. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 14 Februari 2020

Khanduri Laot Sabang Diujung Maret, Kembali Padukan Adat Nelayan, Pentas Seni Budaya, dan Produk Ekraf

Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)-nya bakal menggelar Khanduri Laot atau kenduri laut tahun ini. 

Festival tahunan yang merupakan acara adat nelayan di Pulau Weh ini akan berlangsung selama tiga hari di CT-3, Pelabuhan BPKS, Kota Sabang 28-30 Maret mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang Faisal mengatakan selain melestarikan adat nelayan setempat, Khanduri Laot juga isi dengan pentas seni budaya antara lain bermacam tarian, serta pameran produk ekonomi kreatif (ekraf) dan juga diskusi dengan para nelayan.

"Pamerannya dari Dekranas. Biasanya yang dipamerkan adalah produk-produk kerajinan daerah dan kerajinan yang ada di sejumlah gampong (desa_red) di Kota Sabang. Termasuk juga jajanan khas gampong masing-masing," kata Faisal kepada TravelPlus Indonesia, Kamis (13/2/2020).

Salah satu kerajinan khas dari Sabang, lanjut Faisal adalah kerajinan berbahan baku dari kayu atau batang kelapa tua berusia puluhan bahkan ratusan tahun. 

Produk kreatif dari batang kelapa yang ditampilkan antara lain mangkok kelapa, gelas sloki berkaki, cangkir teh/kopi, cerana tempat sirih (puan), dan bermacam ukiran kayu kelapa bermotif Bungung U atau Bunga Kelapa yang menjadi motif andalan/utama Sabang/Pulau Weh. 

"Kalau kulinernya yang paling unik Satai (Sate_red) Gurita khas Sabang," ungkap Faisal.

Menurut salah seorang pedagang Sate Gurita yang punya kedai di Jalan Perdagangan, Kota Sabang dan cabangnya ada di Pantai Kasih dan Taman Wisata Kuliner, pembuatan Sate Gurita sama seperti sate-sate yang lain.

Cuma perbedaannya, sebelum dibakar, daging gurita direndam dahulu ke dalam bumbu spesial supaya daging gurita lebih empuk atau lembut dan rasanya jadi lebih khas.

Bahan baku Gurita, lanjut pedagang itu didapat dari nelayan lokal Sabang.

Di Sabang jika sedang musimnya, pasokan Gurita cukup melimpah bahkan Gurita bisa ditemukan di daerah perairan dangkal Pulau Weh.

Tapi kalau belum musimnya, Gurita juga agak langka hingga susah didapat karena itu harga seporsinya lebih mahal dibanding sate ayam ataupun kambing.

Sebagai pengingat, Festival Khanduri Laot tahun lalu yang berlangsung 30 Maret hingga 1 April 2019 di Sabang sukses menjaring bukan hanya wisatawan lokal dan nusantara, pun sejumlah wisatawan dari mancanegara.

Ketika itu panitianya menyediakan 15.000 nasi bungkus gratis untuk warga dan wisatawan yang sedang berlibur di Sabang.

Suasana Festival Khanduri Laot saat itu juga jauh lebih semarak berkat adanya lomba memasak Kuah Beulangong (kuali besi) yang digelar di sepanjang Jalan Diponegoro, depan Pendapa Walikota Sabang  hingga ke arah kawasan Taman Ria, Gampong Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @wisatasabang & @humas_kotasabang

Captions:
1. Khanduri Laot salah satu culture event khas adat nelayan Pulau Weh yang berhasil menarik kunjungan wisatawan ke Kota Sabang.
2. Pentas seni budaya di Khanduri Laot.
3. Satai Gurita khas Kota Sabang. (foto: dok. @rikaprasetialestari)
4. Lomba memasak Kuah Beulangong menjadi salah satu mata acara Khanduri Laot tahun lalu.
5. Sejumlah wisman menyaksikan lomba memasak Kuah Beulangong dalam Khanduri Laot tahun lalu.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP