. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 02 Februari 2020

Efek Jadi Lokasi Karantina, Menparekraf Wishnutama Diminta Datang ke Natuna

Penetapan Natuna sebagai lokasi observasi atau karantina bagi 200 lebih WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China akibat virus Corona, akhirnya berimbas ke sektor pariwisata setempat.

Menurut pelaku usaha wisata di Natuna, akibat penetapan itu terjadi penjadwalan ulang atau rescheduling kunjungan sejumlah wisatawan. 

"Tamu saya VIP 2 orang jadi reschedule," ungkap Kiki Firdaus pemilik QQdRona Tour & Travel kepada TravelPlus Indonesia, Minggu (2/2/2020).

Awalnya tamu VIP 2 orang itu akan ke Natuna tanggal 7 Februari 2020 ini.

Bukan cuma itu, trip photo package yang diikuti 15 orang tanggal 15 Februari 2020, lanjut Kiki juga reschedule

"Satu lagi tamu saya dari Kementrian Kominfo sepertinya juga akan reschedule," terang Kiki.

Kata Kiki, dari ketiga reschedule kunjungan wisatawan ke Natuna itu, semuanya belum ada kepastian apakah bakal datang ke Natuna di kemudian hari atau tidak sama sekali.

"Ya kami gak tahu, mudah-mudahan mereka mau datang," harap Kiki. 

Akibat semua reschedule itu, Kiki mengaku mengalami kerugian. "Jelas kami merugi tapi belum bisa kami hitung berapa besar kerugiannya," ujar Kiki.

Sebagai pelaku usaha wisata, Kiki berharap pemerintah baik Pemkab Natuna, Pemprov Kepri maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk segera melakukan pemulihan di Natuna.

"Menparekraf Wishnutama harus turun ke Natuna dan menyatakan pariwisata Natuna aman untuk dikunjungi," imbau Kiki.

Bukan cuma reschedule kunjungan wisatawan, penetapan Natuna sebagai lokasi karantina itu juga membuat workshop perfilman yang berhubungan erat dengan promosi wisata mengalami penundaan. 

Rencananya workshop yang diikuti pelajar seluruh Natuna dan dari komunitas penggiat konten di Natuna itu akan dilaksanakan tanggal 4-15 Februari 2020, tapi akhirnya ditunda.

"Baik peserta maupun pemberi workshop tidak berani beraktivitas selama masa karantina," ungkap Kiki yang kebetulan juga menjadi panitia lokal workshop tersebut.

Minta Penjelasan Pemerintah
Lain lagi dengan Defrizal, salah seorang warga Natuna yang ikut demo penolakan penetapan Natuna sebagai lokasi karantina.

"Saya ikut demo tadi, soalnya rumah saya dekat dengan lokasi karantina. Jaraknya cuma 2,8 Km itu kalau ikut jalur aspal tapi kalau berdasarkan radius cuma 1,76 Km," terang Defrizal yang tinggal di Kelurahan Batu Hitam, Ranai, Ibukota Kabupaten Natuna.

Menurut Defrizal, warga di daerahnya sangat cemas. "Apalagi berita di TV itu tidak benar. Bilangnya lokasi karantina itu sudah memenuhi Protokol Kesehatan yang jaraknya 5-6 Km," tambahnya.

Secara pribadi sebagai warga yang tinggal di dekat daerah karantina, lanjut Defrizal, dia ingin mendengar penjelasan dari pemerintah pembuat keputusan.

"Mengapa sampai informasi yang diberitakan tidak sesuai kenyataan. Jika terjadi kesalahan penghitungan rasio jarak lokasi karantina, berarti sudah tidak memenuhi Protokol Kesehatan yang dimaksud sebelumnya. Otomatis harus dipindah," tegasnya.

Defrizal juga menyayangkan warganet yang tidak tahu apa-apa tapi justru hanya mengecam masyarakat Natuna tidak ada perikemanusiaan.

"Kami tidak menolak WNI-nya, yang kami tolak adalah keputusan pemerintah yang tidak sesuai kenyataan itu. Bahkan setelah 2 hari demo ini masyarakat juga belum mendapat penjelasan dari para pemberi keputusan. Hanya dihadang para TNI dan Polri yang ketika diajak dialog jawaban mereka hanya menjalankan perintah, tidak berwenang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat," pungkas Defrizal. 

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.kiki firdaus @qqfirdaoes

Captions:
1. Sepenggal pesona Batu Sindu di Natuna, Kepri.
2. Suasana demo penolakan Natuna menjadi lokasi karantina bagi 200 lebih WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
3. Radius jarak lokasi karantina ke sejumlah lokasi perkampungan dan pelabuhan di Ranai, Natuna.
4. Jarak dari rumah Defrizal di Kelurahan Batu Hitam, Ranai ke lokasi karantina. (foto: dok.defrizal)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP