Kemenparekraf Serahkan Dukungan Barang CHSE Buat Empat Desa Wisata di DSP Borobudur
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lewat Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur menyerahkan dukungan barang Cleanliness, Healthy, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dan alat penunjang keamanan kepada empat desa wisata di Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur.
Penyerahan berlangsung di Taman Buah, Desa Wisata Karangrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (23/9/2020).
Ada 4 Desa Wisata di DSP Borobudur, provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang mendapatkan dukungan barang CHSE dan alat penunjang keamanan hari ini.
"Keempat desa wisata itu terdiri atas 3 desa wisata di Kabupaten Magelang yakni Desa Wisata Karanganyar, Karangrejo, dan Desa Wisata Borobudur serta 1 Desa Wisata Kaligono di Kabupaten Purworejo," terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Dr. Ir. Hari Sungkari saat memberi kata sambutan.
Barang CHSE yang diserahkan ke masing-masing kepala desa, antara lain wastafel oortable, handsanitizer, masker, sarung tangan medical latex, face shield, alat semprot sprayer elektrik, tempat sampah organik dan anorganik serta thermogun.
Di era tatanan kehidupan baru ini, lanjut Hari, desa wisata jangan hanya mempromosikan keindahan alam atau keunikannya saja. "Tunjukkan juga kalau desa-desa wisata di sini bersih, menjalankan protokol kesehatan, dan aman. Itu menjadi modal pemasaran buat wisatawan datang ke sini nanti," terangnya.
Kata Hari keselamatan merupakan bagian dari Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah, dan Kenangan). "Maka dari itu, perlu menguatkan Sapta Pesona di setiap desa wisata DSP Borobudur ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di era new normal ini," tambahnya.
Menurut Hari, pengelola desa wisata juga harus memahami bahwa tipe wisatawan di era pandemi ini lebih kepada wisatawan nusantara atau wisnus yang berkendaraan overland. "Jadi desa-desa wisata di sini harus bersiap diri menyambut kehadiran wisnus pada liburan akhir tahun dan natal tahun ini," terangnya.
Terkait penerapan protokol kesehatan, desa-desa wisata di sini harus jujur menjelaskan berapa kapasitas atau daya tampung wisatawannya.
Misalnya kalau di Desa Wisata Karangrejo ini kapasitas aslinya sebanyak 200 wisatawan per hari, maka pada masa tatanan kebiasaan baru ini dibikin 100 wisatawan per hari dulu.
Keterangan mengenai kapasitas itu harus ditulis di depan gerbang desa wisata serta diinformasikan dan diviralkan lewat medsos dan lainnya agar publik tahu.
"Kabarkan pula kalau desa-desa wisata di sini sangat konsen dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tapi tetap menerima kehadiran para turis," jelas Hari seraya menegaskan desa-desa wisata yang mengindahkan semua itu akan didatangi wisatawan.
Kepala Desa Wisata Kaligono, Suroto yang hadir dalam acara penyerahan barang CHSE tersebut, berucap syukur karena terpilih menerima dukungan barang CHSE dari Kemenparekraf.
"Alhamdulillah kami senang dan berterima kasih, bantuan ini sangat bermanfaat dan kami akan menerapkan protokol kesehatan CHSE, Sapta Pesona, dan mempomosikannya agar wisnus tahu kalau desa kami siap menerima kunjungan dengan menerapkan protokol kesehatan," ungkap Suroto.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf Oni Yulfian MBTM menjelaskan pengembangan desa wisata di DSP Borobudur dalam tahun anggaran ini meliputi 12 desa wisata yakni 4 desa wisata di Jateng yang hari ini menerima dukungan barang CHSE dan alat penunjang keamanan sebagaimana tersebut di atas.
Sementara itu DI. Yogyakarta ada 8 desa wisata yang juga akan menerima dukungan yakni Desa Glagah, Segajih, Tinalah, dan Desa Jatimulyo di Kabupaten Kulonprogo; Desa Bleberan Sri Getuk (Kabupaten Gunung Kidul); Desa Pulesari dan Desa Garongan (Kabupaten Sleman); Desa Mangunan (Kabupaten Bantul); dan Desa Kaligono (Kabupaten Purworejo).
Selain menyerahkan dukungan barang CHSE di 4 desa wisata di Jateng, lanjut Oni, pihaknya juga melakukan penguatan Sapta Pesona serta aksi bersih di Desa Wisata Karangrejo yang diikuti 50 orang partisipan.
"Besok, Kamis, 24 September 2020, kami akan melakukan sosialisasi CHSE, visitor management, dan sadar wisata di MesaStila Resort, Magelang, Jateng dengan jumlah peserta sekitar 60 orang," pungkas Oni.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar