Hiu Paus Berakhir Pekan di Taman Arkeologi Onrust, Wow Ini Pemandangan Langka
Ternyata bukan cuma sejumlah wisatawan yang berakhir pekan di kawasan Taman Arkeologi Onrust, Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta, Minggu (15/11/2020). Tapi juga tiga ekor Ikan Hiu Paus.
Jenis ikan besar yang oleh turis bule disebut whale shark ini, kemarin terlihat asyik berenang cukup lama di perairan antara Pulau Onrust dan Pulau Cipir.
Liburan akhir pekan ikan bernama ilmiah Rhincodon typus ini berhasil diamati dua orang petugas sekaligus pemandu wisata Taman Arkeologi Onrust, Ridwan Saide dan Rosadi.
Bukan cuma melihat pemandangan langka dan luar biasa, Ridwan pun berhasil mengabadikan ikan yang di tubuhnya ada corak totol putih sehingga sampai sekarang masyarakat lebih sering menyebutnya Hiu Totol tersebut dengan merekamnya lewat video HP.
Ada tiga video Hiu Paus yang berhasil direkam Ridwan seadanya, lalu diunggah di akun resmi Instagram (IG) Taman Arkeologi Onrust @pulau_onrust.
"Yang keliatan ada tiga ekor Hiu Paus, Tapi yang ke-rekam agak jelas hanya satu ekor, pas Hiu Pausnya mendekat," terang Ridwan kepada TravelPlus Indonesia lewat pesan WA.
Menurut Rosadi dan Ridwan Hiu Paus sebelumya juga sudah pernah muncul di perairan Taman Arkeologi Onrust yang terdiri dari Pulau Onrust, Cipir, dan Pulau Kelor pada tahun 2018 tapi hanya satu ekor, dan itupun cuma selewatan atau sebentar.
"Sewaktu tahun 2018, kami sempat lihat juga tapi nggak sempat memvideokannya," ungkap Ridwan.
"Tapi hari ini, jumlahnya tiga ekor dan cukup lama main-main persis di depan Pulau Onrust selama 1 jam-an mulai pukul 3-an sampai 4-an sore," ungkap Rosadi.
Kata Rosadi, selain dia dan Ridwan, banyak juga pengunjung yang melihat ketiga ekor Hius Paus tersebut, terutama para pemancing dari atas kapal kayu.
Sebelumnya, tepat pada Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2020 tanggal 5 November lalu, seekor Ikan Hiu Paus juga melintasi Teluk Jakarta, tepatnya di perairan zona inti Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu.
"Waktu itu dua polhut kami, Irzan dan Gozali bertemu seekor Whale Shark sepanjang sekitar 4 meter dan lebar setengah meter, dan langsung merekamnya saat perjalanan menuju Pulau Penjaliran Timur untuk penjagaan kawasan," terang Kepala Balai TN Kepulauan Seribu, Badiah.
Video rekaman si ikan besar yang baik hati itu, lanjut Badiah, kemudian diunggah di akun IG @tnlkepulauanseribu hari itu juga.
Berdasarkan data dari berbagai sumber yang TravelPlus kumpulkan termasuk dari wikipedia dan laman Kementerian Kelautan dan Perikanan kkp.go.id, ikan satu ini disebut Hiu Paus karena ukuran tubuhnya sebesar mamalia Paus.
Ukuran rata-rata Hiu Paus dewasa diperkirakan panjangnya sekitar 9,7 meter dan beratnya 9 ton. Namun pernah ditemukan di Karachi, Pakistan, sepanjang sekitar 12,65 meter dan seberat lebih dari 21,5 ton, sementara lingkar badannya sekitar 2,1 meter.
Dilindungi
Di Indonesia, Hiu Paus yang juga bernama lokal Hiu Bintang, Hiu Tutul, Geger Lintang (dari bahasa Jawa, artinya: punggung berbintang), dan orang Bajo memanggilnya Karwo Dede ini termasuk dalam jenis ikan yang dilindungi dengan status Perlindungan Penuh menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.
Ikan Hiu Paus juga termasuk ke dalam daftar CITES Appendix II pada tahun 2003.
Hiu Paus memang suka kolam dan permukaan perairan untuk mencari makan antara lain zooplankton, ikan-ikan kecil seperti baby tuna dan teri (filter feeder).
Ikan ini dapat dijumpai di dekat pantai hingga kedalaman 100 meter, kadang masuk ke daerah laguna di pulau atol, dan lepas pantai (open ocean).
Ciri khas Hiu Paus, kepalanya berbentuk gepeng dengan mulut yang lebar bisa mencapai 1,4 meter. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Warna tubuhnya umumnya keabu-abuan dengan perut putih dan lima pasang insang berukuran besar.
Ikan ini memiliki dua sirip dorsal/punggung, sirip pektoral/dada, sirip pelvic/perut, sirip anal, dan sirip kaudal/ekor.
Hiu paus tergolong jenis hiu yang jinak atau tidak berbahaya bagi manusia atau harmless.
Sebarannya terutama di perairan tropis dan subtropis yang bersuhu hangat.
Di Indonesia, Hiu Paus dapat dilihat di perairan Aceh pada Maret-April, Pangandaran (Agustus-September), Madura (September-November), Probolinggo (Januari-Mei), Timor NTT (Agustus-November), dan Teluk Cendrawasih Papua Barat hampir sepanjang tahun.
Hiu Paus pernah ditemukan terdampar di sejumlah perairan pantai antara lain di Pandan, Tapanauli Tengah, Sumut; Pantai Anakan, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar; Pantai Air Manis, Korong Sungai Limau, Nagari Kuranji Hilir, Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumbar; di Pasia Taluak Batuang, Pesisir Selatan, Sumbar; dan Pantai Tan Sridano, Pesisir Selatan, Sumbar.
Ada juga Hiu Paus yang terjaring pukat nelayan antara lain di Aceh Selatan dan di Desa Bangka Rimung, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Aceh.
Kehadiran Ikan Hiu Paus di perairan Taman Arkeologi Onrust dan TN Kepulauan Seribu tentu bisa menjadi daya tarik wisata ekologi (eco tourism) yang mendatangkan pendapatan besar.
Itu bisa terwujud, jika jadual kedatangannya untuk mencari makan sambil berakhir pekan, rutin, diketahui waktunya serta dikelola/dikemas dengan profesional dan tentunya mengindahkan konsep pro konservasi atau ramah lingkungan.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.screenshoot video ridwan, @pulau_onrust & @tnlkepulauanseribu, rosadi & kkp.go.id
0 komentar:
Posting Komentar