Lain Dulu Lain Sekarang, Wajah Malela Kian Menawan
Delapan tahun tak bertemu Malela, ternyata dia sudah berubah. Sekarang, paras air terjun (curug) yang berada di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini semakin menawan.
Bukan cuma melihat pesona Malela pagi dan siang hari, kami (TravelPlus, Marno, Lestari, Iwoe, Ratna, Tuti, dan Ana) sempat bermalam di atas bongkahan batu besar tempat di depan tenda dome yang kami dirikan, kira-kira 50 meter dari tumpahan Curug Malela.
Malam itu kami terpaku menyaksikan ribuan kunang-kunang hilir-mudik usai keluar dari sarangnya satu persatu di kegelapan malam.
Serangga bernama ilmiah Lampyridae itu seakan menyambut kehadiran kami, sekaligus ingin mempertontonkan pesona cahaya keemasannya yang berkilauan.
Suasana Malela benar-benar menakjubkan. Ribuan kunang-kunang menyala menerangi kegelapan hutan di kiri-kanannya.
Semakin malam, suara Malela semakin riuh terdengar seperti tengah memainkan sebuah instrumen alam, mengiringi ribuan kunang-kunang yang menari, terbang kesana-kemari.
Pulang dari sana, TravelPlus membuat tulisan bertajuk: 'Malela Menakjubkan Kala Berhias Ribuan Kunang-Kunang'.
Ketika itu wajah curug yang berjuluk The Little Niagara karena bentuknya melebar mirip dengan Air Terjun Niagara yang ada di perbatasan Amerika-Kanada itu, masih apa adanya.
Namun sekarang, di dekat curug setinggi sekitar 60 meter dengan lebar 70 meter ini ada bangunan panggung atau gardu pandang dan juga jembatan untuk spot foto serta ada tulisan Curug Malela.
Semua itu jelas terlihat di dalam video tentang Curug Malela yang diunggah Ridwan Kamil di akun Instagram (IG)-nya @ridwankamil, Jumat (16/10/2020),
Di captions-nya, Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan kalau Curug Malela merupakan salah satu air terjun terbesar di Jawa Barat.
"Infrastruktur akses dan ruang istirahat untuk pengunjung sudah diperbaiki agar nyaman dan tidak berpotensi mengotori lingkungan," tulisnya seraya menambahkan kalau pembangunan sarpras atau sarana dan prasarana tersebut merupakan bagian dari program unggulan destinasi wisata dari dana Pemprov Jawa Barat.
Selain bangunan baru itu juga sudah ada area parkir, toilet umum, dan beberapa warung makan.
Dulu, sewaktu TravelPlus kali pertama ke sana, semua bangunan sarpras tersebut belum ada.
Nah, buat traveler yang ingin menikmati paras Malela saat ini, cukup membayar tiket masuk seharga Rp 5.500 per orang dan biaya parkir Rp 1.000 per sepeda motor dan Rp 3.000 per mobil.
Buat yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa naik kendaraan umum dari Terminal Ciroyom ke Terminal Bunijaya dengan elf, lalu naik ojek motor menuju Desa Cicadas, dan dilanjutkan berjalan kaki ke Curug Malela yang buka setiap harinya pukul 8 pagi sampai 4 sore.
Selama masa adaptasi kebiasaan baru, traveler yang ingin datang menikmati paras terkini Curug Malela, wajib mematuhi 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer) serta menghindari kerumunan. Satu lagi, tidak membuang sampah sembarangan.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok.dari video @ridwankamil
0 komentar:
Posting Komentar