. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 08 Januari 2020

Pantai di Bintan Tercemar Minyak Setiap Tahun, Bagaimana Mengatasinya?

Sejumlah kawasan resorts pantai yang ada di Kabupaten Bintan,  Kepulauan Riau (Kepri), tercemar minyak kapal laut setiap tahun. Biasanya terjadi saat musim angin Utara, terutama Desember hingga Januari.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bintan Wan Rudy Iskandar kepada TravelPlus Indonesia baru-baru ini, Senin (6/1/2020).

Kata dia, setiap musim angin Utara di Bintan dan sekitarnya seperti sekarang ini banyak kapal di laut perbatasan yang membuang oil sludge/black slidge sisa mesin kapal ke laut.

Akibatnya banyak pantai di Bintan yang tercemar minyak hitam.

"Yang buang oil sludge sisa mesin itu, kapal-kapal asing yang melintasi Selat Philips antara Laut Malaysia, Singapura, dan Indonesia pada malam hari. Saat musim Utara, limbahnya hanyut ke Bintan karena terbawa gelombang dari Utara ke Selatan," beber Wan Rudy seraya menegaskan kiriman oil sludge itu sudah terjadi bertahun-tahun, setiap bulan Desember sampai Januari. 

Menurutnya pencemaran ini menjadi masalah namun tidak pernah dapat diselesaikan di tingkat Pemerintah Pusat karena kewenangan lintas batas antarnegara.

"Pencemaran ini jelas mengganggu wisatawan. Memang masih bisa diatasi dengan mengumpulkan limbah minyak tersebut kemudian membuangnya ke darat. Tapi kejadian ini berulang terus tiap tahun pada pada rentang waktu yang sama," jelasnya.

Kata Rudy lagi, pembuangan limbah oleh kapal-kapal secara sembarangan merupakan bisnis illegal. "Namun para pelakunya masih belum dapat ditangkap," geramnya.

Apalagi pantai yang tercemar itu adalah pantai-pantai yang ada resort-nya yakni sepanjang pantai di Lagoi, Banyan Tree Hotel, Club Med Hotel, dan beberapa pantai lainnya.

"Pihak hotel/resort sampai mengerahkan tenaga dalam 3-4 jam untuk membersihkan ter atau oil sludge tersebut. Lalu dikumpulkan di daratan, nanti baru dikirim ke Bogor untuk penanganan limbahnya," terang Wan Rudy.

Ketika ditanya apakah pencemaran itu sudah dilaporkan ke pihak-pihak terkait di Pusat? Wan Rudy mengatakan sudah semua antara lain ke Kemenhut LH dan Kemenko Maritim tahun kemarin namun tidak ada penyelesaian.

"Bisa di-google kok beritanya dari tahun ke tahun kejadian oil sludge di Bintan," tambahnya.

Wan Rudy kemudian mengirimkan 2 link tulisan dan 1 link video serta beberapa foto terbaru terkait pencemaran tersebut ke TravelPlus Indonesia.

Link tulisan pertama berjudul  "Limbah Minyak Hitam Cemari Pantai Bintan, Pengelola Resort Diminta Pasang Ban Laut" di bintan.batampos.co.id, 13 Desember 2019.

Dijelaskan dalam tulisan itu bahwa limbah minyak ditemukan di pesisir pantai pada lima resort di kawasan wisata Lagoi, Jumat (13/12/2019) pagi.

Kelima pesisir pantai resort yang tercemar limbah minyak hitam itu yakni Nirwana Garden Resort, Bintan Lagoon Resort (BLR), Ria Bintan, Banyan Tree, dan Club Med.

Masing-masing resort diimbau memasang ban laut untuk mencegah limbah minyak hitam sampai ke pesisir pantai.

Alamat link-nya https://bintan.batampos.co.id/2019/12/13/limbah-minyak-hitam-cemari-pantai-bintan/.

Link tulisan kedua bertajuk "9 Karung Limbah Minyak Hitam Kembali Cemari Pantai Wisata di Bintan" yang tayang di rri.co.id, 26 Desember 2019.

Dalam tulisan tersebut dijelaskan ada 9 karung berisi minyak hitam yang ditemukan terdampar dipinggir pantai resort di Pulau Cempedak. Pemantauan masih  terus dilakukan dengan menggunakan drone.

Untuk mengantisipasi penyebaran limbah minyak hitam, 9 karung berisi limbah itu langsung dikumpulkan bersama karyawan Cempedak Resorts.

Ini alamat link-nya http://m.rri.co.id/post/berita/763595/tanggap_bencana/9_karung_limbah_minyak_hitam_kembali_cemari_pantai_wisata_di_bintan.html.

Sementara link videonya tersebar di Facebook yakni https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1051886801831749&id=1000103131270491.

Dalam video yang diunggah Hendrik Setiawan, tertanggal 5 Januari 2020 itu, tertera captions sebagai berikut: "Hari ini Pantai Bintan, di mana saya biasanya snorkling. Di pantai dan di laut hewan tidak meninggalkan sampah, tapi manusia melakukan. Tolong berperilaku seperti hewan". 

Sejumlah netizen pun memberi komentar geram.

Ada yang bilang itu sudah terjadi dari tahun ke tahun, ada yang mengatakan itu penyakit tahun baru Pantai Bintan di musim Utara, dan ada juga yang berkomentar selama ini tidak ada penanggulangannya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok: wan rudy

Captions:
1. Salah satu pantai di Bintan yang tercemar oil sludge/black slidge.
2. Petugas resort mengumpulkan limbah minyak hitam yang terdampar.
3. Pencemaran di kawasan pantai resort terjadi setiap tahun saat musim angin Utara.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP