. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 25 November 2020

Mau Akhir Tahunan di TN Karimunjawa? Ini Travel Tips-nya


Wisata bahari salah satu pilihan tepat untuk memberi nilai lebih dalam mengisi liburan akhir tahun, apalagi kalau lokasi yang dituju berstatus Taman Nasional (TN). Salah satu tujuan wisata bahari di kawasan konservasi yang pantas masuk daftar kunjungan akhir tahunan adalah TN Karimunjawa.

Sebagai kawasan TN, Karimunjawa @balai_tn_karimunjawa yang terletak di Utara pulau Jawa dan secara administrasi berada di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah ini memiliki ragam pesona wisata yang lengkap seperti pantai, wisata bawah laut, hutan bakau, dan keunikan budaya masyarakatnya. Oleh karena itu kepulauan satu ini mendapat predikat  “The Paradise of Java”.

Menurut Kepala Balai TN Karimunjawa Titi Sudaryanti, TN Karimunjawa sudah menerima kunjungan wisatawan sejak pertengahan Oktober lalu.

"Kami sudah reaktivasi mulai tanggal 16 Oktober 2020," terangnya kepada TravelPlus Indonesia baru-baru ini.

Mengingat saat ini masih dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru atau new normal, tentu ada pembatasan-pembatasan.

"Kuota pengunjung kami batasi sebanyak 300 orang per minggu. Usia pengunjung hanya boleh antara 10 sampai 60 tahun dan harus mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan penjunjung di TN Karimunjawa cukup beragam, antara lain snorkling, diving,  dan tracking mangrove.

Akses ke Karimunjawa saat ini, lanjut Titi, baru bisa dari Jepara dengan kapal cepat Bahari Express selama sekitar 2 jam dan Kapal Ferry KMP. Siginjay selama lebih kurang 5 jam. Jadwal regulernta seminggu 3 kali.

"Saat ini belum ada rental speed boat dari Jepara - Karimunjawa," ungkap Titi seraya menambahkan untuk yang dari Semarang baik dengan kapal Pelni maupun dengan pesawat dimasa pandemi ini berhenti beroperasi.

Soal akomodasi, pengunjung bisa menyewa homestay dengan tarif bervariaei tergantung fasilitasnya.

Homestay dengan fasilitas kipas angin dan kamar mandi luar tarifnya Rp 100 ribu per kamar per malam. Sedangkan yang kamar mandinya di dalam kamar dan ber-AC, tarifnya Rp 200-300 ribu per kamar per malam.

"Di sini (Karimunjawa_red) ada lebih dari 78 homestay dengan jumlah kamar 300-an. Satu homestay rata-rata memiliki 4-6 kamar," jelas Titi lagi.


Alternatif lainnya berkemah antara lain di Pulau Cemara Besar. Bisa juga hammocking di tepi pantai di Pulau Cemara Kecil.

Namun belum ada yang menyewakan tenda di Karimunjawa. "Biasanya pengunjung yang ingin kemping membawa perlengkapan sendiri," tambah Titi.

Buat pengunjung yang ingin snorkeling dan diving dianjurkan membawa peralatan sendiri. Sedangkan untuk life jacket/pelampung keselamatan tersedia di Karimunjawa.

Sebelum pandemi, sewa peralatan snorkeling ditambah lifejacket di Karimun jawa rata-rata Rp 50 ribu per set per hari. Namun untuk masa pandemi penyewaan alat tersebut masih dilarang untuk beroperasi.

Spot diving tersohor di KarimunJawa antara lain Indonor Wreck, dimana terdapat bangkai kapal yang sudah bertahun-tahun tenggelam. Selain itu di perairan Pulai Sintok (tebing) dan Pulau Menyawakan.

Buat yang tak suka snorkeling dan diving bisa mengelilingi beberapa pulau dengan kapal bersama nahkoda dan pemandu wisata.

Pulau-pulau yang biasa disambangi seperti Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulai Cilik, Pulau Cemara Besar, dan Pulau Cemara Kecil.

Kalau beruntung, pengunjung juga bisa melihat lumba-lumba berenang di perairan antara Pulau Menjangan Kecil ke Pulau Cemara Kecil. Sedangkan Cemara Besar merupakan sebuah pulau yang memiliki bentangan pasir putih cukup luas ketika air laut surut.

Lokasi lainnya Pulau Tengah di bagian Timur Karimunjawa. Kemudian ke Pulau Gosong Seloka, sebuah pulau yang memiliki pasir putih asyik buat berjemur, bermain pasir dan lainnya.

Biar nyaman saat keliling pulau-pulau tersebut, sebaiknya kenakan suncream supaya kulit tidak terbakar matahari dan kenakan pula topi serta kacamata hitam.

Kalau belum puas, sambangi Kampung Bugis di Desa Telaga dan Desa Batu Lawang, Pulau Kemujan. Lokasinya sekitar 45 menit dari pusat kota Karimunjawa ke arah bandara. Ciri khas Kampung Bugis itu, rumah-rumahnya berbentuk panggung.


Buat yang senang mengabadikan pesona matahari tenggelam (sunset) bisa ke beberapa titik antara lain di Pantau Ujung Gelam atau Tanjung Gelam, Pelabuhan Baru Karimunjawa (tempat awal menginjakkan kaki ke Karimunjawa dari Jepara/ Semarang/Kendal).

Lokasi lainnya di Pelabuhan Rakyat Karimunjawa (tempat memulai aktivitas mengelilingi Kepulauan Karimunjawa) dan gardu pandang.

Pengunjung juga bisa menjelajahi hutan bakau (mangrove) sambil melihat flora dan faunanya dan menaiki gardu pandang untuk melihat hamparan hutan bakau beserta perbukitan dan menyaksikan sunset-nya.

Pilihan lain, pengunjung bisa bermain sampan di tepi pantai atau tepian hutan bakau di Bako Lolo, Pulau Kemujan.

Meliihat ragam daya tarik dan akitivitas wisata bahari, minat khusus, dan wisata pro konservasi atau ramah lingkungan yang bisa dilakukan, TravelPlus menilai TN Karimunjawa wajib masuk daftar kunjungan liburan akhir tahun Anda.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. tn karimunjawa 


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP