Jelajah Lampung Diujung Tahun, Ragam Wisata Ini Jadi Pilihan
Liburan akhir tahun sudah di depan mata. Nah, buat Anda yang berencana memilih Lampung sebagai daerah tujuan wisata di ujung tahun ini, ada beragam wisata yang bisa Anda pilih.
Ragam wisatanya antara lain sport tourism (wisata olahraga) atau special interest tourism (wisata minat khusus).
Lalu eco tourism (wisata ekologi atau berkonsep ramah lingkungan) di kawasan konservasi seperti taman nasional (TN) dan cagar alam (CA). Satu lagi shopping tour (wisata belanja termasuk kuliner dan kerajinan khas)
Wisata olahraga dan wisata minat khususnya adalah surfing (berselancar di laut) di Tanjung Setia, Krui, Kabupaten Pesisir Barat atau Pesibar (sebelumnya Krui masuk wilayah Kabupaten Lampung Barat atau Lambar).
Selain surfing, Anda bisa juga memilih rafting (arung jeram dengan perahu karet), river tubing (arung jeram dengan ban dalam mobil), dan bamboo rafting (arung jeram dengan rakit bambu atau gegek) di Kabupaten Way Kanan tepatnya di Sungai (Way) Besai, Kampung Wisata Gedung Batin, Kecamatan Blambangan Umpu.
Rute bamboo rafting-nya berjarak sekitar 10 Km selama sekitar 2,5 jam dengan 3 check point di tengah rute. Satu rakit bambu maksimal menampung 5 orang.
Di Sungai Way Besai, Anda juga bisa memancing Tapah, ikan air tawar langka atau Cat Fish karen berkumis seperti Lele. Masyarakat setempat pernah mendapatkan ikan tersebut terakhir dengan berat 160 Kg.
Sport tourism di lautnya tentu saja diving (menyelam) dan snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving) di perairan Pulau Pahawang yang berada di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran.
Menyelam di pulau seluas 1.084 hektar ini Anda bisa melihat antara lain Ikan Badut atau Nemo di sekitar terumbu karang.
Pilihan lainnya, mountaineering (mendaki gunung) antara lain ke Gunung Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Asyiknya usai turun dari puncaknya yang berketinggian 1.281 Mdpl, Anda bisa mandi air panas di Pemandian Air Panas Way Belerang, Kalianda, di kaki gunung ini yang berhawa sejuk dan bersuasana rindang.
Dua gunung lain yang asyik untuk didaki ada Seminung dan Pesagih di Lambar.
Gunung Seminung berlokasi di Kecamatan Sukau, Lambar yang berbatasan dengan Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Gunung yang berada di sebelah Barat Kota Liwa ini berketinggian 1881 Mdpl. Ada juga yang menyebut tingginya 1.885 Mdpl. Sedangkan Gunung Pesagi yang berada di kawasan Desa Pekon, Kecamatan Belalau memiliki ketinggian sekitar 2.262 Mdpl sekaligus menjadi atapnya Lampung atau gunung tertinggi di Lampung.
Ada dua rute menuju puncaknya, yakni dari Pekon Bahway menuju Pekon Hujung. Jalur kedua dari Pekon Hujung dengan lama pendakian sekitar 12 jam kalau cuaca cerah.
Kalau senang memacu adrenalin dengan paragliding (paralayang), Anda bisa ke Bukit Mandi Angin yang berketinggian 400 Mdpl di Lumbok Ranau, Lambar.
Di sana Anda bisa terbang tandem siang hari bersama instruktur berpengalaman untuk menikmati keindahan Danau Ranau hingga Liwa dari udara. Biayanya Rp 250 ribu per orang.
Bisa juga aktivitas sport tourism yang lebih santai yakni fishing (memancing ikan air tawar) di Danau Ranau.
Selagi di Liwa, Ibukota Lambar, jangan lupa menyantap kulinernya, Pecel Ikan Nila khas Danau Ranau di Rumah Makan Khang Mengan Jejama di Jl. Raden Intan Way Mengaku.
Luangkan waktu pula untuk menyeruput Kopi Robusta-nya di tempat minum kopi antara lain di Cikwo Coffee and Resto Liwa yang beralamat di Jl. Lintas liwa, Gunung Sugih tepatnya di depan Hotel Sahabat Utama; Dievha Cafe di Sukapura, Sumber Jaya; dan atau di Kedai KOPI Simahan di Jl. Lintas Liwa, Pura Laksana, Way Tenong.
Buat oleh-olehnya, Anda bisa beli kopi di Ahli Kopi Lampung (Kopi AKL Coffee) atau di Warung Rendy di Pasar Liwa, Balik Bukit.
Pilihan Eco Tourism
Sementara itu, wisata ekologi yang menarik Anda pilih antara lain melihat Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur (Lamtim).
Di kawasan konservasi tersebut ada Pusat Latihan Gajah (PLG). Di sana Anda bisa menyaksikan bermacam atraksi gajah liar yang sudah jinak karena dilatih seperti atraksi gajah berjoget, menendang bola, parade, hingga melangkahi deretan manusia.
Anda juga bisa menunggangi gajah untuk berkeliling pada siang hari atau yang lebih seru di malam hari dengan mengikuti paket tur safari night.
Selain melihat gajah, Anda juga bisa menyusuri sungai (way) sekaligus mengamati burung (bird watching) Mentok Rimba, Elang, Rangkong dan lainnya di resor Way Kanan yang berhutan payau, mangrove, dan hutan pantai, tepatnya di sepanjang sungai Way Kanan hingga Pantai Kuala Kambas.
Lokasi TNWK di Kecamatan Labuhan Ratu, Lamtim sekitar 90 Km dari Kota Bandar Lampung atau sekitar 2,5 jam waktu tempuhnya dengan berkendara.
Di kawasan konservasi lainnya yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang meliputi 2 provinsi, yaitu Lampung dan Bengkulu serta 4 kabupaten, yaitu Tanggamus, Lambar Barat, dan Pesibar di Lampung serta Kabupaten Kaur di Bengkulu, Anda bisa susur pantai dan jelajah hutan rute Tampang-Belimbing (Tamling).
Di Tamling, Pesibar Anda bisa melakukan pengamatan dan pengintaian keberadaan satwa liar seperti Rusa, Kerbau liar, beragam burung, dan lainnya.
Kawasan konservasi lainnya mengunjungi Cagar Alam Krakatau di perairan Selat Sunda yang masuk wilayah Lamsel.
Di akhir bulan ini, tepatnya 28-29 November 2020 kebetulan ada open trip Krakatau yang diadakan @iyanmdpl dengan harga Rp 400 ribu per orang kalau mepo atau meeting point-nya di Kalianda sedangkan mepo di Pelabuhan Merak Rp 500 ribu per orang.
Biaya tersebut sudah termasuk kapal tur, pelampung, penginapan, simaksi Krakatau, sticker, 4X makan, air mineral, dan pemandu. Tapi belum termasuk alat snorkeling, snack pribadi, dan oleh-oleh.
Tak kalah menarik menyaksikan Lumba-Lumba Hidung Botol di Teluk Kiluan di Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.
Biasanya lumba-lumba di sana bisa dilihat pukul 06.00-10.00 WIB dan
16.00-17.00 WIB.
Sebelum berangkat ke kawasan konservasi (TNWK, TNBBS, CA Krakatau, dll) sebaiknya cek/konfirmasi dulu ke pengelolanya apakah sudah dibuka untuk kunjungan wisata atau belum.
Shopping tour-nya tentu saja belanja kerajinan Tapis (kain tradisional khas Lampung) dan Kopi Luwak Robusta. Alternatifnya memborong varian Keripik Pisang dan Durian.
Lokasi belanjanya antara lain Pasar Bambu Kuning di Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung.
Pasar yang berada dekat Museum Lampung tersebut merupakan sentra penjualan Tapis. Harganya dari ratusan sampai jutaan per lembarnya.
Anda juga bisa langsung datang salah satu pusat kerajinan Tapis sekaligus toko milik Ani di Kecamatan Tanjung Karang Barat.
Proses membuat satu Kain Tapis untuk sarung saja, membutuhkan waktu sampai satu bulan. Kalau kain ujung sarat (penuh) untuk pengantin bisa memakan waktu dua bulan. Tak heran harga Kain Tapis unjung sarat ini paling murah Rp 3 juta.
Kain Tapis sudah dilirik sejumlah perancang busana untuk diperkenalkan ke tingkat dunia.
Salah satu desainer yang menjadikan Tapis sebagai kain untuk rancangannya adalah Nasya Collyer.
Nasya pernah menampilkan 12 gaun berbahan utama kain Tapis Lampung yang diperagakan oleh 12 model profesional di ASC Fashion Week 2018, ajang peragaan busana yang diikuti berbagai desainer dari penjuru dunia, tepatnya di Metropolitan Pavillion, Manhattan, AS.
Keripik Pisang adalah oleh-oleh lain yang wajib Anda bawa pulang seusai menjelajahi Lampung.
Merek Keripik Pisang khas Lampung ada banyak antara lain Mr. Monkey, Aneka Yen Yen, Aneka Kembang, Marina, Suseno, 3 Putra dari Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Lamsel, dan merek Aroma Sejati, produksi PT Andalas Mekar Sentosa dari Bandar Lampung.
Keripik Pisang Lampung banyak variannya, seperti rasa manis, asin, gurih, balado, coklat, susu, kopi, stroberi, melon, mocca, jagung bakar, durian, barbeque, dan rasa pandan.
Kemasannya ada yang berukuran 125 gram sampai 500 gram dan 1 Kg dalam kemasan box. Ada juga dalam kemasan kaleng. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 15 ribu per bungkus.
Tempat membeli aneka Keripik Pisang tersebut di toko oleh-oleh khas Lampung antara lain di Jl. Ikan Kakap, Bandar Lampung.
Pilihan lain di sejumlah hotel dan Dekranasda, serta di pelabuhan, baik di Bakauheuni maupun Merak bahkan sampai di sekitar Terminal Merak, Banten.
Di samping Keripik Pisang, Anda bisa borong oleh-oleh khas Lampung lainnya seperti Kerupuk Amplang, Manisan, dan aneka kue kering lainnya.
Kalau sekadar ingin nyantai sambil ngupi dan ngemil di Bandar Lampung, Ibukota Provinsi Lampung pilihannya antara lain di Dr Coffee di Jl. Pagar Alam, atau lebih dikenal dengan nama Gang PU, Bandar Lampung.
Masih di Kota Bandar Lampung, ada Els Coffee House di Jl. Salim Batubara, Teluk Betung. Lalu Els Coffee City Hub Hotel di Jl. Kartini, Els Coffee Lampung Walk di Jl. Urip Sumoharjo, dan Els Coffee Mal Boemi Kedaton di Jl. Teuku Umar.
Satu lagi Els Coffee di Bandara Internasional Radin Inten II di Branti, Lamsel.
Bisa juga ke Kedai Maha Rindu Kopi di Jl. Soemantri Brojonegoro No 22 A (Pintu Masuk Geprek II Unila). Kalau dari arah pusat Kota Bandar Lampung, belok kanan setelah Museum Lampung.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, dok.@iyanmdpl, @kruitourism & @tnbbsoficial
0 komentar:
Posting Komentar