Di Festival Kuliner Beltim, Wisatawan Dimanjakan Gangan hingga Makan Bedulang
Menikmati kuliner tradisional itu paling seru kalau langsung di daerah asalnya. Selain mendapatkan citarasa asli, atmosfirnya pun jelas tak sama. Asyiknya lagi, bisa sekalian keliling ke sejumlah destinasi wisatanya. Jadi plit.., kompliiit...
Buat traveler yang berencana berwisata kuliner khas Belitong, Provinsi Bangka Belitung (Babel), tepatnya di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), TravelPlus Indonesia sarankan bulan Maret saja.
Soalnya bakal ada Festival Kuliner di Beltim, sebagaimana diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kab. Beltim Evi Nardi kepada TravelPlus Indonesia Kamis (13/2/2020).
"Iya benar selama tiga hari tanggal 12-14 Maret 2020 ada Festival Kuliner Beltim, tepatnya di Kecamatan Gantung," terangnya.
Dalam festival itu ada beragam kuliner mulai dari makanan berat berikut lauk pauk dan panganan tradisional sampai minuman khas Beltim.
Makanan beratnya antara lain Gangan Buntal Darat, Berego, Ketam Isi, dan tradisi Makan Bedulang.
"Kalau panganannya seperti Kue Engkak, Klepon, Jungkong, Lumpang, Rintak, Bingke, Otak-Otak, Pulut Panggang, Lepat, dan Talam Udang. Sedangkan minumannya tentu saja Kopi Manggar dan Jeruk Kunci" jelas Evi Nardi.
Gangan itu sup ikan berkuah kuning beraroma pedas menyengat karena menggunakan cabai rawit dan asam yang segar.
Biasanya ikan yang digunakan adalah Ikan Tenggiri. Bumbunya antara lain kunyit, bawang merah, lengkuas, cabai, kemiri, dan serai yang langsung direbus bersama-sama tanpa ditumis terlebih dahulu. Tak lupa diberi irisan nanas untuk menghilangkan aroma amis.
Paling enak menyantap Gangan selagi hangat dengan sepiring nasi.
"Uniknya di Beltim juga ada Gangan berbahan Ikan Buntal Darat yang beracun tapi bisa dimakan dan disajikan dalam Makan Bedulang tepatnya di Tebat Rasau, Desa Lintang, Kecamatan Simpang Renggiang," ungkap Evi Nardi.
Lain lagi dengan Berego, kuliner khas Beltim yang bentuknya mirip dengan lontong, bulat lonjong. Namun yang membedakan adalah bahan bakunya.
Berego terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Sedangkan lontong berbahan beras yang diaron dan dibungkus menggunakan daun pisang.
Cara penyajiannya, Berego dipotong kecil atau dipotong bulat lalu disiram kuah kari ikan, bisa juga Gangan, Lakse atau juga Mie Belitong.
Ketam Isi sesuai namanya merupakan makanan berbahan utama daging kepiting rajungan yang bagian dalam cangkangnya diisi dengan adonan bumbu, bawang daun, dan telur lalu digoreng.
Jajanan panganan khas Beltim yang wajib dicoba ada Kue Jongkok, Engkak, dan Pulut Panggang.
Kue Jongkong terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, gula merah, dan kelapa muda. Tekstur kue satu ini amat lembut dengan rasa manis dan aroma pandan.
Kue Jongkok yang original punya tiga lapisan warna yakni hitam di bagian bawah yang berasa dari gula merah, hijau pandan di tengah dari daun suji dan pandan, serta putih di lapisan atas dari tepung dan santan.
Sementara Kue Engkak berbahan dari tepung ketan, kelapa parut, santan, gula pasir, dan gula merah dan garam. Sedangkan Pulut Panggang juga dari ketan, seperti Lemper kalau di Jawa.
Tapi kalau Pulut Panggang dalamnya diisi dengan abon ikan lalu dibungkus daun simpor berbentuk segitiga, baru kemudian dipanggang.
Di Festival Kuliner Beltim, lanjut Evi Nardi wisatawan juga bisa melihat tradisi Makan Bedulang khas orang Belitong yakni prosesi makan bersama dalam satu dulang atau talam atau nampan besar yang berbentuk bulat untuk empat orang yang duduk bersila saling berhadapan mengitari dulang yang berisikan aneka makanan.
Dalam tradisi makan Bedulang ada beberapa orang yang punya sebutan dan tugas masing-masing, yakni Mak Panggong sebagai koordinator tata cara Makan Bedulang, Penata Hidangan (menyiapkan makanan dan peralatan makan), Tukang Berage (menaruh makanan di atas dulang), Tukang Perikse Dulang (memeriksa kelengkapan lauk pauk), Tukang Ngisi Aik (mengisi air minum ke dalam gelas), dan Tukang Ngangkat Dulang yang bertugas mengangkat dulang ke hadapan para tamu.
Mumpung Festival Kuliner Beltim di Gantong, begitu warga setempat menyebutnya, selepas menikmati aneka kuliner tradisionalnya, wisatawan bisa lanjut keliling obyek wisata Laskar Pelangi-nya yang pernah ngehits antara lain ke SD Muhammadiyah Gantung dan Museum Kata.
SD Muhammadiyah Gantung atau lebih dikenal SD Laskar Pelangi itu replika dari SD dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang juga menjadi lokasi film berjudul "Laskar Pelangi” di Desa Lenggang. Sedangkan Museum Kata Andrea Hirata atau Literature Museum of Andrea Hirata berlokasi di Jalan Raya Laskar Pelangi No.7, Gantung.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.disbudpar beltim
Captions:
1. Turis mancanegara pun menyukai aneka makanan tradisional khas Pulau Belitong, tepatnya Kabupaten Belitung Timur atau Beltim.
2. Aneka makanan dan panganan khas Beltim dalam satu dulang atau nampan.
3. Gangan, sup ikan khas Beltim.
4. Berego, lontong khas Beltim.
5. Ketam Isi
6. Kue Engkak.
7. Tradisi Makan Bedulang di Beltim.
8. Kopi Manggar dan camilan Kue Rintak yang manis.
0 komentar:
Posting Komentar