. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 10 Februari 2020

Wisman China Melorot, Asosiasi Pariwisata Kompak Bidik Wisnus Via Viwi Nusantara Shocking Deals

Akibat virus Corona, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal China ke Indonesia melorot tajam. Kini sejumlah pihak terkait berbalik membidik wisatawan nusantara (wisnus) sebagai pasar andalan.

Bukti kalau wisman China ke Indonesia semakin menurun jumlahnya, terungkap lewat sambutan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pusat Hariyadi Sukamdani dalam pembukaan Munas PHRI ke-17 di Resinda Hotel, Karawang, Jawa Barat (Jabar), Senin (10/2/2020). 

Hariyadi menyebut jumlah pembatalan turis China ke Indonesia mencapai 78 ribu paket perjalanan dan lebih dari 40.000 room night hotel.

"Itu untuk Bali saja, belum dikalkulasi kerugian yang dialami destinasi wisata lainnya seperti Batam, Manado, dan Jakarta," ungkapnya.

Menurut Haryadi rata-rata wisman China yang datang ke Bali per hari itu sekitar 3.000 orang dengan rata-rata tingkat pengeluaran mencapai 1.100 dolar AS.

"Dengan menghilangnya wisman China, apalagi saat peak season seperti Imlek, potensi kerugiannya hampir Rp 2,7 triliun dihitung 60 hari," urainya.

Sejumlah asosiasi yang bergerak di sektor pariwisata putar otak lalu sepakat menargetkan wisnus sebagai pasar utama dengan meluncurkan Visit Wonderful Indonesia (Viwi) Nusantara Shocking Deals 2020. 

Hariyadi menjelaskan Viwi Nusantara Schoking Deals 2020 merupakan program yang diinisiasi oleh 15 asosiasi yang bergerak di sektor pariwisata.

Ke-15 asosiasi itu antara lain  hotel dan restoran, tur operator, travel agent, transportasi/airline, taman hiburan, properti, dan industri terkait pariwisata lainnya melalui asosiasi-asosiasi yang langsung maupun tidak langsung terhubung. 

Program ini, lanjut Haryadi menawarkan harga paket wisata yang terendah meliputi tiket pesawat, kamar hotel, tur, tiket rekreasi, transportasi darat dan laut, serta diskon menarik dari pusat perbelanjaan dan toko-toko ritel untuk meningkatkan mobilisasi wisnus.

Berdasarkan data perjalanan domestic traveler tahun 2018 mencapai 303,4 juta orang, lalu turun sekitar 20 juta pada 2019 akibat kenaikan harga tiket pesawat yang tinggi.

Namun Haryadi optimis melalui Viwi Nusantara Schoking Deals 2020  pergerakan wisnus tahun ini bisa melebihi angka tahun 2018.

Pantauan TravelPlus Indonesia,  beberapa tahun lalu turis asal China wara-wiri di Bali, bahkan beberapa bulan di semester awal tahun 2016, jumlahnya sempat menggeser wisman asal Australia yang sebelumnya selalu mendominasi kunjungan wisman di Pulau Dewata.

Meningkatnya kunjungan turis dari Negeri Panda ini ketika itu, tak terlepas dari pemberian Bebas Visa Kunjungan (BVK) dan semakin meningkatnya direct flight ke Bali. Bahkan pernah ada charter flight dari 6 kota di daratan China ke Manado, Sulawesi Utara.

Saat itu wisman China boleh dibilang disayang-sayang, dibangga-bangakan karena telah menambah pundi-pundi kunjungan wisman buat Indonesia, padahal realitanya target wisman kerap tak tercapai.

Kunjungan 2016-2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2016 realisasi kunjungan wisman mencapai 11,52 juta orang dari target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar, ketika itu namanya) sebanyak 12 juta wisman. Intinya target tidak tercapai.

Tahun berikutnya, jumlah kunjungan wisman sepanjang 2017 cuma 14,04 juta atau meleset dari target 15 juta (juga tak tercapai).

Pada tahun 2018 BPS mencatat jumlah kunjungan wisman 15,81 juta atau sekitar 93% dari target 17 juta kunjungan (jelas tidak tercapai).

Tahun kemarin, semula Kemenpar memasang target 20 juta wisman sepanjang 2019 kemudian dikoreksi menjadi 18 juta wisman namun nyatanya hanya mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik 1,88% dibandingkan tahun 2018 (lagi-lagi target tak tercapai sekalipun target sudah dikoreksi).

Kini, lantaran virus Corona kunjungan wisman asal negeri ber-Tembok Raksasa ini tidak bisa lagi diharapkan untuk sementara waktu, terlebih setelah pemerintah menutup akses penerbangan ke Tiongkok maupun sebaliknya.

Sepertinya semakin berat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mendulang wisman secara kuantitas, dan akhirnya membidik wisman yang berkualitas di tahun pertamanya menjadi menteri yang membidani pariwisata dan ekraf ini.

Antisipasi
Saat Munas PHRI ke-17 yang juga dihadiri Wapres RI Ma'ruf Amin, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ini, Menparekraf yang akrab disapa Tama ini mengingatkan agar dunia usaha turut mengantisipasi meluasnya dampak wabah virus Corona meskipun pemerintah sudah menyetop wisman dari daratan China ke Indonsia.

Hal ini dikarenakan Singapura dan Hong Kong yang selama ini menjadi hub untuk aksesibilitas wisman ke Indonesia statusnya makin mengkhawatirkan.

Dalam siaran pers yang TravelPlus Indonesia terima dari Biro Komunikasi (birkom) Kemenparekraf yang kini dikepalai Agustini Rahayu, menyebut Wishnutama juga mengajak seluruh anggota PHRI untuk membangun ekosistem pariwisata yang kondusif mengingat sektor pariwisata saat ini ditargetkan pemerintah untuk mampu menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, program membidik wisnus saat low season tahun ini, sudah lebih dulu dilakukan DI Yogyakarta lewat program Jogja Heboh.


Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Wisman China ketika masih wara-wiri di Bali beberapa tahun lalu. (foto: adji)
2. Wisman China pernah dibangga-banggakan karena menambah jumlah kunjungan wisman cukup siqnifikan buat Indonesia. (foto: adji)
3. Peluncuran Viwi Nusantara Shocking Deals 2020 di Resinda Hotel, Karawang. (foto: dok. birkom kemenparekraf)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP