola BKSDA Bengkulu.
Sebelumnya danau ini merupakan bagian dari Cagar Alam Danau Dusun Besar dengan luas 577 Ha. Pada tahun 2019 melalui Evaluasi Kesesuaian Fungsi, 88,82 Ha diubah fungsinya menjadi TWA.
Keindahan alam dengan letak yang cukup strategis berada di pusat kota Provinsi Bengkulu, menjadikan TWA satu ini menjadi salah satu destinasi wisata alam unggulan.
Akses ke TWA Danau Dendam Tak Sudah ini pun terbilang mudah. Selain dengan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil juga bisa menggunakan angkutan umum melalui Terminal Panorama dari pusat Kota Bengkulu, jarak tempuhnya sekitar 5 Km.
Untuk mengetahui apakah TWA Danau Dendam Tak Sudah sudah dibuka untuk kunjungan wisata, TravelPlus menanyakan hal itu kepada admin @bksda_bengkulu.
"Maaf untuk saat ini belum dibuka secara resmi, karena bisa dibilang Danau Dendam Tak Sudah ini baru menjadi TWA dan sebelumnya merupakan Cagar Alam. Dan masih perlu dipersiapkan segala sesuatunya terkait sarpras (sarana prasarana_red) dan lain-lain 🙏🙏," balas adminnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Captions:
1. Dua orang pengunjung di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu. (foto: dok. @melan_ay)
2 & 3: aktivitas wisata serta ragam flora dan fauna TWA Danau Dendam Tak Sudah. (foto2: tangkapan layar video twa ddts produksi @bksda_bengkulu)
0 komentar:
Posting Komentar