Lima Hal Ini Bang Sandi Utarakan di Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenparekraf
Sekurangnya ada lima hal yang disampaikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Bang Sandi) di acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2020 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (29/12).
Kelima hal yang disampaikan Bang Sandi tepat sepekan dia menjadi Menparekraf adalah: pertama, menegaskan kembali kalau dana hibah untuk para pelaku usaha wisata akan dilanjutkan.
"Dana tersebut bukan cuma dilanjutkan tapi juga akan diperluas, ditingkatkan," ungkapnya.
Kedua, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke lima destinasi super prioritas (DSP) mulai Minggu ini.
DSP pertama yang akan dikunjungi adalah Danau Toba, Sumatera Utara. "Besok (Rabu_red) saya akan ke DSP Danau Toba," terangnya.
Dalam kesempatan itu Wamenparekraf
Angela Tanoesoedibjo (Mba Angela) menambahkan kalau destinasi wisata lainnya tetap diperhatikan oleh Kemenparekraf meskipun fokusnya di 5 DSP.
Ketiga, menyambut baik keputusan pemerintah menutup penerbangan internasional menuju Indonesia selama 2 pekan mulai 1 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020 dengan tujuan untuk mencegah masuknya varian baru virus Corona (Covid-19).
Dia menegaskan bahwa keputusan yang diambil Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu bersifat temporary atau sementara dan akan di-update bila situasinya membaik.
Terkait dengan penutupan tersebut, Bang Sandi akan melakukan sosialisasi di Bali supaya semua pihak terkait di sana paham atau tidak kaget.
Dia menambahkan langkah penutupan akses WNA ke Indonesia ini membuktikan kalau pemerintah mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Keempat, Bang Sandi pun mengimbau kaum mampu atau tajir, kelas menengah ke atas untuk menahan keinginan berwisata ke luar negeri dan menyarankan sebaiknya lebih mengutamakan berwisata di dalam negeri, demi mencegah penularan varian baru virus Corona.
Dia mengatakan sudah banyak destinasi wisata di Indonesia yang berkelas dunia dan patut dikunjungi, contohnya Labuan Bajo.
Terkait hal itu, Bang Sandi berencana membuat promosi bangga berwisata di Indonesia. Sebelumnya sudah ada promosi bangga buatan Indonesia, lebih ke sektor Ekraf.
Kelima, mendukung Gubernur Bali beserta jajarannya yang memutuskan bahwa Bali itu mengedepankan pariwisata berbasis budaya, berkearifan lokal, berkelanjutan, berkualitas, dan sehat.
"Kemenparekraf dukung keputusan itu dan akan berkolaborasi," pungkas Bang Sandi.
JPAT 2020 selain offline juga digelar online atau dengan kata lain secara hybrid.
Catatan TravelPlus Indonesia yang meliput JPAT 2020 ini secara online, Bang Sandi tampil santai dan lancar menyampaikan laporan kinerja Kemenparekraf semasa dipimpin Wishnutama, termasuk menjawab sejumlah pertanyaan dari tiga wartawan yang diundang liputan langsung (offline).
Nampak sekali Bang Sandi yang di era pandemi mendapat julukan papa online ini terbiasa berkomunikasi secara hybrid.
Menariknya, dia juga selalu memberikan kesempatan buat Mba Wamen Angela untuk menjawab atau menambahkan jawabannya atas pertanyaan dari wartawan. Bahkan Bang Sandi sempat meminta panitia agar materi paparan JPAT 2020 tidak melulu menampilkan fotonya.
Hal lain yang juga TravelPlus catat mengenai sesi tanya jawab antara wartawan yang diundang meliput baik langsung maupun tidak.
Semula wartawan yang meliput JPAT 2020 secara online juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada Bang Sandi. MC-nya sempat bilang ini juga berlaku untuk 3 wartawan, masing-masing 1 pertanyaan.
Sayangnya kesempatan itu hilang, karena durasi sudah tidak cukup. Ini dikarenakan waktu yang dimiliki Bang Sandi dan Mba Angela tersita cukup lama untuk menjawab sederet pertanyaan dari salah satu wartawan yang meliput secara langsung.
Seharusnya biar fair, panitia juga harus menegaskan kepada wartawan yang diundang langsung itu, cukup melontarkan satu pertanyaan saja agar ada waktu buat wartawan yang meliput secara online untuk bertanya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar