Siti Nurbaya Pimpin Rapat Antisipasi Karhutla dan Banjir, Ini Sederet Catatan Pentingnya
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Men-LHK) Siti Nurbaya memimpin rapat prediksi, evaluasi cuaca dan iklim untuk antisipasi karhutla dan banjir di Indonesia, hari ini, Jumat (18/9/2020).
Berdasarkan rekomendasi BMKG, Indonesia masih harus terus mewaspadai anomali cuaca.
"Tantangan kita adalah luasnya wilayah, dan berbagai persoalan dinamis di tiap daerah yang berbeda-beda," terang Men-LHK yang diunggah di akun Instagram pribadinya @siti.nurbayabakar usai memimpin rapat tersebut.
Siti mencontoh, bila tahun lalu pada periode ini Indonesia berhadapan dengan ancaman karhutla, maka tahun ini beberapa wilayah dilaporkan sedang terjadi banjir. "Ini semua harus bersama-sama kita cermati dan antisipasi," imbaunya.
Khusus untuk karhutla, Menteri Siti mengaku juga terus mengikuti perkembangan hotspot setiap hari.
"Evaluasi laporan dari lapangan saya terima setiap pagi dan malam. Ini juga penting untuk melihat efektifitas kerja pengendalian karhutla, terutama di masa pandemi," ungkapnya.
Kata Siti Nurbaya, ada beberapa catatan penting dari rapat tadi.
Pertama, sampai Oktober kerja tekhnologi modifikasi cuaca (TMC) untuk membasahi gambut, mengisi kanal dan embung, tetap akan dilakukan.
"Kita masih lakukan TMC untuk wilayah Riau, Jambi dan Sumsel. November akan diintensifkan di Kalsel-Kaltim. Observasi terus dilakukan di Aceh-Sumut," jelasnya.
Catatan kedua, tindaklanjut pada beberapa riset-riset penting dari kerja pengendalian yang telah dilakukan lima tahun terakhir, agar bisa memiliki satu pedoman bersama untuk pengendalian karhutla permanen.
"Di antaranya riset reaksi perilaku awan, riset gambut khususnya tekhnik Watermanagement, riset perilaku kubah gambut (water balanced), dan berbagai riset pendukung lainnya," terangnya.
Berikutnya, pelembagaan data BMKG bagi seluruh daerah, diseminasi di Pemda.
"Hal ini penting agar Pemda dapat menggunakan data BMKG untuk mitigasi bencana, terutama untuk prediksi daerah rawan banjir dan upaya pengendalian karhutla," jelasnya lagi.
Selanjutnya, pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) juga akan semakin diintensifkan melibatkan lintas Kementerian/Lembaga, tentunya dengan keterlibatan masyarakat.
Sebagai catatan tambahan, lanjut Siti Nurbaya, berbagai upaya pengendalian karhutla di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan.
"Meski tantangan lapangan masih besar, namun mulai terpola dan akan terus kita matangkan di tengah tantangan yang sama sedang dihadapi berbagai negara di dunia," terangnya.
Seperti saat Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah, diminta untuk membantu pengendalian karhutla pada negara tetangga Australia ketika sedang mengalami karhutla.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah lebih maju dan terukur dalam pengendalian karhutla.
"Intinya, kita semua sedang dan terus bergerak menuju apa yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo, mengenai solusi permanen pengendalian karhutla di Indonesia," terangnya seraya menambahkan bahwa arahnya sudah tepat dan jelas, tinggal menjaga konsistensi hingga nantinya terbentuk satu pedoman bersama untuk masa depan lingkungan hidup yang lebih baik.
Menurut Menteri Siti, saat ini semua pihak masih melaksanakan kerja lapangan yang terbaik bagi segenap rakyat Indonesia.
Turut hadir dalam rapat ini antara lain Kepala BMKG, BPPT, BNPB, BRG, dan segenap jajaran lintas kementerian/lembaga.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@siti.nurbayabakar
0 komentar:
Posting Komentar