. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 26 Oktober 2020

Tur Kota Kendari, Jembatan yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi Ini Wajib Masuk Itinerari


Punya rencana tur kota (city tour) Kendari dalam waktu dekat ini? Kalau iya, jangan lupa masukan Jembatan Teluk Kendari Bahteramas yang baru diresmikan Presiden Jokowi Kamis (22/10/2020) ke daftar itinerari.

Kenapa? Karena jembatan sepanjang 1.349 meter yang menghubungkan kawasan Kota Lama - Poasia ini tengah ngehits.

Keberadaannya bukan hanya bermanfaat mempersingkat waktu, mengurangi kemacetan, dan memperlancar mobilitas ekonomi, pun menambah elok paras Kendari.

Jembatan yang mulai dibangun sejak 2015 ini menjadi magnet baru sekaligus kebanggaan bukan cuma bagi warga Kota Kendari, pun masyarakat Sultra.

Jembatan tipe cable stayed ini memiliki 4 lajur serta terdapat median dan trotoar dengan total lebar 20 meter.

Mudah koq menjangkau jembatan yang disinyalir terpanjang ke-3 di Indonesia ini. Jaraknya dari Bandara Haluoleo sekitar 29,6 Km atau sekitar 1,5 jam berkendara.

Lalu ikon landmark apalagi yang menarik dilihat di Kendari? Tenang, sebelumnya Kota Kendari sudah miliki sekurangnya 4 ikon landmark yaitu Masjid Raya Kendari, Tugu Persatuan  Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kendari, Jembatan Kuning Bungkutoko, dan Masjid Al Alam Kendari.

Masjid Raya Kendari terletak di Jalan Abdullah Silondae Kota Kendari, patokannya setelah Mall Mandonga.

Masjid yang bernama asli Masjid Al-Kautsar ini dibangun dalam rangka diselenggarakannya MTQ tingkat Nasional yang ke-21 tahun 2006, kemudian menjadi pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra.

Tugu Persatuan atau Tugu Eks MTQ merupakan landmark religi yang terletak di jantung Kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Korumba, Kecamatan Kendari.

'Monas'nya Kendari ini dibangun pada tahun 2004 sewaktu Kota Kendari menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional.

Untuk mencapai atap tugu ini melihat pemandangan Kota Kendari, pengunjung bisa menggunakan lift.

Jembatan Kuning Bungkutoko, sesuai namanya memang bercat warna kuning. Lokasinya di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Jembatan dengan lebar 9 meter ini menghubungkan bibir teluk daratan Kendari dengan Pulau Bungkutoko yang berada tepat di muara Teluk Kendari.

Di sini, pengunjung bisa bersantai dan  jogging di Ruang Terbuka Hijau (RTH)-nya lalu berkunjung ke Kampung Kerang, melihat budidaya kerang.


Masjid Al Alam Kendari yang berada di Jl. Masjid Al Alam, Kecamatan Lalolara, Kota Kendari berada di  tengah Teluk Kendari sehingga dikenal juga dengan nama Masjid Tengah Laut atau Masjid Terapung Kendari.

Luas areal masjid ini sekitar 12.692 meter persegi, terdiri atas 4 bangunan utama, yaitu bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka serta 4 menara masjid.

Apakah ada tempat bersejarah/cagar budaya? Jelas ada, di antaranya masjid dan gereja di belakang Kantor Camat Kendari yang menjari ikon kerukunan antar-umat beragama.

Selain itu Bungker dan Meriam Panjang Jepang di Bukit Pesisir, Kelurahan Mata serta tempat pertahanan Kolonial Jepang di Pulau Pandan,  Kelurahan Abeli.

Kalau mau kulineran dimana? Ya ke kawasan kuliner Pantai Teluk Kendari,  area sekitaran Jl. Edy Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat.

Pengunjung bisa menyantap kudapan pisang epek-epek, minuman sarabba, es pisang ijo, jagung bakar, dan lainnya.

Ketika musim durian tiba, juga bermunculan pedagang durian. Durian yang dijual berasal dari Kabupaten Kolaka, ukurannya lebih kecil dari durian Medan tapi rasanya manis.

Untuk santap siang atau malam dengan aneka masakan ikan bisa ke Rumah Makan Kampung Empang di Jl. Masusila, Desa Andonohu, Kecamatan Kambu yang mengusung konsep gazebo terapung di atas danau.

Pilihan lain Rumah Makan Ikan Bakar Alamo di Jl. Sultan Hasanuddin no. 47; Rumah Makan Samudra di Jl. A. Yani 26 Wua-Wua; dan Rumah Makan Kampung Bakau di Jl. Brigjen Sugiarto, Jembatan Triping 2, Desa Andonohu, Kecamatan Poasia.

Buat penggemar makanan Pallumara dengan cita rasa yang khas, bisa pergi ke Rumah Makan Angkasa Nikmat di Jl. Brigjen M. Yoenoes (By Pass) No. 77.

Inapnya dimana? Di kota ini tersedia bermacam penginapan, mulai dari hotel kelas melati hingga berbintang.

Pilihan hotel berbintangnya antara Hotel Athaya di Jl. Syech Yusuf No.100, Mandonga.

Pilihan lain Hotel Qubra yang letaknya dekat sekali dengan Teluk Kendari.

Selain itu ada Hotel Imperial, Purnama, Listi Inalatuh, dan Hotel Aden di Jalan A. Yani atau Hotel Maleo, Almaera, Anggrek, Efarial, dan Hotel Nusa Indah di Jl. S. Parman. 

Mau bawa pulang dari Kendari, oleh-olehnya apa? Borong aja Kacang Mete, Cokelat Kacang Mete, dan Kripik Mete di Toko Mete Mubarak yang berada di Jl. Edi Sabara dan Toko Athifah di Jl. H Supu Yusuf Nomor 22, Kelurahan Bende, Kadia.

Aneka kerajianannya yang bisa dibeli antara lain Kain Tenun Khas Kendari dan perhiasan dari perak seperti cincin, gelang, kalung, anting, dan bros.

Kalau masih ingin melanjutkan tur kota, bisa berkunjung ke Kebun Raya Kendari di Poros Nangsa - Nanga, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia; Air Terjun Amarilis di Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat; Mangrove Lahundape Teluk Kendari di  Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat; dan Green Kanaya Kendari di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@ispresiden & @masjid_tengah_laut

 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP