Gunung Sembilan Diresmikan Jadi Desa Wisata, Ini Tujuan dan Daya Tariknya
Guna meningkatkan pendapatan masyarakat dimasa pandemi, Desa Sembilan yang berada di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa), diresmikan menjadi desa wisata.
Bupati Citra Duani berharap setelah menjadi desa wisata, pendapatan warganya dapat meningkat dimasa pandemi ini.
Untuk itu kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat harus aktif mempromosikannya sekaligus memotivasi warga untuk lebih kreatif, antara lain dengan membuat kuliner dan kerajinan tangan sebagai souvenir khas desa ini.
Tak cuma itu, sebaiknya diadakan pula tourism and culture event guna menambah daya tarik sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga pemasukan buat desa dan warga ikut bertambah.
Kasubdit Promosi dan Pemasaran Dirjen KSDAE Sapto Aji Prabowo pun menilai potensi wisata yang ada di Desa Gunung Sembilan cukup beragam mulai dari pantai, sawah hingga pegunungan.
Pihaknya, lanjut Sapto Aji Prabowo akan membantu melalui Tanagupa dan juga BKSDA Kalbar untuk bisa mendampingi dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di desa ini.
Masyarakat yang tinggal di daerah penyangga kawasan Tanagupa ini, diimbau untuk terus menjaga dan merawat keberadaan/kelestarian potensi alamnya.
Kepala Balai Tanagupa Ari Wibawanto menjelaskan secara administratif, wilayah Desa Gunung Sembilan memang berada di dalam kawasan namun hanya sebagian kecil, sebagian besar justru berada diluar.
"Desa ini sangat mudah diakses pengunjung karena lokasinya dari Sukadana, Ibukota KKU sangat dekat," terang Ari.
Selain menikmati Pantai Mutiara, wisatawan yang berkunjung ke Desa Sembilan dapat meyaksikan panorama alam menawan dari atas di Bukit Mendale dan mengamati burung enggang gading.
Sebagai informasi tambahan, Tanagupa sudah reaktivasi untuk kunjungan wisata sejak 19 September 2020.
Tanagupa yang terletak di Kabupaten Ketapang dan KKU, Kalbar ini berada di ketinggian 900 - 1.116 meter diatas permukaan laut (Mdpl).
Wilayahnya mencakup 6 kecamatan di 2 kabupaten tersebut yakni Kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir di KKU dan Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU), Sei Laur, Sandai, dan Kecamatan Nanga Tayap di Kabupaten Ketapang.
Adapun ekosistemnya berupa hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan mapah tropika, hutan mangrove, dan hutan pegunungan.
Flora yang tumbuh di Tanagupa antara lain pohon jelutung, ramin, damar, pulai, rengas, kayu ulin, tanaman bakau, kendeka dan berbagai tanaman obat. Selain itu ada anggrek hitam yang dapat dilihat di Sungai Matan dan biasanya hanya mekar selama 5-6 hari pada bulan Februari-April tiap tahunnya.
Ragam faunanya yang dapat dijumpai berupa primata seperti orangutan, bekantan, beruk, owa dan kelasi serta bermacam.satwa liar lain seperti beruang madu, babi hutan, kukang, kijang, kancil, bajing tanah bergaris empat, ayam hutan, kura-kura gading, penyu tempayan, buaya siam, dan tupai kenari.
Pengunjung juga bisa melakukan bird watching karena di dalam kawasannya ada sekitar 200 jenis burung antara lain rangkong badak dan enggang gading.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.tanagupa
0 komentar:
Posting Komentar