. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 23 Februari 2021

Sebelum TWA Gunung Kelam Reaktivasi, BKSDA Kalbar Gelar Aksi Bersih


Menjelang pembukaan kembali (reaktivasi) Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Kelam untuk kunjungan wisata termasuk aktivitas pendakian, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi bersih sampah.

"Aksi bersih sampah itu dimotori oleh kepala seksi konservasi wilayah atau SKW 2 Sintang Barata Sibarani bersama Operator Pendakian TWA Gunung Kelam selama dua hari mulai tanggal 20 hingga 21 Februari 2021, dan tetap atas pemantauan saya," terang Kepala BKSDA Kalbar Sadtata Noor Adirahmanta kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (23/2/2021).

Aksi bermuatan konservasi di jalur pendakian via Ferrata menuju puncak Gunung Kelam serta kawasan sekitar TWA itu, lanjut Sadtata dilakukan sekaligus dlm rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2021 dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan keaslian kawasan serta menjamin keseimbangan ekosistem Gunung Kelam.

Sampah yang berhasil dikumpulkan, setelah ditimbang beratnya sekitar 16 Kg sampah.

Gunung Kelam dipilih sebagai lokasi aksi bersih karena selama ini gunung tersebut menjadi tujuan pendakian masyarakat. "Sayangnya sebagian pendaki kurang memperhatikan dan kurang peduli dengan kelestarian ekosistem antara lain dengan meninggalkan sampah di dalam kawasan khususnya sepanjang jalur pendakian," jelasnya.

Oleh karena itu sejak tahun 2018 pihaknya mulai mengembangkan kegiatan pendakian dengan pemandu masyarakat dan penerapan SOP yang ketat. Lebih-lebih lagi setelah dibangun jalur via ferrata tahun 2019.

Menurut Sadtata aksi bersih sampah di  jalur pendakian Gunung Kelam ini juga dalam rangka persiapan pembukaan kembali kawasan untuk pendakian setelah ditutup karena pandemi, dan sekaligus uji coba penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pendakian. "Kemungkinan akan ada uji coba ke dua nanti," ungkapnya.

Sampai saat ini TWA Gunung Kelam masih tertutup bagi wisatawan umum. Penutupan ini dalam rangka pencegahan penularan virus Corona atau Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia. Namun pihaknya, tetap melaksanakan pengelolaan kawasan  dengan penerapan prokes ketat.


Mengenai pembukaan kembali atau reaktivasi kawasan TWA Gunung Kelam termasuk untuk pendakian, sambung Sadtata, masih menunggu persetujuan Menteri LHK dengan mempertimbangkan perkembangan situasi pandemi lokal.

Jika nanti reaktivasi, pihaknya mengimbau agar wisatawan maupun pendaki tidak lagi meninggalkan sampah usai melakukan kunjungan ataupun pendakian di TWA Gunung Kelam.

Terjaganya kondisi yang asri dan alami  akan semakin mendukung peningkatan pengelolaan kawasan TWA Gunung Kelam. "Ujungnya akan tercipta kemanfaatan yang lestari bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi," tambahnya.

Gunung Kelam berlokasi di Kota Sintang, Kalbar. Dari Kota Sintang sekitar 20 menit jalan darat.

"Keistimewaan Gunung Kelam merupakan gununh batu monolith terbesar di dunia," pungkas Sadtata.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. tangkapan layar video aksi bersih @bksdakalbar & @adirahmanta


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP