. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 01 Maret 2021

172 Tahun "Hilang" Pelanduk Kalimantan Kembali Pulang, Ini Kisah Penemuannya


Ada kabar gembira sekaligus mengejutkan dari bumi Kalimantan. Burung endemiknya, Pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata) yang dikabarkan sudah menghilang 172 tahun, kembali pulang atau ditemukan. 

Kabar baik dan kental aroma konservasi keanekaragaman hayatinya itu, TravelPlus Indonesia peroleh dari Kepala Balai Taman Nasional (TN) Sebangau Andi Muhammad Kadhafi.

"Beritanya joss ini masbro, burung endemik Kalimantan itu ditemukan kembali setelah 172 tahun "hilang".  Lokasi penemuannya memang bukan di TN Sebangau Kalteng, tapi di Batu Licin Kalsel. Tapi Teguh Willy Nugroho, PEH (Pengendali Ekosistem Hutan_red) pertama dari TN Sebangau yang bantu mengidentifikasi burung itu," kata Andi, Senin (1/3/2021).


Jurnal ilmiah versi Bahasa Inggris mengenai burung tersebut, lanjutnya, juga sudah terbit. "Salah satu penulisnya, ya Teguh PEH pertama TN Sebangau," ungkap Andi.

Mendapat informasi spesial ini, TravelPlus segera menghubungi Teguh untuk mencari tahu siapa yang pertama menemukan si burung hilang itu, berapa ekor ditemukan, dan bagaimana kondisi burung itu sekarang.

Teguh membalasnya dengan segera dan panjang lebar. (Ini baru narsum yang asyik dan kooperatif).

"Penemu burung itu M. Suranto, penduduk sekitar tempat tersebut saat mencari hasil hutan," terangnya.

Burung yang ditemukan tersebut hanya 1 ekor. "Kemudian dia foto dan dikomunikasikan kepada kami," tambah Teguh.

Nama burungnya benar, Pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata). "Sementara nama lokalnya belum diketahui, mungkin belum ada bang," jelasnya.

Pelanduk dalam Bahasa Melayu tahi lalat tapi dalam Bahasa Indonesia bisa berarti kancil. "Mungkin karena burung-burung kelompok ini suka mengendap-endap di semak-semak mirip pelanduk atau kancil, jadi dinamakan burung Pelanduk Kalimantan" ujar Teguh.


Mengapa burung itu baru ditemukan sekarang? Jawabannya ada beberapa kemungkinan.

Pertama, tentu karena jumlah ilmuwan/ pengamat burung di Indonesia yang masih sedikit. Kedua, daya jelajah mereka terbatas dan ketiga akses ke sejumlah lokasinya sangat jauh dan sulit. "Kemungkinan keempat, jumlah burung atau populasinya di alam sangat kecil atau sangat endemik di suatu tempat saja," ungkapnya.

Sebelumnya, Teguh juga menjelaskan pula proses pengidentifikasian burung tersebut.

Katanya hal itu bermula dari pertanyaan di grup WA Galeatus tanggal 7/10/20 dari M. Suranto dan Fauzan bahwa telah menemukan burung "aneh" yang tidak biasa dilihatnya. "Dari situ berlanjut ke obrolan admin, kebetulan saya salah satu admin di Galeatus tersebut," terang Teguh.

Berdasarkan pengamatan dari sisi fisik burung tersebut, pihaknya  tidak menemukan spesies manapun yang cocok. "Sehingga waktu itu asumsi kami, ini spesies baru," aku Teguh.

Pihaknya kemudian bertanya kepada M. Irham dari LIPI mengenai burung tersebut. "Beliau menjawab, itu jenis dari Pelanduk/Asi atau nama kelompok burung semak," ungkapnya.

Selanjutnya Teguh berinisiatif mencari jawaban lain dari kelompok pengamat burung Bionic dan Birdpacker. "Didapatlah asumsi bahwa ini burung yang "hilang" tersebut," beber Teguh.

Setelah difoto oleh penemunya, burung itu kemudian dilepaskan kembali ke alam.

"Agenda berikutnya, saya dan teman-teman penulis jurnal serta beberapa kawan di Birdpacker ingin membuat penelitian lanjutan dengan harapan dapat mengetahui data yang selama ini tidak diperoleh," pungkas Teguh.


Sebagai informasi, untuk menginformasikan penemuan dan pengidentifikasian Pelanduk Kalimantan ke publik, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menggelar Media Briefing bertajuk: Ditemukan Kembali Burung Endemik Kalimantan Setelah 172 Tahun "Hilang", besok, Selasa (2/3/2021) di Zoom, mulai pukul 1 siang WIB.

Acara yang juga akan disiarkan via kanal YouTube KementerianLHK ini menghadirkan tiga narasumber yakni Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK Indra Eksploitasi, Peneliti Burung Biologi LIPI Tri Haryoko, dan Teguh Willy Nugroho PEH Pertama Balai TN Sebangau KLHK dengan moderator Kabiro Humas KLHK Nunu Anugrah.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:

1. Foto kanan: Burung Pelanduk Kalimantan yang diawetkan dari Museum Naturalist Belanda, foto kiri: burung Pelanduk Kalimantan yang ditemukan lalu difoto M. Suranto. (dok.teguh)

2. Kepala Balai Taman Nasional (TN) Sebangau Andi Muhammad Kadhafi. (dok.@tn.sebangau)

3. Teguh Willy Nugroho, PEH pertama TN Sebangau tengah memotret burung di TN Sebangau. (dok.teguh)

4. Flyer Media Briefing bertajuk: Ditemukan Kembali Burung Endemik Kalimantan Setelah 172 Tahun "Hilang". (dok.humas KLHK, kiriman Andi Khadafi)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP