Mau Makan Pempek Sambil Nonton Lomba Bidar Mini? Datanglah ke Palembang Maret Tahun Ini
Makan Pempek khas Palembang memang bisa di kota besar mana saja karena sudah me-Nasional. Tapi kalau ngemil-nya di kota asalnya langsung, apalagi sambil menyaksikan salah satu sport toursim event-nya, pasti bakal membuahkan sensasi yang berbeda dan jadi lebih berkesan.
Nah, buat traveler yang ingin merasakan sensasi lain seperti itu, datang saja ke Palembang, Maret mendatang, tepatnya tanggal 15 Maret 2020.
Soalnya ada Lomba Bidar Mini di Sungai Keramasan, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Lomba Bidar Mini tersebut digelar Pemkot Palembang lewat Dinas Pariwisata (Dispar)-nya.
Bidar Mini adalah perahu kayu kecil khas Sungai Musi. Bentuknya seperti biduk atau sampan yang dikayuh dengan dayung kayu.
Menurut Kepala Dispar Kota Palembang Isnaini Madani, Lomba Bidar Mini merupakan agenda tahunan Pemkot Palembang dengan pelaksana kegiatan Dispar Kota Palembang setiap setahun sekali.
"Tahun lalu tepatnya Minggu, 27 Oktober 2019 Lomba Bidar Mini diadakan satu kali di Kelurahan Karyajaya, Kecamatan Kertapati. Tahun ini bakal dihelat dua kali di Kelurahan Keramasan juga Kecamatan Kertapati, yakni tanggal 15 Maret dan bulan September mendatang," terang Isnaini.
Peserta lomba berasal dari wilayah se-kecamatan yang ada di Kota Palembang.
Ada 3 kategori yang dilombakan yakni kategori umum (laki-laki) kategori wanita, dan kategori anak anak (SMP). Dimana, satu tim per Bidar Mini terdiri atas lima pendayung.
Masing-masing kategori memperebutkan juara 1 sampai harapan 3.
Biasanya babak penyisihan Lomba Bidar Mini ini dimulai pagi hari dan babak finalnya selepas Ishoma Zuhur sampai sore.
Lomba Perahu Bidar merupakan salah satu tradisi warga Sumsel yang tinggal di sekitar daratan kiri-kanan aliran Sungai Musi.
Sebelumnya Lomba Perahu Bidar Prestasi rutin digelar untuk merayakan ulang tahun Kota Palembang dan HUT Republik Indonesia. Tapi belakangan ini Lomba Bidar Mini juga dijadikan sport tourism event berbasis local wisdom yang diharapkan dapat menjaring wisnus bahkan wisman.
Sejarah mencatat Perahu Bidar pernah juga dipakai untuk menjaga keamanan wilayah, saat Kolonial Belanda berusaha menjajah Kota Palembang.
Kesultanan Palembang Darussalam bahkan pernah membentuk patroli sungai dengan menggunakan Bidar.
Ketika itu ada dua jenis perahu Bidar yang biasa digunakan, yaitu Perahu Bidar Tradisional (berukuran besar, panjang 29 meter, tingggi 80 Cm, lebar 1,5 meret, daya tampung 57 orang) dan Perahu Bidar Prestasi (sedang, panjang 12 meter lebih, tinggi 60 Cm, lebar 1,2 meter, daya tampung 24 orang) yang digunakan untuk lomba.
Lomba Perahu Bidar ketika itu dinamakan Kenceren yang rutin digelar pada masa kolonial Belanda untuk menyambut kedatangan tamu dari Kerajaan Belanda.
Belakangan muncul Perahu Bidar Mini (kecil) yang kemudian diperlombakan juga karena cukup unik dan memiliki nilai jual pariwisata.
Travel Tips
Buat traveler dari luar Palembang misalnya dari Jakarta mau melihat Lomba Bidar Mini di Sungai Keramasan, paling praktis naik pesawat menuju Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.
Dian selaku Kasi Daya Tarik Wisata Dispar Kota Palembang, menyarankan sebaiknya dari Bandara carter mobil, misalnya Inova kalau datang dengan small group (6 orang) ke lokasi lomba. Soalnya menuju lokasi belum ada angkutan umum.
"Waktu tempuh dari pusat Kota Palembang ke Sungai Keramasan sekitar 30 menit berkendara," terang Dian.
Untuk menginap, sebaiknya pesan hotel di pusat kota, karena di sekitar lokasi lomba belum ada hotel maupun jenis akomodasi lain.
"Tarif hotel bintang 3 di area pusat kota berkisar Rp 600 ribu sedangkan bintang 4 sekitar Rp 800 ribu per malam," ungkap Dian.
Kalau ingin makan Pempek Palembang sambil nonton Lomba Bidar Mini, sebaiknya beli dulu di dekat bandara atau di toko/warungnya langsung.
Bisa juga beli di Warung Pempek Lala di Pasar 26 Ilir, Toko Pempek Candy antara lain di pusat kota, Pempek Pak Raden, Pempek Nony antara lain di Jl. R. Sukamto Nomor 30, Pempek Lenny di Jl. Petanang Nomor 6875 C, 9 Ilir, dan atau di Warung Pempek Vico di Jl. Letkol Iskandar, 24 Ilir.
Pilihan lain Pempek Panggang di Pasar 26 Ilir dan di bawah Jembatan Ampera.
Kalau beli Pempek Panggang di pedagang keliling di sekitar bawah Jembatan Ampera cuma Rp 2.000 per biji.
Meski murah tapi enak dan asyiknya lagi traveler bisa sekalian menikmatinya sambil melihat pemandangan Sungai Musi dan Jembatan Ampera, landmark Kota Palembang yang mendunia itu.
Aneka Pempek yang sudah dibeli di warung/toko atau Pempek Panggang yang diborong dari pedagang keliling itu, lalu dibawa ke lokasi acara Lomba Bidar Mini di Sungai Keramasan untuk disantap sambil nonton Bidar Mini saling balap. Ah pasti sensasi yang didapat, benar-benar lebih mantap.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)
Foto: dok.@palembangphotos & adji
Captions:
1. Lomba Bidar Mini 2019. (foto: dok. @palembangphotos)
2. Pelepasan peserta Lomba Bidar Mini tahun lalu. (foto: dok. @palembangphotos)
3. Para pemenang Lomba Bidar Mini tahun lalu. (foto: dok. @palembangphotos)
4. Pemandangan Sungai Musi berlatar belakang Jembatan Ampera, ikon landmark Kota Palembang
5. Aneka Pempek di salah satu Toko Pempek ternama di Palembang.
6. Pempek Panggang yang dijual pedagang keliling sekitar bawah Jembatan Ampera, murah tapi nikmat.
0 komentar:
Posting Komentar