Resort Belaban di TNBBBR Punya Banyak Daya Tarik, Aktivitas Wisatanya Tak Hanya Rafting dan Birdwatching
Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) memiliki beberapa resort, salah satunya Belaban yang memiliki daya tarik wisata alam nan beragam. Baru-baru ini, resort tersebut dikunjungi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (WamenLHK) Alue Dohong.
Resort Belahan berada di bawah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Nanga Pinoh. Lokasinya di Desa Belaban Ella, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebagai kawasan konservasi yang terletak di deretan Pegunungan
Schwaner, TNBBBR memiliki sejumlah sungai yang mengalir di dalamnya.
Khusus di Resort Belaban, mengalir Sungai Ella Hulu dengan bermacam jeram yang menantang sebagai wahana arung jeram atau rafting.
"Sungai Ella Hulu di Resort Belaban, TNBBBR punya daya tarik tersendiri sebagai lokasi berarung jeram dengan level jeram yang bervariasi dari level I hingga level III," terang Kepala Balai TNBBBR Agung Nugroho kepada TravelPlus Indonesia, Jumat (20/11/2020).
Jeram-jeram liar di Sungai Ella Hulu, lanjut Agung, disukai para peminat wisata olahraga air (water sport tourism) ataupun wisata minat khusus terutama arung jeram.
Kawasan TNBBBR, termasuk Resort Belaban juga menjadi rumah idaman bagi 217 jenis burung yang tergolong dalam 50 famili.
Salah satu jenis burung yang dapat dijumpai di Resort Belaban adalah Enggang.
"Di TNBBBR tercatat ada 8 jenis Enggang dari 13 jenis Enggang
yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Jadi selain rafting di Sungai Ella Hulu, aktivitas wisata minat khusus lainnya di TNBBBR termasuk di Resort Belaban adalah birdwatching, yakni wisata yang pro lingkungan dan punya nilai edukasi.
Asyiknya, pengamatan terhadap spesies burung liar di dalam hutan Resort Belaban, sambung Agung, bisa dilakukan dengan mata telanjang ataupun dengan bantuan teropong binokular pun monokular.
Apakah cuma rafting dan birdwatching? Jawabannya jelas tidak.
Masih ada beberapa daya tarik lagi di Resort Belaban dengan aktivitas wisata lainnya yang tak kalah menyenangkan, di antaranya bumi perkemahan (bumper) atau camping ground untuk kegiatan berkemah atau camping.
Lokasi camping ground-nya persis di pinggir Sungai Ella Hulu seluas 464 meter persegi.
"Areal camping-nya dibuat sebanyak 3 petak untuk kapasitas sekitar 8 tenda berukuran sedang. Mampu menampung 40 orang," terang Agung lagi.
Kalau malas camping dengan tenda konvesional yang kadang makan tempat, alternatifnya dengan hammocking, bersantai sambil berayun dan menikmati pemandangan indah.
"Serunya ber-hammock di Resort Belaban, bisa dilakukan secara bertingkat," bebernya.
Buat yang senang menikmati pemandangan hutan dan mengamati hidupan liar dari atas ketinggian, bisa mencoba canopy trail-nya.
Kabarnya canopy trail sepanjang 45 meter dan berada di ketinggian 15 meter di Resort Belaban, menjadi yang pertama di Kalbar.
"Kalau mau naik ke canopy trail pastikan didampingi petugas lapangan biar lebih aman dan nyaman," imbau Agung.
Di Resort Belaban juga ada jembatan gantung yang menjadi akses untuk menuju lokasi camping ground dan canopy trail.
Jembatan gantungnya melintasi Sungai Ella Hulu. "Jembatan ini juga jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hobi selfie, karena pemandangan disekitarnya amat menawan, ditambah air sungainya jernih mengalir di antara bermacam bebatuan besar," ungkap Agung.
Satu daya tarik lagi yang ada di Resort Belaban, TNBBBR adalah Air Terjun Guhung Elang yang berlokasi di HM 18 jalur trekking Bukit Baka.
Air terjunnya memang tingginya hanya sekitar 5 meter namun memiliki kolam alami di depannya dengan kedalaman sekitar 4 meter.
Pengunjung yang senang trekking bisa ke Air Terjun Guhung Elang yang merupakan aliran anak Sungai Belaban Ella.
"Jalur treknya berbukit dengan elevasi variatif antara 20 hingga 30 derajat," kata Agung lagi.
Secara aksebilitas, Resort Belaban terbilang paling mudah dijangkau dibanding resort-resort lain yang ada di TNBBBR.
Lewat darat dari Pontianak ke Nanga Pinoh naik bus (Damri, Borneo Trans, Maju Terus, Tanjung Niaga, dan atau TSM). Berangkatnya malam hari pukul 19 dan tiba sekitar pukul 4 pagi.
Melalui udara dari Bandara Supadio, Pontianak naik pesawat Wings pukul 7.20 - 8.00 atau NAM Air pukul 11.50 - 12.30 ke Bandara Tebelian, Sintang. Kemudian dilanjutkan naik taksi ke Nanga Pinoh dengan ongkos Rp 100 ribu.
Selanjutnya dari Nanga Pinoh naik angkutan desa ke Desa Belaban selama 2-3 jam dengan tarif Rp 70 ribu per orang. Lalu menuju Kilometer 37 lokasi Wisata Alam Belaban dengan ojek motor selama sekitar 20 menit dengan ongkos Rp 50 ribu per orang.
"Tiket masuknya Rp 5 ribu untuk hari biasa, Rp 7.500 per orang untuk hari libur. Kalau camping Rp 5 ribu per hari, trekking Rp 5 ribu per kegiatan, pengamatan hidupan liar Rp 10 ribu per kegiatan, rafting Rp 15 ribu per orang, dan wisata canopy trail Rp 25 ribu sekali masuk," terang Agung seraya menambahkan kalau Balai TNBBBR sudah memiliki aplikasi Bakara in Hand yang dapat diperoleh di play store untuk mempermudah pengunjung mendapatkan informasi sekaligus sebagai sarana promosi wisata dan penelitian di TNBBBR.
WamenLHK Minum Air Sungai
Menurut Agung, Resort Belaban baru-baru ini dikunjungi WamenLHK Alue Dohong, tepatnya Rabu (18/11/2020).
Di sana, WamenLHK melakukan penananam Pohon Ulin atau Belian, mengunjungi kegiatan Silvikuktur Intensif atau SILIN, meninjau lokasi Persemaian Semi Permanen, dan berdialog dengan masyarakat yang bekerja di persemaian tersebut.
"Beliau (Alue Dohong_red) juga memberi nama Lusiana untuk anak Orangutan yang lahir di TNBBBR, berbincang-bincang dengan pemandu rafting binaan TNBBBR, melihat kondisi hutan yang masih terjaga, melintasi jembatan gantung, dan turun ke Sungai Guhung Elang bahkan sempat meminum langsung air sungainya yang masih sangat jernih," pungkas Agung Nugroho.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.agungnugroho & tnbbbr
0 komentar:
Posting Komentar