. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 07 Januari 2020

Pesona Daratan Flores Barat Lebih Beragam Dibanding Perairannya, Ini Buktinya

Kondisi cuaca di wilayah perairan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores Barat, Pulau Flores, NTT menurut BMKG setempat sedang buruk. Aktivitas wisata ke kerajaan Komodo itu kabarnya sementara waktu dihentikan sampai cuaca membaik.

Tenggelamnya Kapal Motor (KM) Aditya yang mengangkut lima orang wisnus asal Sukoharjo, Jawa Tengah di Perairan Labuan Bajo tak jauh dari perairan TN Komodo, Sabtu (4/1/2020) pagi, adalah bukti kalau cuaca di perairan tersebut sedang tak bersahabat.

Bukti lainnya, pelayaran dengan kapal dan perahu nelayan di seluruh wilayah perairan Mabar kabarnya ditutup sementara.

Begitu juga pelayaran ke Taman Nasional Komodo serta kapal Ferry yang melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Sape, NTB, sebagaimana dikutip kompas.com, dalam tulisan berjudul "Cuaca Buruk, Aktivitas Wisata Taman Nasional Komodo Dihentikan Sementara", Senin (6/1/2020).

Nah, buat Anda yang ingin berwisata TN Komodo dan pulau-pulau sekitarnya sebaiknya jangan memaksakan diri untuk ke sana saat ini. Tunggu sampai cuaca di perairannya aman dan tenang.

Alternatif terbaik, alihkan kunjungan Anda ke daratan Flores Barat (khususnya yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Mabar, dan Kabupaten Manggarai). Sebab objek wisatanya tak kalah menawan dibanding perairannya, bahkan pesonanya dinilai lebih beragam. 

Di dua kabupaten itu ada sejumlah air terjun, gua, danau, hutan, bukit/gunung, pantai, dan kampung adat.

Air terjun atau Cunca (Bahasa Flores) yang menarik untuk Anda kunjungi antara lain Cunca Rami, Cunca Wulang, Cunca Lega, dan Air Terjun Tengku Siwa.

Cunca Rami berada di kawasan hutan tropis Mbeliling, Kampung Roe, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Mabar.

Lokasinya dapat dijangkau dari gerbang pintu pendakian Puncak Mbeliling yaitu Kampung Roe, Desa Wae Lolos.

Akses untuk menuju ke sini dari Labuan Bajo (Ibukota Mabar) yang berjarak sekitar 30 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan sewaan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. 

Sesampainya di pintu wisata Cunca Rami lalu trekking di Hutan Mbeliling dengan medan menurun yang memakan waktu antara 45 menit hingga 1 jam diantar penduduk lokal sebagai pemandu. 

Cunca Rami berketinggian sekitar 30 meter dengan debit air yang cukup besar.

Lain lagi dengan Cunca Wulang yang terletak di Desa Wersawe, Mbeliling, Mabar.

Posisi air terjun yang berada di 26 Km sebelah Timur Labuan Bajo ini  bisa dijangkau menggunakan Trans Flores.

Tiba di Cekonbo, terus berbelok kiri menuju Desa Wersawa. Dari desa tersebut, nanti pengunjung butuh menuruni perbukitan sejauh 4 km, yang memakan waktu sekitar 1 jam.

Cunca Lega bertempat di Desa Tengkulese, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai atau dikenal juga dengan sebutan Air Terjun Tengkulese. Pesona air terjun ini, bertingkat setinggi sekitar 25 meter. 

Air Terjun Tengku Siwa berada di Sambor, Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Manggarai.

Kelebihan pesonanya memiliki empat air terjun setinggi 70 meter dengan debit air yang serupa.

Sementara wisata gua yang bisa Anda telusuri antara lain Gua Batu Cermin, Gua Istana Ular, dan Gua Istana Ular.

Gua Batu Cermin berada di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Mabar, masih satu kecamatan dengan TN Komodo dan pulau-pulau sekitarnya. 

Lokasi tepatnya di sebelah Timur Pelabuhan Labuan Bajo sekitar 4 Km dari pusat Kota Labuan Bajo.

Waktu terbaik menelusuri gua seluas 19 hektar dengan ketinggian 75 meter ini sekitar pukul 1 siang, sebab saat itu  cahaya matahari berada tepat di atas celah goa.

Pesona lainnya, gua ini dipenuhi stalagtit dan stalagmit bermacam bentuk. Di dalamnya juga terdapat fosil ikan, kerang, dan kura-kura dikarenakan goa ini dulunya berada di bawah laut.

Gua Istana Ular berlokasi di Kampung Weto, Desa Galang, Kecamatan Welak, Mabar.

Lantaran dihuni bermacam ular, Anda hanya dapat berkunjung ke gua ini selama musim kemarau (April sampai Oktober).

Soalnya saat musim hujan seperti sekarang, ular-ularnya berkeliaran ke luar karena air hujan masuk ke dalam gua.

Sebelum memasuki gua ini, Anda pun harus mengikuti ritual setempat dengan mengorbankan seekor ayam kecil dan telur.

Lain lagi dengan Gua Liang Bua yang berada di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai.

Kelebihan gua ini pernah ditemukan kerangka manusia kerdil yang kemudian dinamakan Homo Floresiensis yang punah sekitar 50.000 tahun silam.

Selain memasuki gua yang dulu menjadi rumah “hobbit” ini,  Anda juga bisa berkunjung ke sebuah desa yang dipercaya dihuni keturunan langsung dari para hobbit tersebut serta ke museum untuk melihat kerangka manusia hobbit yang asli.

Objek wisata danaunya, ada Danau Sano Nggoang yang merupakan danau vulkanik di sebelah Tenggara kawasan Hutan Mbeliling, tepatnya di ketinggian 750 Mdpl.

Jarak Sano Nggoang yang berarti “Danau yang membara” dalam bahasa setempat ini sekitar 63 Km atau 3 jam perjalanan darat berkendara dari Labuan Bajo.

Dusun Nunang, Desa Wae Sano merupakan pintu masuk bagi  wisatawan yang ingin menikmati keindahan Danau Sano Nggoang.

Di dusun itu tersedia homestay milik masyarakat, tepat berada di tepi danau.

Di danau yang airnya berkadar belerang cukup tinggi ini, Anda dapat mengelilinginya, menunggang kuda di sekitarnya, dan mandi di kolam air panas.

Anda juga bisa mengamati bermacam burung, di antaranya burung elang, celepuk, gagak, dam burung beo

Nah, kalau ingin menikmati pesona seluruh danau ini, Anda bisa mendaki Puncak Golo Dewa.

Lokasi puncak bukit, pantai, dan hutan di gunung yang juga asyik untuk dijelajahi antara lain Watu Timbang Raung, Bukit Sylvia, Bukit Cinta, Pantai Pede, dan Hutan Mbeliling. 

Objek wisata Watu Timbang Raung berada di pinggir Jalan Trans Reo - Labuan Bajo, tepatnya di Desa Rego Kecamatan Macang Pacar, Mabar. Berjarak sekitar 80 Km dari arah Timur Kota Labuan Bajo.

Sesuai namanya, Watu Timbang Raung adalah sebuah batu dengan ketinggian ratusan meter di atas permukaan tanah.

Jelang sorenya, Anda bisa trekking mendaki ke bukit yang berada di Utara Labuan Bajo untuk menyaksikan pemandangan ujung Barat Pulau Flores nan fantastik. 

Anda bisa sewa motor di dekat pelabuhan hingga ke plang bertuliskan Amalia Sea View yang oleh sebagian warga setempat dinamakan Bukit Sylvia karena ada Sylvia Resort di dekatnya.

Pilihan lainnya mendaki Bukit Cinta di daratan Labuanbajo dengan pemandangan menawan ke pelabuhan dan sekitarnya.

Untuk menuju Bukit Cinta, Anda hanya butuh waktu sekitar 30 menit berjalan kaki ke arah Utara dari pusat Kota Labuan Bajo.

Dari atas buki ini Anda bisa melihat dengan jelas eksotisnya panorama alam Pantai Pede, Pantai Wae Cicu, Pulau Seraya, Pulau Bajo, atau Pelabuhan Labuan Bajo.

Jelang matahari terbenam, Anda bisa kulineran di Kampung Ujung yang juga menjadi sunset spot bagus.

Bisa juga bersantai di Pantai Pede yang terletak di Jl. Raya Pantai Pede, sekitar 5 menit dari pusat Kota Labuanbajo. Pantai berpasir putih ini, berderet bersama sejumlah hotel/resort antara lain Jayakarta Hotel, Bintang Flores, dan Hotel La Prima Labuan Bajo.

Pilihan lainnya nongkrong di Paradise Bar, tempat hangout-nya anak muda Bajo dan turis bule yang paling nge-hits. Di bar ini Anda bisa menikmati sunset sambil mendengarkan live music reggae dan ngemil panagna 

Kalau ke Hutan Mbeliling hanya berjarak 25 Km dari Kota Labuanbajo. Lokasinya terletak di ketinggian lebih dari 1.300 Mdpl. 

Keistimewaan hutan ini berdasarkan penelitian BirdLife Internasional, hutan terluas di Flores ini terdapat 29 jenis burung, empat di antaranya merupakan burung endemik Flores dan tiga di antaranya hanya terdapat di kawasan hutan Mbeliling. Ketiga jenis burung tersebut yakni serindit Flores (Loriculus flosculus), kehicap Flores (Monarcha sacerdotum), dan Gagak Flores (Corvus Floresis).

Kampung Adat
Sementara kampung adat yang dapat Anda datangi antara lain Kampung Todo dan Wae Rebo.

Kampung Todo berada di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai. Di bagian tengah kampung ini terdapat Watu Todo, yakni batu yang dipercaya sebagai penjaga kampung dengan formasi berbentuk lingkaran. Sedangkan di sekelilingnya berdiri rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Niang Todo.

Di sana, Anda bisa membeli  songket khas Todo yang harganya dibanderol antara Rp  50.000 sampai Rp 500.000. 

Wae Rebo di Desa Satar Lenda, masih di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, lebih menarik lagi. Untuk sampai kesana Anda harus rekking selama 4 – 5 jam karena lokasinya terpencil di pegunungan berketinggian 1.200 Mdpl. 

Keistimewaan pesona lainnya, kampung ini memiliki rumah adat berbentuk kerucut, menyerupai topi pesta raksasa.

Selepas dari Wae Rebo, Anda bisa mempir ke Desa Cancar, Kecamatan Ruteng, Manggarai untuk mengintip persawahan Spiderman lantara berbentuk “jaring laba-laba” raksasa yang subur dan hijau.

Persawahan unik itu bisa dilihat secara keseluruhan dari Puncak Weol.

Untuk mencapai puncak bukit itu, Anda harus menapaki 250 anak tangga yang dibuat dari tumpukan tanah yang menggunakan bambu sebagai penahan.

Cukup mudah ke lokasi sawah jaring laba-laba di Cancar. Kalau dari  Labuanbajo berjarak sekitar 100 Km, Anda dapat tempuh dengan  menggunakan bus. Tapi kalau dari Ruteng cuma sekitar 20 Km dan bisa Anda capai juga dengan kendaraan umum.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Panorama dari Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Manggarai yang berstatus Destinasi Wisata Super Prioritas. (dok: @pickbird)
2. Air Terjun Tengku Siwa di Sambor, Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Manggarai. (dok: @ali_nvhung)
3. Gua Liang Bua di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai. (dok: @pickbird)
4. Wae Rebo di Desa Satar Lenda, masih di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai. (dok: adji)
5. Menikmati persawahan jaring laba-laba. (dok: @bozz_fian)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP