11 Juli TN Kelimutu Reaktivasi, Kuota 200 Travelers Per Hari
Taman Nasional (TN) Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores, NTT akhirnya reaktivasi atau dibuka kembali untuk kunjungan wisata alam berkonsep ramah lingkungan atau ekowisata setelah sempat ditutup beberapa bulan.
Kabar menggembirakan buat para travelers peminat wisata alam yang #prokonservasi ini TravelPlus Indonesia peroleh langsung dari Kepala Balai TN Kelimutu Persada Agussetia Sitepu, S.Hut, M.Si yang akrab disapa Agus Sitepu.
"Benar rencana besok, tanggal 10 Juli 2020 kita akan ceremoni reaktivasi TN Kelimutu dengan Bupati Ende Djafar Achmad. Lusanya tanggal 11 Juli baru dibuka buat pengunjung jika sudah ada yang booking online. Dan hari ini pengumuman ceremoni serta reaktivasi TN Kelimutu akan disampaikan dalam webinar Launching for Reopened bertajuk Reaktivasi Ekowisata TN/TWA Virtual Live Provinsi NTT," ungkap Agus kepada TravelPlus lewat pesan WA sebelum tampil sebagai narasumber di webinar tersebut, Kamis (10/7/2020) sore.
Menurut Agus berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi pelaksanaan simulasi wisata new normal (kelaziman baru) TN Kelimutu baru-baru ini, terdapat sekurangnya 4 hal/prinsip baru yang harus dilakukan setiap traveler dalam berekowisata di TN Kelimutu yang membedakan dengan kondisi normal sebelumnya.
Keempat hal baru itu adalah traveler yang berwisata di TN Kelimutu harus mentaati protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 seperti yang tertuang dalam "Syarat dan Kewajiban Pengunjung".
"Sekurangnya ada 11 tata cara berkunjung di TN Kelimutu di era new normal ini, di antaranya wajib membawa dan menggunakan masker, mengukur suhu tubuh dan tidak boleh dari 37,5 C, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan dan jaga jarak 1-2 meter dengan orang lain, serta membawa hand sanitizer sendiri," terang Agus.
Hal baru kedua, traveler yang ingin berwisata di TN Kelimutu harus melakukan pemesanan tiket terlebih dahulu melalui booking online di No WA: 0821-1010-3335, minimal 1 hari sebelum kedatangan.
"Pemesanan tiket masuk TN Kelimutu secara online pada jam kerja mulai 07:30 - 17:00 setiap hari ini bertujuan mencegah overload pengunjung yang dapat mengacaukan pelaksanaan protokol kesehatan," jelas Agus.
Hal baru ketiga yang harus diketahui traveler adalah jumlah pengunjung untuk berwisata di TN Kelimutu dibatasi kuota sampai 200 orang per hari atau 30% dari daya tampung, pada tahap awal pembukaan wisata.
Kuota pengunjung ini, lanjut Agus, sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen KSDAE No SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020.
"Artinya jika kuota pengunjung sudah mencapai 200 orang pada hari itu, maka TN Kelimutu tidak bisa menambah kunjungan wisatawan lagi. Tapi tenang, kan bisa pesan buat besok atau hari berikutnya," ujarnya.
Supaya bisa masuk TN Kelimutu sesuai hari yang diinginkan traveler, apalagi untuk akhir pekan dan hari libur, caranya mudah.
"Booking online tiket sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari, maksimal 1 bulan sebelum kunjungan," pesan Agus seraya menambahkan setiap traveler hanya bisa mendaftarkan 5 orang dalam 1 rombongan.
Perlu diingat saat booking online, traveler harus menggunggah foto/kartu identitas diri KTP/SIM/Kartu Pelajar/Passport.
Setelah mendaftar, traveler tinggal menunggu konfirmasi pendaftaran dari admin.
"Saat datang ke TN Kelimutu, jangan lupa bawa foto/kartu identitas diri yang sudah diunggah saat booking online untuk proses verifikasi di loket," jelas Agus lagi.
Satu hal baru lagi, traveler yang berekowisata di TN Kelimutu selain wajib mematuhi syarat dan kewajiban protokol new normal seperti tersebut di ata, juga harus tetap menjaga kelestarian alam, minimal tidak membuah sampah sembarangan, membawa tumbler/botol minuman sendiri untuk mengurangi sampah, dan tidak melakukan aksi corat-coret atau vandalisme di kawasan TN Kelimutu.
Agus berharap keempat hal baru ini dapat dipahami dan dimaklumi travelers dimanapun berada.
"Ini untuk kebaikan kita bersama terutama keamanan dan kesehatan serta kelestarian alam dalam berekowisata di TN Kelimutu," pungkasnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. tnkelimutu & adji
0 komentar:
Posting Komentar