Semarakkan Hari Batik Nasional 2020, TravelPlus Galang Donasi Masker Batik Tahap lV

Dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional di era pandemi, 2 Oktober, TravelPlus Indonesia mengadakan penggalangan donasi untuk masker kain nusantara terutama dari batik.

"Penggalangan ini sekaligus bertujuan membantu mengangkat dan mempromosikan masker batik  produksi UMKM dari berbagai daerah di Indonesia," terang Zen Abdul ketua pelaksana penggalangan masker batik kepada TravelPlus, Kamis (1/10) atau sehari menjelang peringatan Hari Batik Nasional 2020.

Selain itu, lewat kegiatan ini TravelPlus ingin membantu menggalakkan anjuran pemerintah kepada masyarakat Indonesia dimanapun untuk memakai masker di era adaptasi kebiasan baru.

"Memakai masker batik, disamping turut menyemarakkan peringatan Hari Batik Nasional, juga mengindahkan dan membudayakan pemakaian masker sebagai salah satu dari tiga poin dalam protokol kesehatan selain mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak atau physical distancing pada masa pendemi ini untuk mencegah terpapar  virus Covid-19," terang Zen lagi.

Sebagai informasi aksi donasi masker batik kali ini merupakan penggalangan tahap keempat.

Tahap pertama, TravelPlus lakukan Maret-April 2020 atau diawal pandemi, sebelum pihak-pihak lain kemudian melakukan kegiatan serupa.

"Pada tahap pertama, ada beberapa donatur yang tak mau disebut namanya memberikan donasi berupa uang lalu TravelPlus belikan masker lurik khas Klaten," ungkap Zen.

Selanjutnya penggalangan donasi masker kain Nusantara tahap kedua April-Mei 2020, sejumlah donatur menyumbangkan masker batik dari @idhajacinta dan @centhil.berkisah Solo serta masker Merah Putih dari @ambosyarif Sumatera Barat.

"Masker yang terkumpul di tahap satu dan dua sudah disebarluaskan ke sejumlah pengurus forum wartawan dan masyarakat beragam profesi dari anak-anak sampai orang dewasa serta beberapa komunitas pecinta alam antara lain Agatra Sraya di Jakarta," terang Zen.

Berikutnya tahap ketiga Mei-Juni 2020 mendapatkan donasi berupa dana dari donatur yang juga tak ingin disebutkan namanya, masker kain polos dari @davinastore_ dan @davinamaskerfashion Boyolali serta masker batik dari @btbatiktrusmi Cirebon dan @masaga_kainnegeri Bandung.

"Seluruh masker yang terkumpul juga sudah dibagikan ke FORWAN @forwanofficial Peduli Wartawan (FPW) #2, sejumlah warga di Jabodetabek, anak-anak panti asuhan, dan keluarga teman di Sibolga, Sumatera Utara," tambah Zen.

Di kesempatan baik ini, TravelPlus mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu, baik itu dana, doa, dan lainnya pada penggalangan tahap 1 sampai 3.

"Special thank buat para donatur baik berupa masker maupun dana antara lain @btbatiktrusmi, @idhajacinta, @centhil.berkisah, @davinastore_, @davinamaskerfashion, @ambosyarif @tanjunglesungid, dan sejumlah donatur hamba Allah yang tak mau disebut namanya semoga apa yang sudah diberikan diridhoi Allah SWT dan  menjadi ladang pahala buat 'investasi' kelak," ucap Zen.

Khusus penggalangan tahap empat yang akan dimulai besok, Jumat tanggal 2 Oktober 2020 bertepatan dengan Hari Batik Nasional, TravelPlus kembali bekerjasama dengan Forum Sinergi Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Forgi Budparekraf), bukan hanya akan menggalang donasi masker batik tapi juga ikat kepala batik.

Ikat kepala, orang Sunda menyebutnya Iket atau Totopong, sedangkan di Bali dikenal dengan nama Udeng. Di sejumlah daerah lainnya juga punya nama/istilah tersendiri.

"Buat lembaga/instansi swasta/pemerintah, UMKM, perorangan/individu, komunitas, dan lainnya yang ingin berdonasi baik dana, masker batik dan ikat kepala batik bisa menghubungi TravelPlus hanya lewat WA: 085711831768," kata Zen.

Sebagai pengingat, Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan & Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

"Ayo kita ramaikan Hari Batik Nasional di masa pandemi ini dengan memakai masker batik, ikat kepala, baju dan atau  aksesoris dari batik. Kalau bukan kita yang pakai, banggakan, dan gaungkan, ya siapa lagi," pungkas Zen.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis )