. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 13 Desember 2020

Bayi Gaiah Ini Jadi Kado Akhir Tahun Istimewa Buat TN Tesso Nilo


Balai Taman Nasional (TN) Tesso Nilo mendapat kado spesial diujung tahun. Hadiah istimewa itu bukanlah  penghargaan atau sejenisnya, melainkan seekor bayi Gajah Sumatera yang menggemaskan.

Kabar gembira itu dibenarkan oleh Plt. Kepala Balai TN Tesso Nilo Andri Hansen Siregar.

"Benar, kami mendapat kado spesial di ujung tahun, seekor bayi Gajah Sumatera yang dilahirkan dari induk gajah bernama Lisa yang berusia 33 tahun," ungkap Andri Hansen Siregar kepada TravelPlus Indonesia, Minggu (13/12/2020).

Bayi gajah itu kini baru berumur 2 hari. Dia dilahirkan oleh Lisa di Camp Elephants Flying Squad, TN Tesso Nillo, Desa Lubuk Kembang Bungo, Kabupaten Pelalawan, pada hari Jum'at, 11 Desember 2020, sekitar pukul 05.00 WIB.

Bayi gajah berjenis kelamin jantan itu, lanjut Hansen belum diberi nama. "Sementara kami masih menunggu arahan dari bapak Dirjen KSDAE, terkait nama bayi gajah itu," jelasnya.

Bayi gajah ini merupakan anak keempat dari Lisa, hasil perkawinannya dengan seekor gajah liar.

Berdasarkan hasil pengukuran morfometri, bayi gajah Sumatera yang lucu itu memiliki tinggi badan 95 Cm, panjang badan 1,10 Cm, lingkar badan 1,20 Cm, dan berat badan 114 Kg.

Menurut Hansen baik sang bayi gajah maupun Lisa, bundanya kini kondisi keduanya dalam keadaan sehat dan normal. Hal diketahui setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis satwa Balai Besar KSDA Riau.

Kehadiran si mungil yang bikin gemoy (gemas_red) ini menambah jumlah anggota keluarga gajah yang ada di Elephants Flying Squad Camp, TN Tesso Nilo menjadi 9 ekor.

"Dalam rangka pelestarian kawasan TN Tesso Nilo sebagai habitat gajah Sumatera yang merupakan satwa endemik di Provinsi Riau, kami berharap dukungan semua pihak," pungkas Hansen.

Sebagai informasi, Tesso Nilo yang terletak di Kabupaten Palalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau ditetapkan sebagai Taman Nasional pada Tanggal 19 Juli Tahun 2004 oleh Menteri Kehutanan melalui KepMenHut No. 255/Menhut-II/2004.

Taman Nasional berluas 38.576 hektar ini, ekosistemnya berupa hutan hujan tropika dataran rendah (lowland tropical rain forest) yang tersisa di Sumatera saat ini.

Kawasan hutan Tesso Nilo merupakan perwakilan ekosistem transisi dataran tinggi dan rendah yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Floranya antara lain Kayu Batu (Irvingia malayana), Kempas (Koompasia malaccensis), Jelutung (Dyera polyphylla), Kulim (Scorodocarpus borneensis), Tembesu (Fagraea fragrans), Gaharu (Aquilaria malaccensis), Ramin (Gonystylus bancanus), Keranji (Dialium spp), Meranti-merantian (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus spp.), Sindora leiocarpa, Sindora velutina, Sindora Brugemanii, dan jenis-jenis durian (Durio spp.) serta beberapa jenis Aglaia spp.

Di dalamnya juga tumbuh bermacam tanaman obat antara lain pagago (Centella asiatica) dan patalo bumi (Eurycoma longifolia).


Selain gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Tesso Nilo juga menjadi tempat tinggal bagi harimau (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), rusa (Cervus timorensis russa), siamang (Hylobathes syndactylus syndactylus), dan beruang madu (Helarctos malayanus malayanus).

Taman Nasional ini juga menjadi rumah bagi beragam jenis burung antara lain Elang ular bido (Spilornis cheela), Alap-alap capung (Microchierax fringillarius), Kuau (Argusianus argus), Rangkong badak (Buceros rhinoceros), Pijantung kecil (Arachnothera longirostra) serta bermacam hewan kelompok herpetofauna, reptilia, amfibia, dan  serangga.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.tn tesso nilo

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP